VOTE NYA PLISSS...
--------
Hari ini aku berangkat sekolah bareng David. Kalian tau? Aku seneng banget! Gila. Okey menurut kalian ini alay tapi, aku seneng bangettt.
Sekarang aku memutuskan untuk nggak ngejauh dari David lagi. Aku setuju dengan saran Risma kemarin. aku harus lebih tegas, hak aku dong mau deket sama siapa aja. Kenapa harus Ammy yang ngatur aku? Toh, mereka juga udah nggak ada hubungan apapun dan David sayang sama Ammy cuma sebagai adenya.
Setelah mendengarkan penjelasan David tentang Ammy semalem. Pikiran aku terbuka tentang Ammy, kasihan sih aku dengernya si Ammy kurang kasih sayang orang tuanya. Aku bersyukur banget, punya orang tua dan kakak yang selalu sayang sama aku dan peduli sama aku.
Tiba-tiba aku merasa tanganku digenggam, aku menoleh kearah David yang sedang tersenyum. Akhh! melting
Ets! Jangan kalian pikir aku sama David udah jadian, kalian salah. Kami kembali seperti biasa lagi, aku masih mendam perasaanku dan aku nggak tau perasaan David keaku gimana.
"lagi mikirin apa?" tanyanya
Aku tersenyum kemudian menggeleng pelan "nggak ada kok"
**
Selama buk Suri sedang berceramah didepan, aku gak henti-hentinya tersenyum. Udah serasa orang stress deh. Tapi bodo amat, entah kenapa hari ini aku merasa seneng banget. Pengennya terus terusan senyum gitu.
"ssst.. Lo kenapa dah? Senyum-senyum gitu? Ngeri gue, liat lo" bisik Nisa disebelah ku
"lha, mang salah kalau gue senyum? Kalau senyum kan dapat pahala" jawabku juga berbisik menghadap ke Nisa
"ck! Ya nggak gitu juga! Nyeremin lo!" Nisa berdecak sebal lalu kembali mendengarkan bu Suri ngomong dibepan, entah apa yang diomongin
**
"Vi, balik ma siapa lo?" tanya Nisa. Kami sedang berjalan menuju gerbang
"ma David" ya, David udah janji mau anter aku pulang.
"ohh, makin deket ya sekarang lo, cieee.."
"ah, apaansi lo"
"mana Davidnya?" Nisa celingak-celinguk saat tau David belum nongol
"keknya bentar lagi. Kata dia sih, tunggu di gerbang aja" jawabku sambil mengangkat bahu
"ohh, kalau gitu gue duluan ya bokap udah nunggu tu. Byeee muachhh!" ucap Nisa seraya menunjuk tempat parkir bokapnya
"haha.. Yaudah sana huss huss!" aku mengibas kan tanganku kayak ngusir anak kucing.
Nisa memeletkan lidah lalu berlari ketempat buapaknya. Tinggallah aku dibepan gerbang. Nggak sendirian sih, masih ada anak-anak yang lain. David belum datang-datang juga. Oh, mungkin piket.
Duh, kok kebelet pipis ya? Yaudah deh ketoilet dulu.
Aku berjalah menuju toilet yang dekat dengan gerbang. Kalau nggak salah sih di belakang kelas 10 ada toilet deh. Yaudah deh coba disitu aja
Huh, sekolah udah sepi aja. Padahal jam pulang baru beberapa menit yang lalu. Pada bosen sekolah kali ya? Hhh.
Setelah selesai buang air kecil, aku hendak balik kegerbang lagi tapi, sebelum itu ada tangan menbekap mulutku dari belakang
Reflek aku hampir terjungkang kebelakang. Aku mencoba berontak tapi tubuh aku udah lemes banget sekarang.
*=David POV=*
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious [COMPLETE]
Teen FictionDulu ku pikir untuk masuk kedalam kehidupan nya itu sangat lah mudah, namun aku salah. dia 'berbeda', sangat berbeda menurutku. entahlah aku tidak tau apa yang dimaksud dengan 'berbeda' dan itu membuatku penasaran. ingin sekali aku mengetahui hal it...