7. Kekuatan Zhong Chenle

305 32 0
                                    

"Tidak apa-apa kalau kau menolak. Aku juga tidak rugi."

"Tunggu.."

Chenle menatap Yuhi yang juga menatapnya. Dia menunggu penuturan selanjutnya dari gadis itu.

"Kau... kau tidak akan menyiksaku kan?" Yuhi juga tidak menilai Chenle sebagai pribadi yang kasar. Dia hanya ingin memastikan saja.

"Aku tau cara memanusiakan manusia. Jangan samakan aku dengan orang tuamu."

Okey. Yuhi lega mendengarnya. Setidaknya bersama Zhong Chenle lebih baik dari pada mati penuh luka bersama Kris. Meskipun dia harus berkorban untuk melayani Chenle seumur hidupnya.

"Aku setuju." Kata Yuhi.

Chenle tersenyum. Dia mengeluarkan bolpoin dari saku jaketnya lalu membubuhkan tanda tangannya pada proposal Yuhi.

"Ayo kita pergi."

"Tunggu ! Kemana?"

"Kerumahmu lah.."

"Tidak, jangan sekarang." 

Chenle menatap Yuhi aneh. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Yuhi tidak ingin dia datang ke rumahnya. Bukankah Yuhi bilang tidak tahan dan ingin segera lepas dari Kris?

"Kenapa? Apa yang kau takutkan?"

"Papiku. Aku takut dia melakukan hal buruk jika kau datang sendiri tanpa keluargamu."

Chenle tersenyum miring. Dia tidak menyangka kalau Yuhi ternyata mengkhawatirkannya.

Chenle menarik tangan Yuhi ke arahnya dan membuat tubuh mereka saling berhimpitan. Dia merangkul bahu Yuhi yang tegang lalu mengusap kepalanya gemas.

"Jangan khawatir. Dia tidak akan berani menyakitiku."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Suasananya benar-benar tegang ketika mobil tesla milik Chenle terparkir di halaman rumahnya. Sebenarnya hanya Yuhi saja yang merasa tegang. Chenle justru terlihat santai dan biasa saja.

"Dimana Papi?"  Yuhi bertanya pada salah seorang penjaga di pintu utama.

"Beliau di kamarnya."

"Mm.. tolong panggil dia, katakan ada seseorang yang ingin bertemu."  Yuhi merasa sedikit khawatir. Pasalnya, Kris bisa saja mengamuk jika ketenangannya di usik. Terutama jika itu Yuhi yang mengusiknya bisa-bisa dia di cambuk sampai kulitnya robek.

"Jangan takut. Aku tidak akan membiarkannya menyakitimu." Chenle menggenggam tangan Yuhi dan tersenyum.

"Siapa yang mau menemuiku??" Suara berat menyeramkan itu terdengar dari arah tangga.
Dua orang pria berpakaian kimono turun dengan penuh karisma dan aura gelap yang mengerikan.
Yuta sempat membuat kontak mata dengan Yuhi seolah bertanya apa yang terjadi, namun Yuhi tidak memberikan jawaban apapun padanya.

Kris tampak sedikit terkejut ketika melihat Chenle yang berdiri di ruang tamunya. Wajah sangar menyeramkannya mendadak berubah ramah dan penuh senyuman.

"Aaahhh...apa yang tuan muda keluarga Zhong lakukan di gubukku ini?" Kata Kris. Dia berdiri di hadapan Chenle dan membalas tundukan kepala Chenle.

Mata Kris tidak sengaja melihat ke arah tangan Chenle yang menggenggam tangan Yuhi lalu dia bergerak naik untuk melemparkan tatapan tajamnya pada putri bungsunya.

"Aku rasa ini bukan suatu hal yang bisa kubicarakan sambil berdiri." Kata Chenle.

Terdengar lancang memang. Bahkan Yuhi dan Yuta pun tercengang mendengar penuturan berani lelaki itu. Tidak taukah Chenle jika dia sedang berhadapan dengan raja iblis sekarang?
Beraninya dia bersikap kurang ajar !!

"Aahh iya aku minta maaf. Silahkan duduk."

Bahkan Yuta pun dibuat tidak percaya pada jawaban ayahnya. 
Kris berubah ramah di hadapan Zhong Chenle. Bahkan dia tidak tersinggung dengan kalimat tidak sopan Chenle.

'Sebenarnya seberapa besar pengaruh keluarga Zhong hingga papi pun tidak berkutik di hadapannya?' Batin Yuhi.

Ke empat orang itu duduk saling berhadapan. Kris menghadap Chenle sementara Yuta berhadapan dengan Yuhi.

"Sebelum itu aku minta maaf karena kedatanganku yang mendadak ini..." Chenle sengaja menjeda ucapannya. Dia tersenyum dan menatap Kris seperti lelaki licik. Yuhi bahkan bergidik melihat senyumannya itu.

"... Tapi aku sudah tidak sabar menunggu waktu untuk mengajak keluargaku kemari."

Kris mengerutkan dahi. Dia menatap Chenle tertarik.

"Apa yang membuatmu terburu-buru untuk mengunjungiku?" Pria bermata tajam itu memberinya permainan kata.

"Karena putrimu. Aku ingin memilikinya. "

Kris tertawa. Yuta terkejut, sementara Yuhi tersentak. Tawa Kris bisa berarti banyak hal. Dia itu seperti psikopat yang bisa meledak bahkan setelah tertawa.

"Hahhha... putriku yang cantik ini ternyata pandai memilih umpan rupanya."
Kris menatap Yuhi sarkastik sementara gadis itu menunduk semakin dalam untuk menghindari tatapannya.

"Aku minta maaf aku tidak menyiapkan apapun untuk lamaranku ini. Aku akan mengatur semuanya agar berjalan secara resmi di lain hari. Untuk sekarang...." Chenle melirik ke arah Yuhi.
".... boleh aku bawa dia?"

Kris lagi-lagi tertawa. Kali ini lebih keras.

"Tuan muda Zhong. Aku tau gairah masa mudamu memang sedang membara. Tapi kau tidak bisa sembarangan membawa anak gadisku sebelum kau menikahinya. " Kata Kris masih tergelak. Pria licik itu melanjutkan,

"Seperti saat kau akan membeli barang. Kau harus membayar dulu sebelum membawa pergi barangnya."

"Aah... aku mengerti. Aku akan membawa proposalnya besok. Akan kupastikan kau mendapat keuntungan penuh.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Master | Zong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang