Warning" part ini pendek dan super ngebosenin sebelum terlambat membaca harap melangkahi halaman ini.
Kau mencintainya, di hatimu kau mencintainya tapi di isi kepalamu kau membencinya itu yang membuatmu membenci setiap hal yang dia lakukan, sampai sampai kau mengangap dia bernafas bagimu itu salah karena kau tidak pernah mempunyai alasan tepat untuk menyalahkan dia.
Ucapan rio terus berputar di otakku seperti kaset yang rusak yang tidak enak di dengar, sepanjang perjalanan ke rumah kata kata itu terus menghantuiku.
Aku memarkirkan mobilku sembarangan dan langsung berlari masuk ke dalam rumah karena hujan gerimis mulai datang, ku naiki anak tangga satu persatu untuk mencapai kamar ku saat membuka pintu kamar, aku tidak menemukan luna di dalamnya.
Tapi terdengar suara percikan air di kamar mandi, tak lama dia keluar dengan wajah pucatnya, sepertinya dia sedang memperhatikan penampilan ku sekarang.
Aku berniat ke kamar mandi membasuh badanku yang terasa lengket "kenapa baru pulang....???" Tapi Ucapan dia menghentikan langkah ku
Author
Luna membersihkan darah yang keluar dari lubang hidungnya, entah sudah berapa tisu yang dia habiskan, kini tinggallah kepalanya yang terasa pusing kalau seperti ini aku lebih memelih mati dengan cara ditabrak mobil karena aku tidak akan merasakan sakit yang berkepanjangan benak lunaSetelah dirasakan keadaanya membaik dia keluar dari kamar mandi, luna melihat tommy berdiri sambil membuka jas kerjanya dia memperhatikan penampilan tommy yang berantakan tidak seperti biasanya, tommy kemudia bergerak melintas di samping luna, luna langsung mencium bau alkohol saat mereka berpapasan
"Kenapa baru pulang...??" Tommy berhenti melangkah saat mendengar ucapan luna
"Apa pertanyaan itu penting...??" Jawaban itu lagi yang di dengar luna, jawaban yang sama seperti waktu ulang tahun tommy.
"Penting... karena aku istrimu...???" Tommy bosan mendengar pengakuan luna bahwa dia istrinya kata kata itu seperti cambuk baginya.
"Berhenti bicara bahwa kau istriku... apa kau kira kehidupan kita normal seperti suami istri lainya...." situasi berubah menjadi tegang.
"Berhentilah..." luna diam sejenak, berusaha menarik nafas perlahan "berhentilah membenciku, terima aku sebagai istrimu kak tommy dan kita akan hidup normal seperti suami istri lainya..."
"Apa kau kira semua itu mudah...." nada bicara tommy kini mulai meninggi.
"Kenapa...? Hal itu mudah kak kecuali.... di hatimu ada orang lain...." luna berusaha memberanikan diri, menyampaikan uneg uneg di kepalanya dari dulu.
"Omong kosong apa yang kau ucapkan....???" Teriak tommy tidak terima dengan apa yang di ucapkan luna.
"Aku hanya bertanya, tidak usah kak tommy marah... jika benar kak tommy mencintai orang lain kenapa harus bertahan bersamaku, kita bisa bercerai jika kak tommy menginginkannya..."
"Kenapa kau membicarakan perceraian..." hati tommy terasa sakit saat luna mengucapkan kata perceraian "kalau aku ingin bercerai denganmu sudah ku lakukan dari dulu...." ucap tommy dengan nada sinis.
"Lalu kenapa sangat sulit bagi kak tommy untuk menerimaku menjadi istrimu, apa aku tidak pantas, apa aku kurang cantik, atau aku kurang pintar, atau...."
"Cukup luna...." tommy memotong ucapan luna kini tommy benar benar emosi...
"Aku mencintaimu...." air mata luna mulai menetes perlahan membasahi pipinya "sekali lagi aku ucapkan aku mencintaimu... sangat mencintaimu...." tidak di sangka luna akan mengucapkan hal ini pada tommy,
Tommy memandang wajah luna ia melihat butiran air bening yang mengalir di ke dua matanya ingin rasanya tommy mengusap air mata itu tapi rasa egonya terlalu besar.
"Jika kamu benar benar mencintaiku... kamu pasti akan sabar menunggu aku menerima mu... bukan memaksakan kehendak mu...." ucap tommy dengan nada pelan.
"Aku tidak bisa menunggu lagi kak... tuhan tidak mengijinkan aku menunggu terlalu lama..."
"Kalau begitu kita akhiri semua ini..." tommy langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, tanpa melihat luna karena tidak ingin perdebatan ini terlalu panjang.
Bagai di sayat sayat dengan silet yang sudah berkarat hatinya terasa sakit, air mata luna mengalir semakin deras, dengan air mata yang bercucuran luna berusaha untuk bangkit ia mengusap air matanya, dan berjalan keluar kamar, berada satu ruangan dengan tommy akan membuat hatinya terasa semakin sakit.
Tommy menguyur tubuhnya dengan air shower berharap segala beban di kepalanya luntur ikut guyuran air saat kepalanya sudah terasa dingin yang tersisa kini hanyalah penyesalan, penyesalan karena mengajak luna mengakhiri semuanya, entah tommy mendapat ucapan itu dari mana yang jelas kata kata itu tidak keluar dari dalam hatinya.
****Luna POV
Jakarta malam ini hujan deras, kini aku duduk di runag tamu menghadap dinding kaca yang memperlihatkan pemandangan taman di samping rumahku, entah apa yang kunikmati dari pemandangan hujan di luar, suara petir dan kilatan cahaya di luar tidak ku hiraukan pikiranku kini bermain main main entah kemana, pandangan ku kosong mataku memperhatikan setiap butiran air yang menempel pada dinding kaca.
Aku menarik nafas pelan berusaha menikmati setiap udara yang masuk dalam indra pernafasanku, dadaku terasa sesak mataku kini meneteskan butiran air bening
"Jika kamu benar benar mencintaiku... kamu pasti akan sabar menunggu aku menerima mu... bukan memaksakan kehendak mu...."
Kata kata kak tommy itu seperti mantra ajaib yang bisa membuatku merasakan kesakitan sampai ke ulu hati, kenapa harus seperti ini jalan hidupku, kenapa aku tidak hidup seperti perempuan normal lainya, yang bertemu dengan orang yang di cintainya lalu menikah dan hidup bahagia.
Kenapa aku harus menikah dengan suami kakak ku dan mencintainya begitu dalam, sedangkan aku tau dia tidak pernah mencintaiku, seharusnya aku paham tentang hal tapi satu hal yang tidak bisa membuatku paham kenapa dia tidak bisa menerimaku hidup di sisinya.
Aku mencintainya aku sangat mencintainya tapi kenapa mencintainya rasanya sesakit ini, kak tommy izinkan aku hidup di sampaing mu sebentar saja, sampai aku pergi dari sisimu untuk selamanya...
***Special buat @jihansna sorry q gk bisa ngabulin permintaan u soal y autor lg sibuk di dunia nyata....
Mungkin lain kali author akn coba upload langsung dua part tp ngk janji y'.....
KAMU SEDANG MEMBACA
my wedding storys (END VERSION)
RomanceHidupku terombang ambing seperti layang layang yang putus dari benangnya, tidak tahu arah dan tujuan. Namun semuanya berubah saat kakak ku Helena memintaku untuk mengantikakan posisinya sebagai seorang ibu dan seorang istri, ku kira semuanya akan ba...