8. Rock Mining (2)

6 4 3
                                    

Lliya berdecak sebal, seakarang ia sendiri. Sebelum mencari keberadaan Oa, dirinya kembali menyalakan lampu Kristal. Berjalan pelan menyusuri pertambangan, hatinya tak tenang saat sekelabt bayangan mulai mengintai. Dalam gelap, sesuatu bersiar cukup terang melebihi lampu Kristal. Tanpa sadar, Lliya berjalan menuju hal tersebut.

Saat menuju cahaya terang itu, Lliya merasa melewati banyak pasir. Berulang kali dirinya hampir terjatuh. Sesampainya di dekat cahaya tersebut, ia mendongak. Ketika angin mulai menghilangkan pasir halus yang beterbangan, di saat itulah Lliya tahu jika dirinya salah mengambil langkah.

“I-ini sungguh tidak baik,” gumamnya.

Ternyata cahaya itu adalah lampu utama dari penambangan. Lampu Kristal yang digunakan untuk menerangi para pekerja karena ketika malam tiba di atas jam sepuluh, wilayah Dark Kingdom begitu gelap gulita sehingga memerlukan cahaya untuk bekerja.

Saat ini, Lliya dikepung oleh beberapa tengkorak pekerja pertambangan. Juga seekor hewan berupa bayangan. Sekarang, ia paham siapa yang mengawasinya sejak masuk ke Rock Mining. Ketika ingin megeluarkan tombak cahaya, pesan Oa terlintas dipikirannya. Laki-laki itu berpesan agar tak mengundang bahaya.

Lliya pun pasrah, kedua tangannya terangkat seperti buronan. Padahal ia hanya ingin lewat, tetapi tiap ranah yang dilewati selalu menghambat. Tulang-tulang hidup serta bayangan hewan pun mengamankan dirinya. Entah ke mana dibawa, ia pasrah saja.

Sepertinya pasrah seperti ini bisa sekaligus mencari Oa.

Gadis itu mengedarkan pandannya, beberapa tempat di pertambangan mulai terlihat. Namun, Lliya sama sekali tak menemukan keberadaan Oa. keningnya berkerut saat para tulang itu membawa dirinya menuju bawah tanah, ia dipaksa menaiki gerobak kereta. Ternyata di sini lebih terang karena dihiasi lampu Kristal.

Ketika roda gerobak kereta berputar, suara ketukan palu makin terdengar. Lliya melihat beberapa pekerja, Fallen Angel, beberapa bayangan berupa hewan, dan tulang. Setelah hampir delapan menit di atas gerobak kereta, ia dipaksa turun. Seorang Fallen Angel menghampirinya lantas memberikan palu.

“Maksudmu?” tanya Lliya kebingungan.

Fallen Angel itu menggunakan tudung, tak lama setelah memberikan palu, ia berkata, “Bekerja sampai matahari terbit!”

Setelah itu ia ditinggalkan. Beberapa pasang mata menatapnya aneh, Lliya pun mau tak mau menjadi pekerja pertambangan mala mini. Hal yang tak pernah ia lakukan, tetapi demi menjalankan misi serta merasakan banyak hal, apapun ia lalui.

Kesulitan memulai pekerjaa, Lliya pun menyibak sedikit tudungnya. Saat ini wajahnya sudah dipenuhi debu halus. Kemewahan yang selama ini ia dapat rasanya tak berguna saat dihadapkan hal semacam ini. sekarang, dirinya merasakan lelahnya bekerja seperti ini. seketika ia teringat akan Lienn. Apakah keluarga gadis itu menyuruhnya mengumpulkan uang dari pertambangan?

Sementara, Oa kebingungan. Tadi dirinya kehilangan jejak Lliya, gadis itu suka sekali menghilang. Saat ingin menyusul, ternyata ia lengah dan diseret menuju pertambangan. Oa dibawa ke bawah tanah, beberapa pekerja menatapnya di balik tudung.

Ketika sampai, Oa diberikan palu dan alat lainnya. Dirinya disuruh bekerja sampai matahari terbit. Dulu, saat menyambangi wilayah ini, taka da yang menyuruhnya bekerja seperti ini. Rasanya ingin sekali mencari Lliya, ia takut gadis itu dilukai oleh penduduk. Jika sampai itu terjadi, maka Light Kingdom akan memerangi Dark Kingdom. Sejarah akan menulis pertempuran dua wilayah itu untuk kedua kalinya.

Peperangan antara Dark kingdom dan Light Kingdom, terjadi saat Lord wilayah ini menginginkan tanah subur. Beberapa tahun terlewat, akhirnya Light Kingdom memenangi pertempuran dan mempertahankan tanah mereka. Dark Kingdom kembali dengan tangan hampa, mereka kalah jumlah serta strategi yang kacau.

“Sejarah tidak akan bertambah banyak saat nyawa Lliya aman,” gumam Oa.

Oa mendengar suara gerobak kereta yang melintas. Ia menoleh ke belakang, betapa terkejutnya saat melihat Lliya melintas. Tanpa pikir panjang, Oa segera mengikuti ke mana gerobak itu pergi. Sesekali ia mengawasi sekitar, takut dirinya dibawa lagi entah ke mana.

Dari kejauhan, Oa melihat Lliya bekerja. Gadis itu seperti kesulitan melakukan pekerjaan yang tak biasa dilakukan oleh perempuan di Light Kingdom. Di wilayah asalnya, pekerjaan perempuan tidak diperbolehkan bekerja berat, para pekerja lelaki yang diberikan tugas berat.

Ketika tidak ada yang mengawasi, Oa mendekati Lliya yang memunggungginya. Gadis itu terkejut dan menodongkan palu padanya. “Hei! Santai saja, Nona.”

Lliya terkejut saat ada yang menepuk punggungnya. Ketika menoleh, dirinya mendapati Oa. ia pun melempar palu tersebut lantas memeluk rekan seperjalanan. Tinggi laki-laki itu membat dirinya harus berjinjit.

“Senang sekali bisa bertemu denganmu di sini,” lirih Lliya.

Oa menepuk punggung Lliya. “Sudah, jangan menangis.” Dirinya menghapus jejak air mata di pipi gadis itu. “Saat ini kita hanya perlu bekerja. Penjagaan masih sangat ketat ketika malam.  Waktu matahari terbit, kita akan pergi dari sini.”

Sebenarnya, Lliya begitu khawatir soal perjalanan yang selalu memiliki hambatan ini. ia takut jika hourglass kehilangan seluruh waktu, nyawa Zeeron pun terancam. “Semoga pada hari terakhir, kita bisa sampai di Light Kingdom.”

“Tentu saja, kita pasti bisa!” Oa memberi semangat.

Malam maki larut, keduanya masih bekerja sambil menahan kantuk. Tubuh lelah setelah dipaksa bermain di labirin, kemudian bekerja di pertambangan. Sungguh perjalanan yang menguras tenaga.  Saat para pekerja lainnya berpindah, Oa menyuruh Lliya untuk memejamkan mata di tempat yang cukup aman. Ia hanya tak mau gadis itu kelelahan, tetapi dasarnya keras kepala. Lliya tak mau disuruh beristirahat.

Oa pun akhirnya kelelahan, ia bersandar di dinding bebatuan. Lliya duduk di sebelah laki-laki itu, mereka mencari tempat aman agar taka da pasang mata yang menatap tajam. Merasa kelelahan, Lliya pun merebahkan kepala di pundak lebar Oa.

Keduanya tertidur, tetapi kembali terjaga saat para pekerja mulai meninggalkan tempat penambangan. Lliya segera membangunkan Oa. Mereka pun keluar dari persembunyian, ternyata sudah cukup sepi dan lampu Kristal mulai padam.

“Sepertinya matahari mulai terbit, kita harus segera pergi,” kata Oa memberitahu.

Lliya mengangguk. Keduanya berjalan menuju pintu keluar, sesekali bersembunyi untuk menghindari Fallen Angel lain yang tengah keluar atau berbincang. Ketika melihat cahaya terang dari ujung bawah tanah, Oa dan Lliya berjalan cepat.

Akhirnya mereka keluar dari bawah tanah, lampu utama yang menerangi pekerja penambangan pun dimatikan. Keduanya berjalan cepat keluar dari area tersebut. Saat dirasa cukup jauh, Lliya pun menyandarkan tubuhnya di dinding, ia tak tahu Oa membawanya ke mana.

Oa merasa bersyukur telah melewati tempat itu. Kini, mereka harus mengisi perut. Ia yakin jika Lliya sudah kelaparan. Terakhir ia dan Lliya mengisi perut saat berada di kapal. Beruntung, tempat selanjutnya adalah Dead Market.

“Oa, kita akan ke mana setelah ini?” tanya Lliya dengan raut wajah lelah.

“Dead Market.”

🌷🌷🌷

My King [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang