"Perkenalkan, noona cantik. Namaku Jeon Jungkook."
Aku menerima uluran tangannya. Tersenyum saat dia begitu manis dan menatapku dalam. Ya, mulai saat itu, kami berkenalan. Aku jadi tahu siapa namanya.
Namun saat kuingin memberi tahu namaku, tiba-tiba Jungkook menyela, "Noona tidak perlu memberi tahu nama noona," katanya. "Aku sudah tahu nama noona sejak lama."
Lagi-lagi aku terkejut sekaligus bingung. Alhasil, aku hanya mengerutkan dahi.
"Hah?"
"Yoon Sonhwa. Siswi tingkat dua yang hobinya bermain game dan maraton drama, sampai akhirnya tugas dan nilai-nilai ulangan hariannya pun gagal."
Astaga, dia tahu seluk beluknya diriku seperti apa? Bagaimana bisa? Rahangku merosot dan tidak bisa menutup mulutku selama Jungkook menjelaskan itu semua. Aku bingung, sungguh. Apa-apaan adik kelas satu ini? Betulan penguntitku ya? Aku sampai merinding dengar ceritanya.
Masalahnya, di sini dia sampai tahu kegemaran dan kebiasaanku. Bagaimana tidak menyeramkan? Aku sempat berpikir kalau dia mempunyai suatu kemampuan yang jarang dimiliki orang lain seperti indra ke enam, misalnya? Tapi, ah! Bisa-bisanya kau memikirkan hal konyol seperti itu, Sonhwa! Sudahlah, fokus mendengar ceritanya dulu saja.
"Noona kaget tidak, saat aku ceritakan semuanya pada noona?" dia bertanya.
Inginnya dalam hati, aku menjawab begini, "Kaget lah, bodoh! Dasar sasaeng aneh. Boleh sih, jadi penggemar rahasiaku. Tapi, bagaimana dia bisa tahu sedetail itu?"
Tapi, kembali lagi. Aku hanya tidak ingin membuat adik kelas ini merasa tersinggung. Jadi, aku hanya tersenyum sesekali mengangguk pelan.
"Ya kaget, sih. Cuma mau bagaimana lagi? Sepertinya kamu itu benar-benar tahu banyak tentangku ya, Jeon?"
Entah mengapa, aku merasa nyaman saja berbicara dengannya. Ah, mungkin dirinya memang mudah bergaul dan seru diajak berkomunikasi. Jenuhku sedikit tersingkirkan saat berbicara dengannya.
Tidak canggung seperti sebelum-sebelumnya. Kupikir, menyenangkan juga bicara lama-lama dengan Jungkook. Jelas! Dari aku memanggilnya dengan sebutan Jeon saja itu menurutku sudah seperti panggilan orang terdekat.
Karena biasanya, jika orang Korea sudah dekat dengan seseorang, mereka akan memanggil dengan sebutan nama marga saja. Dan tidak tahu kenapa, mulutku dengan spontan memanggil Jungkook dengan sebutan Jeon.
Oke, baiklah. Itu tidak jadi masalah, kan? Mau kupanggil dia Kook atau Kookie pun, tidak mengapa."Aku itu hobinya mencari tahu tentang noona."
Lagi, aku hanya bisa melongo. Bocah ini kembali mengatakan hal di luar dugaanku. Apa akunya saja yang terlalu cuek, sampai ada orang yang tahu banyak tentangku seperti Jungkook ini sudah mengetahui semuanya?
Ah, ini aku yang tidak terlalu peduli sekeliling atau bagaimana? Tidak menyangka saja, ada seorang adik kelas yang diam-diam sering memperhatikanku.
"Lalu, untuk apa mencari tahu tentangku? Tidak ada yang menarik, tau. Hidupku, ya begini saja. Datar dan membosankan."
Tapi, Jungkook justru terkekeh. "Aku selalu tertarik apapun tentang noona, tuh."
Aku diam seribu bahasa. Sesekali kuperhatikan wajahnya yang polos itu seolah tidak merasa bersalah. Iya, dia memang tidak bersalah sama sekali di sini. Akunya saja yang jadi gadis terlalu cuek.
Kulihat, Jungkook kembali menyantap ramyeon kari-nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil Boy [TAMAT]
Fanfic"Terkadang, cinta datang seperti halnya menunggu sebuah bus. Meskipun kita telah menemukan seseorang yang tepat, bukan berarti mendapat perjalanan yang mulus." ©My Lil Boy