Tommy menunggu di depan ruang ICU tempat luna di rawat sudah dua puluh menit berlalu dokter tidak juga keluar.
"Kak tommy......" tommy menoleh mencari suara perempuan yang tengah memanggil namanya, saat ia menemukan pemilik suara itu gadis itu malah tertawa dan berlari menuju arah lorong yang gelap.
Tommy menyadari gadis yang memanggilya adalah luna, ia lantas berdiri dari kursinya dan mengejar luna, kaki tommy berhenti melangkah saat melihat ada perempuan lain yang menunggu luna perempuan yang seperti tommy kenal itu mengulurkan tanganya pada luna, luna pun menerima uluran tangan perempuan itu, sebelum dua perempuan itu pergi mereka melambaikan tanganya pada tommy dengan wajah ceria.
Tommy POV
Aku berulang kali menarik nafas dalam dalam, mimpi ini seperti kenyataan, pertanda apa ini ya Allah.Ku lihat dokter keluar dari ruangan tempat luna di rawat aku langsung mendatanginya.
"Anda siapanya...??" Ucap dokter paruh baya itu sambil melihat kearahku.
"Saya suaminya dokter...." jawabku singkat
"Baiklah ikut saya...." aku mengikuti dokter paruh baya ini berjalan ke ruanganya, beliau mempersilahkan aku duduk, entah kenapa perasaanku jadi tidak enak "istri anda terkena komplikasi....."
"Komplikasi apa dok, saya tidak paham...." aku bingung dengan penuturan dokter, kenapa orang ini berbelit belit dalam memberitau informasi.
Sebelum melanjutkan ucapanya ku lihat dokter itu menarik nafas dalam dalam "istri anda menderita kanker darah, dan ada bagian dari tulang rusuknya yang patah... apa istri anda pernah mengalami kecelakaan setelah atau sebelum pendonoran ginjal....???"
"Saya semakin tidak paham dokter, dan kenapa dengan pendonoran ginjal...."
"Dari hasil pemeriksaan istri anda pernah mendonorkan ginjal, dan dia juga pernah mengalami kecelakaan sehingga tulang rusuknya patah dan mengakibatkan komplikasi....." Langit seperti menghantamku dengan beribu ribu beton "seharusnya kanker darah bisah di sembuhkan dengan pendonoran sum sum tulang belakang tapi karena keretakan tulangnya sudah cukup parah kita tidak bisa berbuat apa apa bahkan dengan pendonoran tulang sum sum hal itu tidak memungkinkan istri anda untuk sembuh, kita serahkan saja semuanya pada yang di atas dan saya juga akan berusaha semaksimal mungkin".
ucapan dokter terus berputar di kepalaku seperti kaset rusak yang tidak enak didengarkan, bagaimana ini bisa terjadi padanya bukankah selama ini dia baik baik saja, dia makan tidur dan tersenyum seperti biasa, kakiku seperti tidak ada tenaga untuk berpijak di bumi ini aku lemas terduduk di lantai yang dingin ini.
Ini ke dua kalinya kau mengambil orang yang kucintai ya Allah, aku tahu aku salah aku menyia nyiakannya tapi apakah harus seperti ini hukuman yang ku terima aku membutuhkan dia.... aku membutuhkan dia.... untuk hidup lebih lama lagi bersama ku... bersama anak anak ku...
Perlahan aku berdiri menguatkan kakiku untuk berpijak lagi namun berkali kali aku hampir terjatuh karena lemas, kulihat mertuaku duduk di kursi sambil mengis histeris aku tahu perasaanya sama terluka denganku sama sama terguncang.
Aku mendatanginya dan mengelus elus pundaknya berharap dia bisa menenangkan pikiranya.
"Dia menukar kehidupannya menjadi kehidupan ku..." ucap mertuaku di antara isak tangisnya "dia memberikan satu satunya nyawa yang dia miliki padaku, aku tau aku tidak pantas mendapatkanya, aku tidak pantas mendapatkan donor ginjal darinya...." aku kaget mendengar ucapan beliau, berarti benar luna mendonorkan ginjalnya, perlahan lahan mamah bercerita tentang luna sambil air matanya terus mengalir deras, tak terasa air mataku juga ikut mengalir, sekarang aku sadar setelah tuhan mengambil bidadari dariku dia telah mengantikanya dengan Malaikat, tapi aku malah mematahkan sayap malaikat itu dan membiarkan dia menderita bersamaku
KAMU SEDANG MEMBACA
my wedding storys (END VERSION)
RomanceHidupku terombang ambing seperti layang layang yang putus dari benangnya, tidak tahu arah dan tujuan. Namun semuanya berubah saat kakak ku Helena memintaku untuk mengantikakan posisinya sebagai seorang ibu dan seorang istri, ku kira semuanya akan ba...