Pengakuan 1
"Aku tahu, ini berlebihan. Tapi, kalau aku cemburu, aku harus bagaimana?"
»»——♡——>
"Saya tidak mau tahu. Pelantikan sekretaris kelas diulang dari awal."
Satu kelas mendadak heboh. Tiba-tiba saja, guru itu datang dan masuk ke kelas dengan raut wajah yang menyebalkan. Sampai kami yang tadinya tengah asyik mengobrol ria, menoleh ke arah meja guru.
Ada apa ini?
Jika Yoongi sonsaengnim sudah mengatakan hal secara tiba-tiba, pasti ada yang tidak beres. Wajahnya masih datar menatap kami begitu tajam. Memperhatikan murid-muridnya yang tiba-tiba duduk di kursi masing-masing. Dia menghela napas berat sebelum akhirnya duduk. Kami hanya menundukkan wajah.
"Saya adalah wali kelas kalian. Kelulusan dan nilai ujian kenaikan kelas ada di tangan saya. Jadi, kalian semua harus ikuti perintah saya. Ini kelas saya, paham?"
Semua menjawab serempak. "Baik, ssaem."
Yoongi seonsaengnim menaruh buku-bukunya di meja. Kemudian, dia beralih mengelilingi kursi murid-muridnya dengan tatapan angkuh. Sampai tepat di mejaku, dia menempelkan bokongnya.
Dia duduk dengan santai tepat di ujung meja milikku. Aku mendongak, menatap ke arahnya.
"Mau saya, atau kalian sendiri yang memilih?"
Tidak ada yang menjawab. Dia menghela napas dan kembali mengulangi pertanyaannya. "Saya, atau kalian yang pilih sendiri?"
Ucapannya penuh penekanan. Dia sengaja sedikit mengeraskan suaranya ketika semua murid tak ada satu pun yang menjawab. Sampai akhirnya, ada salah satu murid yang mengangkat tangan.
"Ya, silakan Jisu?"
Choi Jisu berdiri dengan tegap. Wajahnya begitu serius menatap Yoongi ssaem, "Saya usulkan, bagaimana kalau Eun Soo yang menjadi sekretaris kelas? Dia terampil, aktif, dan tak pernah ketinggalan informasi mengenai tugas yang diberikan para guru. Tulisannya juga bagus."
Yoongi ssaem mengangguk. Matanya terpejam dan memijat tulang hidungnya perlahan, "Bagaimana, Eun Soo?"
Gadis yang bernama Jung Eun Soo itu angkat bicara. "Maaf, ssaem. Jika misalkan ssaem berniat mengangkat saya sebagai sekretaris, jujur saya agak keberatan. Karena, saya masih belum bisa menepati janji jika saya bisa bertanggung jawab." Ujarnya tegas.
"Ya sudah, kau saja Eun Soo! Tidak apa jadi sekretaris kelas saja, kan? Kenapa jadi ribet begini?" timpa salah satu murid yang tiba-tiba memotong pembicaraan Eun Soo.
Kemudian, semuanya ikut protes dan membuat kelas ricuh sementara.
"Iya, kau saja Eun Soo. Kau paling pintar di kelas ini."
"Siapa lagi yang bisa diharapkan selain Eun Soo?"
"Terima saja usulan Jisu! Aku bahkan sangat setuju."
"Ya, supaya kelas kita jadi tidak ribut lagi seperti ini. Lagian, kenapa tiba-tiba guru itu ingin menggantikan sekretaris kelas, sih? Sudah baik Chaeryeong."
Braaakk!
Hingga akhirnya, Yoongi ssaem yang menggebrak meja ketika suasananya tiba-tiba ribut. Ya, tidak ada yang setuju jika sekretaris kelas diganti. Tapi, siapa yang berani membantah perintahnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil Boy [TAMAT]
Fanfiction"Terkadang, cinta datang seperti halnya menunggu sebuah bus. Meskipun kita telah menemukan seseorang yang tepat, bukan berarti mendapat perjalanan yang mulus." ©My Lil Boy