Pulang sekolah, Shoyo merasa bersalah karena tidak menjawab tawaran Sanko dan Atsumu untuk pulang bersama. Tepat bel berbunyi, dia langsung mendahului mereka, buru-buru mengambil sepedanya dan pulang.
"Aku harus minta maaf sama mereka besok" gumamnya, seraya menggosok rambutnya yang basah dengan handuk.
Sesekali ia menekan pelan bekas jahitan di perut kirinya. Sedikit sakit sebab itu adalah luka yang dia dapat 6 bulan yang lalu, sebelum masuk SMA. Dia buka laci mejanya; mengambil obat salep dari Dokter untuk mengeringkan jahitannya.
"Kakak! Ayo, makan!" Seru adiknya dari bawah, sedang menyiapkan makan malam.
"Bentar!"
Diruang makan, hanya ada dia, adiknya, dan Ibunya. Ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan motor. Saat dia masih menginjak kelas 5 SD.
"Bagaimana hari pertama sekolah kalian?" Tanya sang Ibu, Hinata Ayumi.
"Baik, aku berteman dengan kakak kelas Madona disekolah. Karena mau direkrut menjadi Sekretaris OSIS." Jawab Natsu bersemangat
"Hebat, kukira kamu gak bakal bisa jadi bagian OSIS" ejek Shoyo, "mengingat dirimu yang suka gugup didepan banyak orang. OSIS kan harus tampil percaya diri"
"Kak Yachi itu baik tau, dia yang buat aku jadi percaya diri" balas Natsu dengan yakin.
"Itu bagus, sayang. Kamu harus amanah kalau beneran diangkat jadi sekretaris OSIS" pesan Ayumi. Kemudian dia beralih ke Putranya, "bagaimana denganmu, Sho?"
Shoyo tersenyum lebar dan menjawab, "aku sudah punya 2 orang teman yang menyenangkan. Satunya perempuan, satunya lagi laki-laki. Mereka sangat menyenangkan."
"Yang perempuan itu cantik gak, kak?" Pancing Natsu bermaksud menggoda kakaknya.
"Cantik pake banget! Pertama kali aku melihatnya, aku sudah jatuh cin-" seketika dia terdiam berpaling muka. Natsu memberi tos Ibunya, tanda berhasil menjebak Shoyo yang dilanda cinta monyet.
"Natsu jahat! Udah berani ya jebak, Kakak?" Omelnya.
"Hm, kalau kamu gak keberatan, coba ajak dia main kesini. Ibu pengen ketemu." Pinta Ayumi
"Jangan ah, nanti aku dimalu-maluin lagi sama Ibu, sama Natsu juga" tolak Shoyo
"Ayolah, kak~" lirih Natsu manja.
Shoyo tetap menolak. Sampai-sampai dia terpaksa membawa makanannya ke kamar. Malu sekali rasanya, bagaimana bisa Ibu dan Adiknya bekerja sama untuk menggodanya?
Tapi memang benar sih, dia ingin mengajak mereka main kerumahnya. Namun, dia masih malu untuk mengundang mereka, apalagi kalau mereka tahu rumahnya ini hanyalah rumah kontrakan murah. Lalu mereka menjauhinya karena miskin.
Seperti yang terjadi pada masa SMP, dia berteman sama orang kaya dan mengajaknya main ke rumah. Berselang 2,5 tahun, temannya itu menjauhinya, mengoloknya, dan memfitnahnya sebagai orang yang maunya berteman dengan orang kaya supaya bisa dikasih uang jajan gratis.
Gara-gara itu, dia jadi minder untuk berteman dengan Sanko dan Atsumu. Dia takut mereka akan menilainya sama seperti teman masa lalunya.
°°°°°
Kediaman Kozume,
Sanko mencium pipi kedua orangtuanya yang sedang duduk santai diruang keluarga sambil menonton drama di Netfl¡X. Kozume adalah sebuah keluarga Sultan yang memiliki kekayaan 7 turunan untuk pewarisnya. Dan yang akan mewarisi itu semua adalah kakak Sanko, Kozume Kenma.
Walaupun kekayaan mereka menjamin masa depan pewarisnya, tapi didikan mereka tetap seperti orang sederhana. Contohnya, mereka menyekolahkan anak mereka di SMA lokal bukan Internasional ataupun luar negeri.
"Ma, Pa, Sanko nemu cowok ganteng banget!" Pekik Sanko kesenangan menceritakan Shoyo pada Mama dan Papanya.
"Sekolah dulu yang bener" sahut Kenma
"Sewot lu, iri bilang bang!" Balas Sanko
"Siapa dia? Dari kalangan mana?" Tanya Papanya, bukan maksud untuk menghina tapi beliau takut anaknya ini salah bergaul dengan teman yang hanya ingin memanfaatkan kekayaannya."Kalangan biasa. Namanya Hinata Shoyo—"
Prang!
Semua yang di ruang keluarga kaget, tiba-tiba Kenma menjatuhkan tutup kaca panci milik Mamanya.
"Kamu kenapa sih?" Tanya Mamanya mencoba menahan emosi supaya darah tingginya tidak kambuh.
"Maaf, tapi" ucapnya tertunda, "Hinata Shoyo? Dia satu sekolah sama kamu?" Tanyanya
"Iya, Abang kenal dia?"
Senyum Kenma merekah mendengar nama Shoyo ada di sekolah yang sama dengan Adiknya. Kemudian dia minta pada Papanya untuk mengizinkannya pindah ke sekolah SMA Batu Bekel.
Hinata Shoyo. Adik kelas dari Alumni SMP Utara, yang sudah lama dia idamkan untuk dijadikan partner masa depan yang akan bergabung dengan Perusahaan Kozume nantinya.
"Gak bisa" tolak Papanya
"Pa, please, pa! Kenma udah lama gak ketemu dia""Kan bisa suruh Sanko buat ajak dia kesini" usul Mamanya diangguki Sanko. Dia setuju mengajak Shoyo kerumahnya, tapi dia tidak setuju Kakaknya pindah ke sekolahannya.
Senyum Sanko seakan mengejek Kenma atas kekalahannya. Mimik wajah Kenma sulit dideskripsikan tapi yang pasti dia sekarang sebal sama adiknya. Seolah mau balas dendam.
Akibat di ghibah oleh 2 orang kaya, telinga Shoyo menjadi geli sendiri. Dia merasa seperti ada hantu sedang membisikinya.
°°°°°
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebutan Jeruk {Hinata Shoyo} [END]
FanfictionKetika mereka yang berduit menginginkan jeruk jelata