Malam malam pukul dua aku terjaga dari tidurku, tidurku hari ini kurasa tidak senyenyak bisanya, seluruh badanku terasa gerah padahal sudah ada AC di runaganku, kuputuskan untuk keluar dari kamar, kudatangi kamar Danika ternyata babby kecilku sedang tertidur pulas, disamping mbak tina babby sisternya, aku tidak mau menggangunya, lagi pula di dalam ada mbk tina tidak baik bila aku tiba tiba masuk begitu saja, selagi fikiran ku masih berakal sehat aku segerah menutup pintu dan beranjak pergi dari kamar Danika.
Kuturuni anak tangga satu persatu, kuputuskan untuk berjalan kedapur mencari minuman aku akan menyesap beberapa rokok, sampai dapur kulihat Luna yang setengah mengantuk sedang menulis dan membolak balikkan sebuah buku seperti mencari sebuah jawaban. Aku mendehem pura pura batuk dan dia menoleh kearahku,
"Kak tommy" itu sapanya dia padaku.
" kenapa jam segini kau belum tidur"
"Sebentar lagi aku tidur, lagi pula aku belum mengantuk"
Aku tau jawaban dia itu bohong, kulihat matanya sayup menahan kantuk, satu yang kunilai darinya dia tipe orang yang berjuang.
Tidak mau berlama lama denganya, aku langsung mengambil minuman soda, kubawa naik ke Ruang kerjaku, kunikmati minuman di ruangan ini sambil aku menyesap rokok, Wajah Helena terlintas di otak ku bermain main dialam sadarku,
Aku ingat saat aku bertemu dengan Helena untuk pertama kalinya di pesta yang diadakan oleh kedua orang tuaku, aku jatuh cinta pada pandangan pertama jujur aku suka melihat senyumnya tapi aku belum cukup keberanian untuk mengajaknya berkenalan, lagipula helena yang ku kenal waktu itu dingin terbukti dari sekian banyak pria yang mengajaknya berkenalan ditolaknya,
Selang beberapa bulan setelah pesta itu mamah dan papah menyuruku menikah, mereka menjodohkanku dengan salah satu anak temanya, mulanya aku sangat keberatan dan menentang keras atas perjodohan ini tapi setelah mengetahui siapa yang dijodohkan denganku aku jadi berubah pikiran dan memutuskan menikah denganya, yah perempuan itu adalah Helena wanita dengan senyum Malaikatnya.
Ternyata mamah dan papah tidak salah pilih Helena adalah wanita yang sangat baik, dia mengubah hidupku menjadi lebih baik dari yang dulu dia melahirkan anak ku hingga suatu hari di kehamilan yang kedua kalinya aku mengetahui dia tidak cukup sehat, dia mengidap kanker rahim sebagai suaminya aku terus menyemangati dia, waktu perutnya hampir membesar dan dia sering pendarahan aku menyuruhnya untuk aborsi tapi dia tidak mau hingga suatu keputusan yang dia buat, meninggalkan aku menyuruh Luna untuk menggantikan posisi dia, yah MENGGANTIKAN POSISIS DIA SEBAGAI ISTRI KU.
Kulempar gelas yang ku pakai ke arah dinding sebagia ungkapan rasa kesalku rasa marah ku.
***
Luna POV
Kak Helena kau memberiku kehidupan baru, menjadikan aku seorang Istri dan seorang Ibu trimakasi atas itu semua tapi aku tidak merasakan semua pemberianmu aku lebih merasa sebagai pembantu atau babby sister tapi bedanya aku makan satu meja dengan mereka.
Aku selalu bertanya dalam malam kenapa anak dan suamimu tidak bisa mencintaiku kak...? apa karna masakan ku kurang enak, aku selalu berjuang menjadi seperti dirimu tapi selalu gagal karena aku bukan dirimu, kak bila kakak memberiku permintaan aku ingin kembali kekehidupanku yang dulu hidup sendiri itu lebih baik daripada hidup seperti ini.
Ini hari minggu kantor dan sekolah libur, kak tommy, daniel, danika dan mbk tina babby sister pergi jalan jalan entah kemana, kak tommy hanya berpamitan pergi begitu saja tanpa bicara pergi kemana dan tanpa embel embel mengajakku, aku sudah terbiasa dengan sikap dinginnya aku sudah kebal lagi pula bukankah dari dulu aku sering mendapat perlakuan dingin dari orang orang di sekelilingku.
"TING TONG"
"TING TONG"
"TING TONG"
Bel rumah berbunyi kurasa itu kak Tommy dan anak anak tidak menunggu lamah aku segera keluar dan membuka pintu.
"cklek" pintu terbuka, tubuhku menegang melihat siapa yang datang rasanya seperti diserang stroke mendadak tubuhku tidak bisa bergerak.
"tidak kah kau mengijinkan ibumu masuk" mamah wanita yang melahirkanku dan tidak pernah ku temui lebih dari lima menit selama masa hidupku hingga sekarang.
aku membuka pintu lebar lebar "ma....masuk bu...... eh mah" tuhan walaupun dia ibuku tapi kenapa engkau pertemukan kita lagi, hati ku menjerit.
KAMU SEDANG MEMBACA
my wedding storys (END VERSION)
RomanceHidupku terombang ambing seperti layang layang yang putus dari benangnya, tidak tahu arah dan tujuan. Namun semuanya berubah saat kakak ku Helena memintaku untuk mengantikakan posisinya sebagai seorang ibu dan seorang istri, ku kira semuanya akan ba...