Cecilia tidak mengingat banyak hal selain hutan berselimut salju dalam mimpinya. Namun, pada akhirnya dia berhasil mencapai tepi hutan dan tiba di sebuah padang rumput luas yang hangat, di mana seorang wanita sedang menunggunya.
Sang dewi? Bukan. Dewi Naterliva berambut cokelat, sementara wanita ini berambut merah kejinggaan.
Ketika si wanita berbalik, Cecilia tidak bisa melihat wajahnya karena matahari senja bersinar terlalu terang. Dilihatnya wanita itu terus berjalan ke arah cahaya yang hangat, sementara dirinya tertinggal di belakang.
Tunggu! Cecilia berteriak, mencoba menyusul. Akan tetapi, dilihatnya salju di sekitarnya mulai meleleh dan tunas-tunas hijau kembali bermunculan. Tidak lama lagi, hutan akan kembali seperti sedia kala; ke musim semi yang digemarinya.
Cecilia memandangi wanita itu menjauh, tetapi dia tidak lagi mencoba menyusul.
≿━━━━༺❀༻━━━━≾
Sakit.
Cecilia menarik napas hati-hati, tetapi pada saat bersamaan dia ingin meraup udara sebanyak yang dia bisa. Setiap tarikan napasnya terasa menyakitkan, tetapi perasaan tersebut berangsur menghilang.
Matanya terbuka dan dia lihat paling pertama adalah wajah kakaknya. Di sekitar mereka, terdapat berpasang-pasang mata yang sedang mengamatinya.
"Apa aku sedang bermimpi?" Dia bertanya tanpa sadar seraya melihat ke sekitar. Tak ada wajah yang bergerak. Buru-buru dia duduk, mengabaikan sekujur tubuhnya yang masih terasa kaku. Connor, Dion, Papa, Bastian, Espen. Demi dewi, berapa banyak pria yang melihatnya tidur?! Setidaknya ada Freya di sini, tapi keberadaannya tidak mengurangi rasa malu Cecilia.
Connor duluan memeluknya erat-erat, kemudian Dion dan Papa bergabung. Tangisan Dion menjadi-jadi, menambah kebingungan Cecilia.
"Apa yang terjadi?"
"Apa yang terjadi?" Connor membeo. "Kami tidak bisa merasakan denyut nadimu. Kau... kurasa kau sempat mati."
Mendengar hal tersebut membuat Cecilia berkedip cepat. "Haaah? Mati?!"
Connor mengusap wajahnya yang masih basah oleh air mata. "Itu tidak penting. Sekarang kau baik-baik saja, bukan? Apa kau merasa sakit?"
Cecilia menggeleng. Kenangan semasa berada di kurungan terulang dalam kepalanya. Cecilia ingat dirinya merasa dingin dan sulit bernapas. Dia juga ingat merasa amat mengantuk, tetapi tidur tidak juga membantunya merasa lebih baik karena mimpi buruk kerap membayanginya.
Kemudian dia terbangun di dekat hutan, diamati oleh banyak orang.
Cecilia! Sycamore bergerak ke arah, tidak memberi waktu bagi Cecilia untuk terkejut tatkala menyadari ada lebih banyak naga dan warga yang tengah mengamatinya. Aku menerima pesanmu! Soal Richard Mamond!
Setelah semua ini selesai, Cecilia harus memberi makan lebih banyak pada Norle.
Elm terbang ke arahnya, mengambil giliran untuk memeluk. Cecil, untunglah kau sadar.
Dia balas memeluk Elm erat-erat. "Aku rindu sekali padamu, Elm."
Aku juga! Elm berseru penuh kelegaan. Kami mencoba memberi tahu Connor dan penyihir itu. Kurasa mereka mulai menyadarinya. Terutama si penyihir.
Cecilia menoleh ke arah Bastian. Pemuda itu belum melepaskan pandangan darinya.
"Magistra Ollenard." Cecilia menelan ludah. "Apa Sycamore dan Elm menyampaikan sesuatu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daughter of Naterliva [#1]
FantasyHidup Cecilia yang tenang berubah seratus delapan puluh derajat ketika tiga orang asing mendatanginya. | • | Yang Cecilia Lockwood inginkan hanyalah menikahi pria baik dan menjalani hidup tenang bersama keluarganya. Namun, keadaan tidaklah semudah...