Terima kasih untuk 2k pembaca nya semua!
•••
Keesokan hari nya, kembali pagi ini di sekolah seperti biasa. Nada dan Imma sudah datang dan sekarang kedua nya sedang menunggu teman mereka satu lagi di parkiran, Indy.
"Buset nih bocah kumat lagi penyakit nya, udah setengah jam lho kita nungguin dia!" gumam Imma melihat ke arah jam tangan milik nya.
"Harus banyak-banyak sabar memang kalo nunggu si Indy," sahut Nada lalu menghela nafas.
"Lho Imma? ngapain disini? kenapa belum masuk?" terdengar suara Bintang yang secara tiba-tiba dari arah belakang mereka berdua.
"Eh kak bintang, kita itu lagi nungguin Indy. Biasa lah hehe," jawab Imma disana, di balas dengan senyuman manis oleh Bintang.
"Kak bintang sendiri kenapa belum masuk?" tanya Imma kemudian.
"Tuh! lagi nunggu fotocopy beberapa berkas di suruh Bu Yarni," jelas nya sambil menunjuk ke arah tempat fotocopy yang memang khusus untuk SMA Mandala dan berada di samping area parkiran.
"CCCCTTT, CCCTTT" suara Nada tiba-tiba menirukan nyamuk.
"Oh ada Nada juga ya," sadar Bintang mendengar itu.
"Duh kak! aku sekecil apa ya? sampe gak kelihatan dari tadi,"
Kemudian terlihat datang seorang remaja perempuan dengan vespa biru nya lalu dia memarkirkan di spek kosong yang ada disana, Indy. Iya akhirnya gadis tersebut telah sampai.
"Imma, Nada? ada Kak Bintang juga? oke Indy awali pagi hari mu dengan positif thinking bukan overthinking!" batin nya kemudian menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskan nya dan berjalan menghampiri teman-teman nya itu.
"Hai gais! udah lama ya nunggu nya?" sapa nya dengan ceria.
"Tumben kali ini nyadar, iya udah lama pake banget. Jabatan ratu kebo kembali kami berikan kepada anda wahai Indy Dellicia!" celetuk Nada terlihat geram, Indy hanya membalas dengan terkekeh kecil.
"Eh ada Kak Bintang juga? tumben kak nongol di parkiran begini?" tanya Indy kemudian beralih.
"BINTANG!!"
"Udah selesai nih, ayo masuk!" panggil salah satu remaja laki-laki dari tempat fotocopy itu, Ferdyan.
Bintang mendengar panggilan teman nya tersebut, "Yaudah kalo gitu aku duluan ya, kalian juga buruan masuk. Bentar lagi bel bunyi!" ucap nya lalu lekas meninggalkan ketiga nya.
"Oke kacang goreng nya renyah banget, sabar Indy ini masih pagi. Jangan buang energi dari sarapan kamu hanya sia-sia untuk sekarang," kembali Indy membatin.
"Yaudah, ayo gais masuk?" ajak Imma kemudian.
"Tos kebangsaan dulu dong!" ujar Nada tidak melupakan kebiasaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO PENTOL KOREK [END]
Teen FictionSeperti pelangi yang tidak akan timbul jika tidak ada hujan, maka seperti itu juga kisah persahabatan Indy, Nada dan Imma atau Trio Pentol Korek julukan nya. Dimana mereka harus di hadap kan dengan berbagai konflik di luar nalar, dan bahkan mereka h...