??????

21 2 0
                                    

Lalala~~~

Uwwwooo~~~

Mhnnn.. mantap..

Rasa lembut yang ngangenin bergoyang dimulut aku. Ternyata kak Yoshi selain jago tinju, pinter juga buat kue.

Misi mata mata aku kali ini keuntungannya double...

Aku bisa tau apa yang disukai atau kebiasaan kak Yoshi. Selain itu aku juga kebagian brownies buatan kak Yoshi yang enaknya kebangetan. Walau nggak seenak kue kering bik Lusi. Tapi untuk orang yang secantik, baik, dan ramah macam kak Yoshi. Ini udah the best of the world lah.

Eh ngemeng-ngemeng bin btw aku udah ada di rumahnya hampir sejam.

Ternyata kak Yoshi nggak pernah sekalipun ngisyaratin aku buat pergi dari rumahnya. Malah dianya antusias banget ngajakin aku sarapan di rumahnya.

Yah, walaupun cuma roti selei sama brownies. Aku mah kan biasanya sarapan Ama nasi. Moga-moga para kakak di rumah nggak ngehabisin nasi Ama lauk sarapan. Aku masih belum mau pulang. Masih pengen ngehabisin kue buatan kak Yoshi. Tapi nggak menutup kemungkinan bakalan kelaperan lagi nanti.

Hehehe bahagia kuy kak Yoshi tadi bilang kuenya boleh aku habisin. Emang yah bibit kolongmerat kayak kak Yoshi. Sarapan cuma pakek roti doank. Salut aku sama kak Yoshi dia pasti lagi diet. Makanya abis olahraga berat cuma makan roti sele doank.

Kalau aku nggak pernah diet. Palingan kalau lagi moody aja males makan.

Eh?

Bushet dah.

Aku mau ambil lagi brownies di atas piring tapi kayaknya udah aku habisin semua. Nggak sadar deh.

"Udah habis?"

Kak Yoshi abis mandi. Dia datengin aku yang ada di sofa depan tivi ruang keluarga. Emang dari tadi nangkring di sini akunya. Berasa rumah sendiri.

"Udah kak." Aku rapiin bekas makanannya. Ngeliat penampilan kak Yoshi yang seger. Kayaknya dia mau keluar. Keliatan dari helm sepeda motor yang di tenteng kak Yoshi.

"Kakak mau keluar?" Aku berdiri dari sofa. Jalan ke kak Yoshi.

Eh kok ada dua helem? Apa mau pergi ama bundanya?"

Tante kan kayaknya udah keluar duluan tadi Ama taksi.

Ya kan? Aku nggak salah liat kok. Apa jangan-jangan?

"Nih, ambil. Pakek." Kak Yoshi nodongin helem warna pink gambar hello Kitty ke aku.

"....." Pirasat aku yang bilang kalau ini nggak baik.

Kita mau kemanaaaaa?

"Mau cari sarapan." Kayak tau aku bertanya-tanya ada apa gerangan. Ngeliat kediaman aku. Kak Yoshi bilang sendiri kalau mau cari sarapan. Tapi apa hubungannya sama aku?

"Sama aku?" Aku nunjuk diri. Aku mau aja pergi makan diluar. Tapi sekarang lagi nggak bawa uang. Abis itu aku malu kalau kak Yoshi bayarin. Kan akunya juga udah habisin kue dia.

"Iya dek Latien. Temenin kakak yah? Kakak nggak bisa makan kalau sendirian. Karena cuma adek yang ada di sini. Temenin kakak yah. Kakak yang traktir."

Awalnya aku mau maksa nolak. Tapi denger suara melas kak Yoshi aku nggak jadi. Kasian yah jadi anak tunggal. Nggak ada yang nemenin. Eh, apaan sih. Nggak sadar diri. Akunya yang bukan anak tunggal aja juga nggak ada yang nemenin di rumah. Miris amat.

Bisa merasakan gimana sakitnya kesepian kayak diri sendiri.

Aku pakek terus helemnya dan ngikuti kak Yoshi kebagasi mobil. Ternyata dia ngeluarin sepeda motor. Panasin sepeda motor sambil ngecek hapenya.

Cewek Jelek (Nyol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang