-3. TPK | MATEMATIKA MENGERIKAN

359 168 85
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ketiga nya pun berjalan menuju ruang kelas bersama sama.

Se-sampainya di depan kelas mereka bertiga tiba-tiba serentak berhenti karna di kaget kan oleh Indy secara mendadak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Se-sampainya di depan kelas mereka bertiga tiba-tiba serentak berhenti karna di kaget kan oleh Indy secara mendadak.

"Eh bentar, hari nih hari Selasa?" tanya Indy kepada kedua teman nya itu.

"Iya se--" belum selesai Imma menjawab, Dia langsung mengingat kenapa Indy menanyakan hal tersebut

"MAMPUSS MATEMATIKAA," sambung Imma sedikit merengek.

"Emang kenapa sih? Udah gapapa. Bawa santai aja brodi," ujar Nada dengan santai nya.

Hari ini adalah hari Selasa. Dimana hari yang paling di benci oleh Indy dan Imma, di karenakan jadwal pelajaran mereka hari ini adalah Matematika. Bagi mereka matematika adalah hal yang mengerikan serta membosankan, sebab hanya angka dan angka yang mereka lihat di sepanjang pelajaran tersebut. Tetapi, tidak dengan Nada. Anak ini berbanding terbalik dengan kedua teman nya, Dia malah sangat menyukai pelajaran tersebut.

•••

Di ruang kelas yang hening, nampak semua murid sedang fokus mengerjakan tugas yang sudah di berikan. Namun, tiba-tiba seseorang memecahkan keheningan tersebut.

"Anak-anak, lanjutkan tugas yang ibu berikan tadi ya? Ibu mau ke kantor sebentar karna ada urusan dengan kepala sekolah," ujar seseorang yang dari tadi mengajar di kelas tersebut. Dan dia adalah Ibu Rahmatiah S,PD. Guru matematika kelas XI SMA Mandala.

"Baik bu!!," jawab semua murid serentak

"Tolong tetap tertib, dan kerjakan lah dengan baik, Ibu minta nanti habis Ibu kembali dari kantor kalian sudah menyelesaikan nya sehingga bisa langsung di kumpul kan, mengerti?" sambung Bu Rahma singkat para murid memanggil guru itu.

"Mengerti bu!!," jawab para murid lagi dengan serentak. Bu Rahma pun pergi meninggalkan kelas.

Hanya kelang beberapa menit, kelas yang tadi nya hening, sepi dan tentram, berubah menjadi seperti pasar malam. Murid-murid yang awalnya duduk beraturan di bangku nya masing-masing, kini sudah tidak tentu arah.

TRIO PENTOL KOREK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang