kosong enam ;

21 3 12
                                    

keduanya kini sudah menuju jalan pulang setelah menghadapi situasi yang cukup ——awkward.

selama perjalanan pulang menggunakan bus kota mereka tampak berbaur dengan pikiran masing masing,  tidak ada yang ingin membuka topik obrolan atau sekedar berbincang ringan saja, sampai ——

"jeongwoo"

"yaya"

eh.

keduanya sama sama bersuara canggung

"kamu aja dulu" kata jeongwoo.

"kamu aja" balas yaya

jeongwoo kini mengesampingkan badan menghadap Yaya seutuhnya lalu mengambil satu tangan yaya dan mengelusnya pelan.

"itu.. maaf ya yang tadi aku ga sengaja banget sumpah" kata jeongwoo merasa bersalah

"eh ngapain minta maaf? kan akunya juga mau, kecuali kamu paksa" balas yaya sedikit mengusak rambut jeongwoo menenangkan dengan satu tangannya lagi yang terbeba

"tapi kan hampir kebablasan yangg" kata jeongwoo merengek

yaya tertawa pelan.

"untung aja ya kak jaehyuk nelpon, kalo ngga bisa bisa kamu langsung jadi daging rendang sama ayah aku" balas yaya tertawa.

"kamu ga ada bawain apa apa buat orang rumah?" yaya kembali teringat mereka sampai tidak membelikan apapun untuk orang rumah karna panik.

"nanti mampir aja itu sate nya pak Siwon depan sana, bang sahi pengen sate katanya" balas jeongwoo

"kamu tanyain gih anggi sama dewi mau apa? biar sekalian"

"samain aja semua, udah makin malem ini, telat lagi digantung kak jae ntar kamu"

🐺🐺🐺🐺

setelah memesan sate 8 porsi itu mereka berdua buru buru pulang ke dorm yang berada tepat disebrang jalan.

"nak woo beli banyak tumben? ada acara?"

"engga pak ada temen dirumah"

"cewe?"

"iya pak hehe" balasnya dengan tawa canggung

"awas lho nda baik cewe cowo satu rumah"

"iya pak ga ngapa ngapain kok"

(percakapan jeongwoo dengan pak siwon)

"sumpah yang aku tuh kesel banget tau gak, banyak nanya banget tuh orang tua" jeongwoo sudah kepalang kesal menghentakkan kaki menuju dorm.

"sabar sabar namanya juga orang tua, biasa" balas yaya berusaha mengerti.

"tapi dia tuh emang curigaan mulu sama aku dari dulu ah elah"

lalu mereka melewati ruang tengah, disana keenam temannya masih disana, sedang asik menonton film sepertinya.

"weitss bro inget balik?" kini haruto yang pertama kali memancing pembicaraan.

"gak liat lo gue udah disini?" balas jeongwoo

"santai dong sensi amat"

"ngapa sih dia ya?" tanya ruto kepada yaya

"biasa lagi sensi sama pak siwon"

"ohh pak siwon berulah lagi" balas ruto tak heran.

lalu Yaya dan jeongwoo duduk bergabung bersama mereka

"nih bang sate"

"ohh sogokannya pake sate ya sekarang" balas jaehyuk memincingkan matanya

"kagak bang sumpah ini sekalian beli tadi bang sahi nitip juga"

be with me ; park jeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang