•••
Sudah sekitar satu jam lama nya para siswa-siswi SMA Mandala melakukan kegiatan jelajah malam ini, berarti waktu sudah mengarah kurang lebih pukul 8 malam sekarang.
Di posko pemberhentian atau rute terakhir sudah ada beberapa kelompok yang sampai dan menyelesaikan jelajah malam mereka, begitu pun dengan Tria, Aisyah dan Imelda yang akhirnya menyelesaikan kegiatan tersebut dengan lancar.
"Huft, akhirnya! lega banget gue" syukur Aisyah menghela nafas nya.
"HUAA badan gue pegel semua! Mang tompel im coming home you again!" rocehan Imelda menyebut tukang pijit langganan nya itu.
"Untuk kelompok yang sudah sampai, letakan kumpulan kayu yang kalian bawa di ujung sana ya. Setelah itu kalian boleh beristirahat sembari kita menunggu kelompok yang lain" dari arah lain suara pak Abu memberikan himbauan.
Lalu setelah itu Tria sibuk menengok kesana kemari mencari keberadaan seseorang, "Trio pentol korek belum sampe apa gimana?" tanya nya kemudian.
"Iya ya, kayak nya belum sampe deh. Berarti kita lebih cepet dari mereka dong?! keren sih, salut gue sama lo teri!" sahut Aisyah kepada Tria atas kepemimpinan nya selama perjalanan tadi.
"Mungkin mereka nyasar, atau udah di colong gondol wewe, HAHAHA" celetuk Imelda mengawur membuat tengkuk nya mendapatkan toyoran dari Tria.
"Bercanda sih aelah, maen geplak aja-"
"Bercanda lo gak lucu, perasaan gue sekarang gak enak tau gak!" ujar Tria yang mendadak khawatir.
•••
Di tepian bawah tebing, terlihat ada dua remaja perempuan terkapar yang dimana keadaan nya sudah lusuh.
"Argh.." rintih salah satu nya terbangun lalu dia menatap di arah sekeliling nya yang sulit untuk di lihat dengan mata telanjang, dia pun beranjak merubah posisi nya untuk duduk.
"Dimana ini-" dia seraya masih berusaha untuk tersadar penuh, "Nad? nadaa!" panggil nya, Indy. Mencari Nada yang tadi terjatuh bersama nya.
Indy mencoba meraba di area sekitaran sana, dan sesaat tangan nya berhenti karena merasa ada yang berhasil dia genggam. Yap senter, sedikit beruntung itu bisa membantu untuk memberikan sebuah cahaya bagi nya.
Dia menyalakan itu dan mencoba memasati sekeliling nya, "Nada lo dimana? lo denger suara gue gak?" panggil Indy dengan menahan segenap denyut di tubuh nya yang mungkin terdapat luka akibat insiden tadi.
"Awss.." rintihan dari sisi lain terdengar, Indy dengan cepat mendekati sumber suara itu.
"Syukurlah nad-" lalu dia membantu teman nya membenarkan posisi diri, "Lo gak papa?" lanjut tanya nya.
Nada pun mengangguk pelan, "Kita harus cepet-cepet keluar dari sini" ucap Indy kemudian.
"T-tapi Imma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO PENTOL KOREK [END]
Ficção AdolescenteSeperti pelangi yang tidak akan timbul jika tidak ada hujan, maka seperti itu juga kisah persahabatan Indy, Nada dan Imma atau Trio Pentol Korek julukan nya. Dimana mereka harus di hadap kan dengan berbagai konflik di luar nalar, dan bahkan mereka h...