"Kita harus memberi tahunya," Freya memutuskan. Itu keputusan paling masuk akal. Tidak ada gunanya menahan berita lebih lama.
Connor malah mendelik. "Kau gila?! Dia baru saja sadar!"
Dion mendesis lembut, "Tenanglah, Connor."
Tidak ada satu pun yang bisa tenang. Freya sekalipun tidak ingin melakukan ini, tetapi cepat atau lambat Cecilia harus tetap mengetahuinya.
Espen memasuki ruangan. Semua orang menoleh kepadanya.
"Kau memberi tahunya?" tanya Freya.
"Memberi tahu apa?" Espen bersandar pada dinding ruang duduk.
"Soal itu."
Pemuda itu menggeleng. "Tidak."
Freya tidak tahu harus menghela napas lega atau menahan kesesakan dalam dadanya. "Aku yang akan bicara padanya nanti."
"Demi langit, tidak bisakah kau bersabar?" desis Connor.
"Dia bukan lansia dengan penyakit jantung, Connor. Akan lebih baik kalau dia tahu sekarang!"
"Supaya apa?" Connor berdiri dari tempatnya duduk. "Apa yang bisa dia lakukan? Kita urusi masalah ini sendiri."
"Bagaimana bisa kita mengurus masalah ini sementara dia akan dianggap sebagai salah satu sumber masalah?" Freya balik bertanya. "Kalau orang-orang datang—-"
"Tidak akan ada yang datang," kali ini Bastian menyela. "Kondisi di sekitar kediaman Lockwood akan diamankan. Robert dan Edwin akan membawa informasi lebih lanjut. Kita semua tahu Cecilia tidak ada hubungannya dengan masalah ini."
"Masalah apa?"
Freya hanya bisa menghela napas ketika mendengar suara itu. Dia bisa membayangkan drama macam apa yang akan terjadi.
Cecilia berjalan memasuki ruang duduk, mengamati semua orang satu per satu.
"Ce-Cecilia?" Connor mendekati gadis itu, meraih bahunya. "Kenapa kau turun? Apa kau butuh sesuatu?"
"Aku lapar." Suara gadis itu memelan. "Apa yang kalian bicarakan?"
"Kami mencoba mencari orang-orang yang menyerangmu," jawab Connor. "Kemungkinan namamu akan disangkutpautkan dengan masalah ini, tetapi kami sedang mengatasinya."
"Begitu saja, Connor?" Freya berdiri. "Aku hampir mempercayai kata-katamu, tapi kau belum menyampaikan masalah utamanya."
Cecilia tidak mengalihkan pandangan dari Connor. Freya yakin gadis itu juga sudah menyadari kegugupan dalam suara sang kakak.
"Ada apa, Freya?" Cecilia beralih padanya karena Connor terus bungkam. Suara gadis itu hampir tidak terdengar. Wajahnya yang pucat tampak kian kehilangan warna.
"Para pemuja Naterliva melakukan protes," ucap Freya, membuat wajah-wajah di sekitarnya bertambah mendung, berharap bisa pergi saja dari ruangan ini daripada mendengar Freya memaparkan kebenaran. "Terjadi kerusuhan di Neryma—-"
"Kurasa itu sudah cukup," Connor memotong.
"Fasilitas publik dirusak, timbul korban jiwa."
"FREYA!" Bentakan Connor menyentak hampir semua orang kecuali Freya. Cecilia sendiri bergerak mundur, menjauhi ledakan amarah kakaknya. "Kubilang cukup!"
Semua orang menanti dengan waswas. Freya pun sudah membayangkan seperti apa tangisan Cecilia setelah ini.
Gadis itu terdiam sangat lama, begitu pula semua orang di sekitar. Freya pikir waktu sempat berhenti sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daughter of Naterliva [#1]
FantasyHidup Cecilia yang tenang berubah seratus delapan puluh derajat ketika tiga orang asing mendatanginya. | • | Yang Cecilia Lockwood inginkan hanyalah menikahi pria baik dan menjalani hidup tenang bersama keluarganya. Namun, keadaan tidaklah semudah...