Author POV
______________Hari ini Via tidak hadir sekolah tubuhnya masih belum fit betul akibat bullyan dari Si Ammy. Via tidak menyangka kalau Ammy akan melakukan hal seperti itu padanya. Ini sudah diluar batas. Kalau masih sekedar diskak atau dibentak Via masih bisa memaafkan tetapi ini? Via hampir saja mati kedinginan didalam gudang! Di mana lagi letak otak seorang Ammy? Segitu ter-obsesinya kah ia dengan David? Ia dengan David pun tidak punya hubungan special bahkan David sudah menganggap Ammy sebagai adiknya sendiri. Tapi dengan gampangnya Ammy berkata kalau Via lah Sang perusak hubungan orang.
Via sendiri pun tidak tau apa yang ia rasakan kepada David. Cinta? Tidak mungkin, Via belum merasakan itu. Dan kalau sayang? Sepertinya iya. Via tidak mengerti hubungan seperti apa yang ia jalani bersama David. Mereka seperti hubugan tampa status yang tidak dimengerti gimana akhirnya nanti. Ya..walaupun David sangat perhatian dengan Via, tetapi tetap saja Via merasa penasaran. Setiap orang pasti butuh kepastian bukan?
Via sedang bergolek diranjang nya. Ia uring-uringan, pikirnya lebih baik sekolah dari pada tidak ada kerja dirumah. Membosankan!
"Haaaaaahh.. Mending tadi gue sekolah ajaa" keluh Via lalu memutar badannya ke kanan dan kekiri setiap sudut ranjang sudah dijelajahi dengan nya.
Tok tok tok..
Bunyi ketukan pintu terdengar tak lama muncul mama Via dari balik pintu dengan membawa nampan berisikan sarapan pagi untuk Via.
"Nih kamu sarapan dulu" ujar mama Via menaruh nampan tersebut diatas nakas
"Via bosen maah.. Mau sekolahh" Via merengek sambil menutup mukanya dengan bantal. Ia meringis karena lebam dipipi nya belum sembuh total.
"Ih, gimana mau sekolah, kalau kamu aja masih suka pusing kalau jalan" mama Via menarik bantal yang menutupi wajah Via
"Nih makan dulu cepetan" seru mama Via mau tak mau pun Via menurut.
Di sisi lain.
David sedang berjalan sambil termenung di koridor kelas sebelas. Pandangan nya lurus kedepan dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Di pikiran nya hanya ada Via. Sungguh, ia sangat khawatir dengan gadis itu. Gadis yang disayangi nya. Apalagi saat ia menemukan Via tergeletak dilantai gudang sekolah, gemetar kedinginan dan muka penuh dengan lebam. Oh tuhan, jika David tau siapa yang memelakukan hal bejat ini, pasti David akan menghabisi nya langsung.
David sangat menyayangi Via entah itu sejak kapan David tidak tau. Tetapi ia takut untuk mengemukakan perasaan nya itu kepada Via, Ia tak sanggup menerima penolakan walaupun ia tidak tau juga bagaimana perasaan Via. Katakan lah David pengecut dan tidak jentle. Ya, memang begitu David.
"Davidddddd!!!" David tersentak dari lamunan nya kontan menengok kebelakang dimana ada Ammy sedang berlari kecil menuju arahnya.
"David lo dari mana aja sih gue cariin juga! Kangen tauu.." Ucap Ammy manja mergelanyutan dilengan David. Kalau boleh jujur, David sangat jijik melihat ekspresi Ammy yang sok imut itu.
"Hmnn" David menjawab dengan gumaman ia sedang tidak mood sekarang. Isi dalam otak nya saat ini hanya ada Via, Via, Via, dan Via.
"Lo itu kenapa berubah sih?! Semenjak adanya cewek itu?!" Teriak Ammy tiba-tiba membuat David yang berada disamping nya kaget setengah mati.
"Maksud lo, cewek siapa?" Tanya David bingung. Ammy berpindah tempat sekarang posisi mereka berhadapan.
"Lo itu nggak tau apa pura-pura nggak tau sih?! Cewek yang gue maksud ya si Via! Gue udah matiin dia! biar tau rasa dan nggak ngeganggu hubungan kita lagi" teriak Ammy lagi kemudian ia tersadar kalau yang ia katakan itu adalah sesuatu yang ia sembunyi kan saat ini dari David. Dengan cepat ia mendekap mulutnya sambil merutuki dirinya.
'Bodoh! Tolol!' Batin Ammy.
David masih mencerna perkataan Ammy barusan. Ia-sangat-tidak-menyangka.
"Jadi selama ini.."
"Ehh ehh!! Bu-bukan! Maksudnyaa-" Ammy bingung untuk menjelaskan kepada David.
"Jadi selama ini lo biangnya? Gue sama sekali nggak nyangka My, lo ngelakuin hal kekanakan begini" David berkata sambil menggeleng kan kepalanya.
"Gue sayang sama lo, tapi sayang layaknya seorang kakak dan adek My! Lo harusnya nggak lakuin ini ke Via! Di mana lagi otak lo hah?!" Emosi David sudah memuncak sedang Ammy menunduk ketakutan dengan air mata yang sudah siap untuk keluar. Ia baru tau kalau David sangat mengerikan saat sedang marah.
"Mulai dari detik ini lo jangan lagi cari-cari gue! Gue nggak mau liat muka lo yang fake itu! " ujar David ingin beranjak dari hadapan Ammy lalu Ammy menahan nya
"Hiks.. Dav, jangan pergi hikss.. Gu-gue mohon.. Gue cuma mau kasih pelajaran sama diaa hiks.."
David menyentak tangan Ammy kasar "pelajaran apa My, apa?! Bahkan dia nggak pernah cari masalah sama lo! Lo nya yang duluan kan?! Ahk! Udah lah!" David Kali ini benar-benar pergi meninggalkan Ammy sendiri dengan emosi yang meluap. Ia sangat marah sekarang.
Ammy mengusap wajahnya kasar lalu nyeringai "ini semua terjadi karena lo b**ch"
****
a/n: haii guys!! Duh udah lama nggak mampir kecerita ini, pada kangen nggak? *hoooo* maaf yaa baru update nya sekarang. Karena satu alasan gue udah nggak ingat alurnya cerita ini gimana jadi maafkan sayaah yaa pemirsaa...
Thanks^°^
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious [COMPLETE]
Ficção AdolescenteDulu ku pikir untuk masuk kedalam kehidupan nya itu sangat lah mudah, namun aku salah. dia 'berbeda', sangat berbeda menurutku. entahlah aku tidak tau apa yang dimaksud dengan 'berbeda' dan itu membuatku penasaran. ingin sekali aku mengetahui hal it...