part 9

188 15 0
                                    

"Heh,kalian pada ikut camping gak?" Tanya Devan di sela sela percakapan kami. ya kami. Aku, Nisa, Devan, David, dan Risma. Ngomong - ngomong soal Risma tadi aku nggak sengaja ketemu dia di perpus, ya aku sekalian aja ajak dia kekantin bareng.

"Gowo okot!!" Seru Risma yang mulutnya penuh dengan bakso. Ew.

"Ihh! Jorok banget sih! Habisin dulu tu makanan! Baru ngomong" omelku kepada Risma. Dia hanya nyengir tak berdosa. Yang lainya tertawa melihat tingkah Risma

"Gue, ikut lah!" Kata Risma lagi. Kali ini bakso di dalam mulut udah masuk ke perutnya

"Gue juga ikut,lo Vid?" Tanya Devan kepada David yang sibuk dengan hape nya. Tumben banget ni anak diem aja.

"Oh,iya gue ikut" kata David tampa melihat muka Devan. Oke, dia kenapa?

"Kalian berdua?" Tanya Devan kepada Ku Dan Nisa. Nisa mengangguk dan tersenyum dan kali ini tinggal aku yang belum jawab

"Lo ga ikut Vi?" Tanya Risma "ah gak asik lo mah!" Lanjutnya

"Ihh,gue juga gak tau. Kan gue belom izin sama orangtua" balasku. Ya memang kan aku belum bilang sama mama ?

"Lo mesti ikut!" Paksa Nisa aku mengendus pasrah

*******

"Assalammualaikum"

"Walaikumsalam" jawab kak Daffa yang lagi nonton. Aku pun duduk di sebelah kak Daffa ikut menonton. What?! Conjuring? Kenapa harus conjuring?

"Kak gak ada film laen apa?"

"Kenapa? Kan keren ini" jawabnya santai elah! Keren dari mananya orang nyeremin gini kok! "Ehh lo mandi dulu sana. Busuk"

Lanjutnya aku langsung memukul lenganya. Enak aja dibilang busuk! Mang aku sampah?!!

"Enak aja! Gue gak busuk yaa!!" Teriak ku dan setelah itu ngacir pergi kekamar untuk mandi. Ntar aku busuk kalo gak mandi eh?

Setelah selesai mandi aku turun kebawah mencari kak Daffa ternyata kak Daffa masih bertahan dengan film menyeramkan itu huft.

"Kak ganti deh film nya" rengekku

"Stt..berisik! Gue gak denger dia ngomong apaan" jawabnya menunjuk nunjuk kearah tv. Aduh kok punya kakak gini gini amat ya?

"Kak Dave...film yang lain dongg" rayu ku memakai nama 'Dave' kak Daffa paling gak suka kalau di panggil Dave. Gak tau deh padahal bagus kan? Tapi katanya terlalu soft. Sok sokan banget. Dan bener kataku dia langsung memberiku tatapan tajam

"Sekali lagi lo panggil gue dengan sebutan soft itu beneran gue glitikin lo sampe ngompol" ancam nya yang membuatku bergidik ngeri. Yaiyalah! Gelitikan kakakku ini sadis banget. Pernah aku sampe nangis cuma gara gara digelitikin. Ngerikan?

"Ehh iyaiya piece piece" kataku cepat menunjukkan jari tengah dan telunjuk

Tapi lucu banget liat deh muka kak Daffa  kaya nahan boker sumpah haha

"Gimana lo sama David?" Tanya Kak Daffa tiba tiba

"Gak gimana gimana" jawabku cepat

"Lo belum di tembak sama dia?"

"Kayaknya itu mimpi deh kak" kataku frustasi. Kak Daffa merangkulku dan menepuk nepuk pundakku seakan memberi kekuatan

"Yang sabar ya adekku"

********

"Jadi kamu mau camping?" Tanya papa. Sakarang aku, kakDaffa, mama,Papa lagi makam malam. Dan disaat itu aku meminta izin untuk pergi camping waktunya juga tinggal tiga hari lagi

Aku mengngguk "iya pa, boleh ya pah??" Mohonku kepapa

"Kamu itu ceroboh sayang" mama membuka suara

"Iya! Lo ceroboh. Kalau terjadi apa apa gimana?" Kini kak Daffa juga ikut ikutan

"Kan aku bisa jaga diri mah, boleh yaa maa pliisss.." rengekku

"Kalau papa boleh boleh aja Vi tapi mama kamu tuh" kata papa. Aku langsung menghadap ke mama dan memasang puppy eyes. Mama menghela napas pasrah

Kemudian mengangguk. Aku tersenyum bahagia

"Yeaayyy!!!" Teriakku semangat

"Tapi kan mah dia ceroboh kalau dia jatoh atau apa gitu ma?" Kak Daffa masih gak setuju. Ya karna aku adik satu satunya jadi khawatirnya alay banget. Tapi aku tau niat dia baik

"Mama harus punya kepercayaan" mama membuka suara

"Maksud mama?" Tanya ku bingung

"Harus ada yang jagain kamu disana"

*******

Gantung? Emang :D
Maaf lama update yaa banyak exam ;)

Vote and commen yooo ;')

[9:53 pm]

Curious [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang