4

288 49 10
                                    

Marcus Wickham adalah penyebab Tahun Api.

Demikianlah pikiran pertama Cecilia ketika membuka mata.

Keadaan tidak bertambah baik ketika Cecilia turun ke bawah. Baru saja hendak memasak, August, sang kepala pelayan, sudah menghampirinya. "Miss Cecil, Mr. Lockwood akan segera pulang, membawa serta beberapa tamu."

Cecilia menghentikan gerakannya, tidak jadi memotong kentang. "Kapan?"

"Rencananya sore ini," kata pria paruh baya itu. "Dia mengirim surat dari penginapan di Neryma, meminta agar pelayan membersihkan ruang kerjanya dan beberapa kamar tamu."

"Kalau begitu lakukan yang dia suruh," ucap Cecilia. "Aku akan memeriksa kamarnya nanti. Dan kurasa kita punya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak makan malam enak."

August mengangguk dan segera meminta pelayan mengurus kamar tidur yang dibutuhkan. Semangat Cecilia semakin surut pagi itu. Dia bahkan tidak ingin memasak lagi, tapi pelayan akan sibuk di masa seperti ini.

Ketika sang adik bangun, tahu-tahu makanan sudah jadi dan mereka sarapan bersama.

"Papa akan kembali bersama tamunya," Cecilia memberi tahu. "Jangan bahas masalah kemarin lagi."

"Tidak bakal," janji Dion. "Papa tidak suka membicarakan hal-hal remeh, tenang saja. Apalagi dia membawa tamu."

Papa jarang membawa rekan kerjanya berkunjung ke kediaman Lockwood. Kalau tidak salah, kunjungan terakhir sudah dua tahun lalu. Terlepas dari tampang suram dan serius dari pria itu, dia punya kemampuan sosialisasi yang cukup baik, terutama jika diharuskan untuk menjalin ikatan dengan orang-orang yang berstatus sosial tinggi.

"Menurutmu siapa yang akan berkunjung?" tanya Cecilia.

"Mungkin keluarga Valeos," Dion menebak. Mereka adalah salah satu agen keramik dari Merphyres yang dipercaya oleh perusahaan Lockwood untuk mengirim stok ke Ellesvore. "Papa dekat dengan Fermir Valeos. Dan Fermira Valeos cukup menyukaimu."

"Tapi kau ingat betapa nakalnya kedua anak mereka?" Cecilia hanya bisa mengelus dada ketika mengingat anak kembar pasangan Valeos. "Si bocah hampir memotong ekor Norle dengan gunting taman! Hanya karena ekor kucing rumah yang panjang dianggap membawa sial di Merphyres."

"Ya, mereka memang setan-setan mengerikan." Dion bergidik. "Semoga bukan mereka. Mungkin Rak Del Song dan keluarganya. Putranya teman bicara yang asyik walau dia tidak bisa mengontrol air ludahnya."

Cecilia tertawa kecil. "Kalau tidak salah mereka datang waktu kau berusia delapan tahun. Ternyata kau masih ingat?"

"Samar-samar. Sulit melupakan hujan lokal yang terus terjadi ketika anak itu tertawa atau mengoceh."

"Kalau dia datang, semoga saja bocah itu sudah bisa mengontrol diri." Cecilia membereskan piringnya sekaligus milik Dion setelah sarapan usai. "Aku tidak yakin kau ada kelas hari ini. Mr. Berlio tidak pernah datang kalau saljunya terlalu tebal seperti sekarang. Mau membantuku memanggang donat?"

"Aku bisa ikut melihat," tawar Dion. Seperti biasa dia menghindari tugas membantu, tetapi akan menjadi orang pertama yang melahap makanan buatan Cecilia. "Mr. Berlio menugaskanku untuk membaca buku sejarah dan aku harus membaca poin-poin penting sekali lagi untuk memastikan tidak ada yang terlewat."

Tentu saja Dion akan mengeluarkan jurus seribu satu alasannya. Cecilia mengacak rambut sang adik dengan gemas sebelum pergi ke dapur.

Dalam situasi seperti sekarang, membuat makanan ringan adalah salah satu cara Cecilia untuk mengurai kekusutan pikiran. Dia ingin saja merajut lagi, karena kegiatan itu lebih menenangkan. Akan tetapi, Cecilia yakin dia bisa membuka toko pakaian hangat sendiri jika terus merajut sambil memikirkan masalah-masalahnya.

Daughter of Naterliva [#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang