Six is 6

721 71 0
                                    

Sanko dan Atsumu menyapa Shoyo sambil memeluknya, sontak membuatnya tertegun. Dengan cepat Kenma menarik jauh-jauh adik dan temannya dari Idolanya. Tamu undangan masih terdiam melihat keakraban pewaris Kozume dengan seorang dari kalangan menengah kebawah.

Kemudian seorang laki-laki jangkung berambut jambul menghampiri mereka, untuk sekedar menyapa dan berkenalan. "Hai, kudengar kau teman sekelasnya Sanko, ya. Hinata Shoyo?" Tanyanya

"I-iya" jawab Shoyo gugup

"Aku Kuroo Tetsurou, dulu aku juga satu SMP denganmu, cuma karena aku 2 tahun lebih tua darimu, jadi aku lulus lebih dulu. Kenma juga banyak bercerita tentangmu, dia ingin sekali bisa akrab sama kamu" papar Kuroo tak peduli jika Kenma mencubit pinggangnya karena sudah membocorkan rahasianya.

Tanpa membuang waktu lagi, Kenma membuka suara untuk memulai acaranya. Dimulai dengan peniupan lilin, pemotongan kue, dan kemudian membagikan potongan kue untuk orangtua, saudara juga tamu undangan. Setelahnya, mereka diperbolehkan melakukan apapun selama acara masih berlangsung.

Disini, diam-diam Shoyo memberikan kadonya pada Sanko. Sayangnya mulut Sanko itu terlalu ember. Dia terlalu senang sampai membuka kado itu langsung didepan para tamu. Shoyo sudah tidak bisa berkata apa-apa, melihat Sanko yang begitu senang menerima hadiahnya; mengejek Kenma karena dia selangkah lebih maju darinya.

"Makasih banget, Sho-kun! Hadiahnya cantik!" Ucap Sanko memeluk sayang bola kristal saljunya. Dia menyuruh Maid untuk menyimpan bola Kristal itu di kotak khusus yang ada di kamarnya.

"Makan yuk!" Ajak Atsumu merengkuh bahu Shoyo, mengajaknya keliling mengambil makanan prasmanan.

Melihat Shoyo yang pergi, beberapa tamu menghampiri Tn. Kozume Kenta–Papa Kenma. Membicarakan tentang Shoyo. "Anakmu berteman dengan kalangan bawah?" Tanya seorang Presdir SK Group, Sakusa Yuuji.

"Ya, aku yang menyekolahkan mereka di sekolah lokal supaya mereka tidak membedakan antara yang kaya atau miskin. Agar mereka bisa berbaur dengan normal disana." Jawab Tn. Kozume santai

"Tapi anakmu menjadi lebih kekanakan kalau berteman dengan nya. Kita tidak tahu latar belakang keluarganya seperti apa? Mungkin saja dia akan memanfaatkan Sanko untuk memeras uang kalian" sahut Seorang Jaksa, Sawamura Heiji.

Tn. Kozume hanya tertawa mendengar kekhawatiran mitra kerjanya, "kalian tidak perlu khawatir. Pilihan anakku Kenma tidak akan salah kalau menyangkut pertemanan. Aku yakin dia adalah anaknya." Jawabnya dengan yakin. Beliau tahu jika temannya ini sedang memancingnya untuk membenci Shoyo, justru mereka malah dibuat terpojok dengan keyakinannya.

"Kamu harus coba ini deh" ujar Atsumu memberikan berbagai macam makanan dan dessert diatas meja Shoyo. Full.

"Ini enak, loh. Terus ini juga– eh tapi ini ada wasabinya, kamu pasti gak suka. Yang ini saja." Atsumu dibuat repot sendiri menawarkan jenis-jenis makanan itu, padahal yang ditawari duduk diam melihat makanan sudah menumpuk didepannya.

"Sudah, Tsumu. Kebanyakan ini, nanti gak habis" ucap Shoyo menghentikan Atsumu yang berusaha mengambil lebih banyak lagi makanan di etalase.

Atsumu terlalu bersemangat sampai dia tidak menyadari kalau mejanya sudah penuh. Belum lagi melihat tubuh kecil Shoyo, lambungnya mana cukup menerima asupan sebanyak itu. Yang ada nanti anak orang jatuh sakit gara-gara kebanyakan makan.

"Maaf, Aku terlalu bersemangat" ucap Atsumu mengembalikan lagi piring makanan yang ada di tangannya.

"Ayo kita makan bersama!" Ajak Shoyo membuka kursi untuk teman-teman nya. Siapapun yang melihat sifat anak ini, mereka akan terpanah begitu saja. Walaupun masih ada yang syirik.

"Wow, sopan sekali dia. Apa benar dia dari kalangan bawah?" Bisik-bisik para tamu

"Dari pakaiannya udah kelihatan sih. Atau mungkin dia cuma cari muka saja?"

Sanko menepuk pundak Shoyo untuk lebih tegar. Dia meyakinkan Shoyo kalau ia bisa beradaptasi dan mengambil hati para sultan disini. Pelan-pelan tapi pasti.

"Um! Ini enak! Ini buatan Maid mu, Sanko?" Tanya Shoyo berbinar-binar setelah makan sesuap ayam kalkun panggang.

"Benar. Semua makanan disini buatan Maid kami." Jawab Sanko kemudian meraih semangkuk mie ayam spesial untuk Shoyo.

"Kebetulan, kami menyuruh mereka membuat Mie ayam khusus untukmu. Karena takutnya kamu gak terbiasa dengan semua makanan disini, jadi kami membuat ini untukmu"

Shoyo sangat berterimakasih kepada Sanko dan semuanya. Dia senang bisa menghadiri acara ulang tahun tanpa rasa was-was lagi berkat mereka.

"Ini juga enak! Lebih enak dari yang dijual Bibi kantin" serunya sangat menikmati makanannya tanpa peduli tatapan rendah orang sekelilingnya.

"Shoyo, setelah makan ini, ikut kami ke lantai 3 yuk. Disana kita akan bertemu dengan teman-teman ku yang sedang bermain" ajak Sanko diangguki Shoyo.

°°°°°

Seketika Shoyo menyesal untuk ikut naik ke lantai 3. Siapa yang menyangka kalau Sanko mengajaknya ke tempat seperti Hall khusus Game. Didalam sudah ada 5 anak dari para orang Berduit sedang bermain sambil meneguk jus. Sekarang dia dibuat kalap karena pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka.

Dia bersungguh-sungguh ingin pulang secepatnya!

°°°°°

Bersambung

Rebutan Jeruk {Hinata Shoyo} [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang