2. Mencari Jawaban

468 42 0
                                    

Zhong Chenle dilanda kebingungan. Meskipun wajahnya tidak menunjukkan demikian.

Lelaki itu duduk tenang di ruang kerja ayahnya dengan tangan yang sibuk membolak balikkan proposal Yuhi.

Chenle bukannya tidak mengenal gadis itu. Dia berada satu kampus dengan Chenle bahkan mereka sering berpapasan di beberapa mata kuliah yang sama. Chenle ada di jurusan Cullinary Bussines sementara Yuhi di Cullinary art.

Tapi pengetahuannya tentang gadis itu ya hanya sebatas itu, tidak lebih. Dia bahkan baru tau kalau Yuhi adalah putri bungsu Nakamoto Hiro atau yang biasa dikenal dengan nama Kris. Seorang pebisnis asal jepang yang Chenle tau adalah pemilik resort terkenal di Tokyo.

"Kau mencariku? Apa uang sakumu sudah habis ? " Seseorang bersuara lembut masuk ke ruangan dengan langkah tenang. Pria itu meletakkan tablet yang ia bawa di atas meja lalu duduk menatap Chenle.

"Pah..." Panggil Chenle.

"Hmm..?? " Suho ayah Chenle melirik putra tunggalnya.

" Papa kenal Nakamoto Hiro?"

Suho yang awalnya hanya memberikan setengah dari atensinya pada Chenle kini mulai menatap serius putranya.

"Kris? Kamu tidak membuat masalah dengan anaknya kan? "

Chenle menautkan alis. Kenapa papanya begitu khawatir? Ah tidak. Dia terlihat ketakutan.

"Aku tidak membuat masalah, tapi putrinya yang membuat masalah. Dia tiba-tiba melamarku."

Suho diam. Dia menatap map merah di tangan Chenle dengan rasa ingin taunya. Pria penuh karisma itu berjalan tenang menghampiri Chenle dan duduk di sampingnya. Mengambil alih map merah itu dari tangan Chenle.

"Bukan Kris yang mengajukan?" Tanyanya. Chenle mengedikkan bahu.

"Kurasa ini keinginan putrinya sendiri."

Suho terlihat berpikir,

"Kau tertarik dengan putrinya ?"

Chenle lagi-lagi mengedikkan bahu.

"Aku tidak mengenalnya dengan baik. Jadi aku tidak bisa menilai apakah aku suka atau tidak."

Suho menghela napas. Dia sangat tau bagaimana Zhong Chenle. Putranya itu mungkin terlihat seperti anak muda lain yang urakan dan sembrono, tapi sebenarnya Chenle tidak pernah bertindak impulsif. Lelaki itu akan memikirkan setiap perbuatannya sebelum mengambil keputusan.

"Kris itu sangat keras dan tegas. Selain itu dia juga sosok yang kasar. Kalau saja ada orang yang mengusik keluarganya bisa di pastikan orang itu akan di temukan tanpa kepala keesokan harinya. "

Suho menatap Chenle dengan satu tangan menepuk pundak putranya.

"Papa tidak melarangmu menerima atau menolak ini. Tapi sebelum itu kau harus memikirkan konsekuensinya dengan matang."










"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Master | Zong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang