Part 16

212 15 0
                                        

HAY PARA READERS!! KALAU KALIAN SUKA SAMA NI CERITA TOLONG DI VOTE SAMA COMMENT YAA.. BUTUH BANGET SUPPORTNYA.. ;D
THANKS :)

***

"jadi begitu?" kata Risma sambil manggut-manggut mengerti

"iya begitu" ucapku lesu seraya menghapus sisa air mata yang ada dipipiku. Ya, aku menceritakan semuanya kepada Risma dan itu membuat aku lega rasanya

"terus, gue harus gimana ni?" kataku lagi sambil manyun natapin Risma

Risma tampak berpikir sejenak "gue saranin ya, lo nggak usah ngejauh dari David" aku mengernyit bingung mendengar omonganya

"lo ngapain coba mau disuruh suruh gitu sama Ammy? Nggak pantes lo digituin. Hak lo dong mau deket sama siapa aja, kenapa harus dia yang ngatur hidup lo? Seharusnya lo lebih tegas Vi" lanjut Risma panjang lebar, aku mendengarnya termenung sendiri.

Yang aku lakuin ini bener atau salah? Kalau aku sih, merasa yang aku lakuin ini bener! Secara, Aku jahat sama Ammy, karna aku udah ngerebut David dari dia, terus udah bikin hubugan dia sama David jadi renggang, apa lagi dia bilang 'cuman David yang gue punya' itu ngebuat aku makin jadi merasa bersalah

"tapi, gue ngerasa gue itu ngerebut David dari Ammy. Gue jadi merasa bersalah " aku yang udah manyun makin tambah manyun menahan rasa sesak

"lo nggak perlu merasa bersalah Vi, mereka memang masih saling sayang tapi, gue tau David cuma anggap Ammy kek adenya. Mereka nggak bakal balikan lagi"

Aku menghela napas pelan. Sesak. Gimana rasanya kalau kalian ninggalin orang yang kalian cintai? Demi nggak menyakiti orang lain, demi kebahagiaan orang lain? Sakit, nggak?

Sekarang aku harus gimana? David itu udah masuk kehati aku dalamm bangett. Gimana cara nya aku ngejauh dari dia? Sedangkan nggak ketemu sehari aja udah kangen nak mampus.

Hah!!! Jadi apa mau lo Via??!

****

"Vi,..pliss jangan pergi dulu" cegah David sambil mencekal tanganku dari belakang.

Pandanganku masih kearah depan dan berusaha agar nggak menangis. Nggak mau dong di bilang cengeng?

"lepas. Gue mau kekelas" kataku Tampa menoleh kearahnya

"nggak akan sebelum lo, ikut gue" ucap David Ada ketegasan disana

"gue nggak mau! Lepas!" aku meronta melepaskan tanganku, tapi tetap saja tenagaku nggak sekuat tenaga David. Huh!

Mau tak mau aku membalik badan lalu menatap matanya lekat. Sumpah! Aku kangen banget sama dia! Pengen banget meluk dia sekarang! Tapi urat malu aku belom putus kok, tenang aja.

"mau kemana?" Tanya ku dingin dan datar. Biar nggak keliatan betapa rapuhnya aku.

Tampa menjawab, David malah menarikku mengikutinya entah kemana. Aku yang ditarik bersabar aja berusaha menyamakan langkah David yang lebar-lebar itu

Setelah sampai David nggak lagi menarikku, sekarang cekalannya sudah dilepasnya. Aku pun berjalan beriringan dengannya dalam diam. David membawaku ketaman belakang sekolah, entah kenapa ia membawaku kesini. Padahalkan masih jam pelajaran.

Yap, ini memang masih jam pelajaran. Makanya disini sepi banget. Dan soal aku ketemu sama David itu nggak sengaja. Saat belajar aku permisi ketoilet, pas mau balik kekelas eh berpapasan sama David. Awalnya aku mau lari, tapi nggak jadi Karena tangan aku udah kedeluan di pegang sama David. Dan jadilah aku disini sekarang

Curious [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang