Sudah dua hari ini tommy tidak melihat luna menyiapkan makanan dan makan bersamanya, lidah tommy rasanya hambar karena dia sudah terbiasa dengan masakan luna bukan bik asih.
Tommy menaruh sendok dan garpunya kembali, perutnya terasa lapar namun ia sangat tidak selera untuk mengunyah makanan yang di sipkan bik asih.
"Luna kemana bik...." tanya tommy.
"Mungkin di kamar den, dari kemarin saya tidak melihat non luna keluar..." jawab bik asih
tommy langsung berdiri dari kursinya linda yang baru bergabung heran melihat wajah tommy yang sepertinya menahan emosi dan meninggalkan meja makan begitu saja.
"Duduk mengurung diri dalam kamar kenapa... makan nggak minum nggak... apa kamu berharap jatuh sakit..." luna langsung menoleh ke arah suara tommy
Tommy melihat mata luna yang sepertinya selesai menangis "aku sudah sakit dari dulu..." luna kembali melihat ke depan tidak lagi menoleh ke arah tommy "sejak kakak datang ke kehidupan aku... aku sakit... seharusnya kak tommy tau itu..."
"Apa kamu masih membahas hal yang kemarin...." selah tommy, memotong pembicaraan luna "aku kira semuanya sudah selesai..."
"Seandainya kak tommy tidak menyetujui pernikahan ini dulu, mungkin semuanya tidak akan seperti ini... dan aku juga tidak akan sesakit ini..."
"Ohh.... jadi kamu nyalahkan aku... kalau aku tidak bisa mencintaimu kenapa kau salahkan aku juga... sepatutnya kau berbuat sesuatu yang bisa membuat aku bisa mencintaimu, supaya aku bisa jatuh hati padamu, bukanya duduk mengurung diri di dalam kamar seperti ini...." cerca tommy
Dari balik kaca yang ada di depannya tommy melihat ada tetesan air mata yang jatuh dari pipi luna.
"Ayo makan....!! tommy berusaha mengalihkan pembicaraan
"Aku belum lapar..."
"Luna please jangan kayak anak kecil kenapa...?" Luna tercengang mendengar ucapan tommy
"Kak tommy bilang apa aku kayak anak kecil, seperti itukah yang kak tommy lihat dari aku selama ini..." luna memandang tommy tepat di kedua matanya "anak kecil bila dia sedih dia akan langsung menangis meraung raung.... tapi aku bahkan untuk menagis pun aku tidak akan punya alasan walaupun aku sedih...."
"Jadi apa yang kau mau sekarang, bercerai kalau itu yang kau mau ayo kita lakukan....?? Ucap tommy berusaha memalingkan wajahnya dari tatapan luna.
"Semudah itukah mengucapkannya....???" Kedua mata luna mulai berkaca kaca lagi.
"Yah memang mudah, seperti hubungan kita semudah itu pernikahan ini bisa terjadi.... tapi tidak mudah bagiku untuk memberikan hatiku padamu...." ucap tommy tegas.
"Kenapa...??? Kenapa tidak bisa..??"
"Ada perempuan lain yang mengisi hatiku" ucap tommy lirih namun jelas terdengar di telingga luna
Luna POV
Saat mendengar kata kata itu keluar dari mulutnya aku mencoba untuk kuat, ku palingkan wajahku dari pandangannya. Air mata ini sudah mengalir deras namun sebisa mungkin aku mencoba untuk tidak terisak aku tidak ingin dia melihat raut wajahku yang begitu hancur.
"Sekarang aku sudah putuskan kita akhiri semuanya jadi aku mohon lepaskan aku biarkan aku bahagia tanpa kamu...." sekali lagi ucapan yang dia keluarkan berhasil membuat kepalaku melayang.
Hatiku terasa sangat sakit, sakit dari rasa sakit saat badanku ditabrak mobil, sakit dari rasa sakit saat dokter mengambil sum sum tulang belakangku sakit dari rasa sakit saat aku menahan sakit ini, aku sudah tidak kuat lagi pelan pelan aku mendengar langkah kakinya yang beranjak menjauh dari ku, duniaku menjadi berat sekarang tidak ada alasan lagi aku untuk bertahan jawabanya sudah aku dapatkan aku dalam hidup dia hanyalah beban aku mengusap cairan kental yang keluar dari kedua lubang hidungku yang samar samar ku lihat warna merah memenuhi jari jari ku pandanganku sudah tidak dapat fokus lagi telinggaku sudah tidak sekang semuanya sudah berakhir ku pejamkan mataku pelan, tuhan sambutlah kedua tanganku ini.
Author
"Brakk" tommy langsung memalingkan wajahnya ke arah suara saat di tolehnya ternyata badan luna sudah tergelatak di lantai "Luna....." dengan sigap dia langsung melihat keadaan luna ia panik ketika mendapati hidung luna mengeluarkan darah dalam jumlah yang banyak.Ok part ini mmg pendek tp Q harap readers ngk kecewa krna q lngsung upload 2 part n thanx buat pembaca setia q, and readers jgn bca sambil nangis ok....
KAMU SEDANG MEMBACA
my wedding storys (END VERSION)
RomanceHidupku terombang ambing seperti layang layang yang putus dari benangnya, tidak tahu arah dan tujuan. Namun semuanya berubah saat kakak ku Helena memintaku untuk mengantikakan posisinya sebagai seorang ibu dan seorang istri, ku kira semuanya akan ba...