Kau begitu sempurna, dimata ku kau begitu indah
Kau membuat diri ku, akan s'lalu memuja mu
♪♪♪Lagunya sangat mewakili para cewek yang lagi dating sama cowoknya, kemudian datang seseorang yang sangat elok rupawan masuk dengan anggunnya melalui pintu kafe. Kulit putih mulus, halus, rambut oren jeruk, dan matanya yang indah, melesatkan anak panah asmara ke jantung para gadis yang ada disana.
Bahkan pegawai kafenya pun dibuat takjub dengan ciptaan Tuhan yang satu ini. Suaranya halus dan murah senyum, siapa yang tidak terpanah pada pandangan pertama?
"Gila! Dia cowok? Kok cantik banget, njir?" Bisik-bisik para gadis, mereka merasa kecolongan dengan gender manusia itu. Sebagai cewek tulen seperti mereka, merasa insecure melihat keelokannya.
"Beb, kamu udah punya pacar, loh, kalo kamu lupa." Ujar hati para Kekasih si gadis-gadis yang masih memandang kagum dengan manusia jeruk itu.
"Shoyo-kun!!" Seru suara cewek berambut hitam panjang, datang tiba-tiba memeluk tubuh laki-laki itu dari belakang. Seraya menatap tajam ke Para gadis yang masih melihat pacarnya.
Kekasih para gadis itu menghela nafas lega karena lelaki tersebut sudah taken. Sayangnya mereka baru beberapa detik bernafas lega, muncul lagi seorang Pria maskulin bermata tajam seperti kucing. Lagi-lagi pacar mereka memandang takjub dengan Pria itu.
"Jangan ditempat umum, bodoh." Titahnya menarik tudung Hoodie si gadis yang masih memeluk pacarnya, Shoyo.
"Apaan sih, bang?" Dengusnya merapikan kembali Hoodie-nya yang kusut ditarik Kakaknya. "Aku kan meluk pacar aku sendiri. Kan aku gamau dia dilirik para betina lain." Sindir keras dari cewek itu untuk kaum hawa di kafe tersebut.
"Udah, udah. Ayo, kita balik saja. Ini untukmu, San" ucap Shoyo memberikan Frappuccino untuk pacarnya itu. Kemudian berjalan keluar dari Kafe.
"Sejak kapan kalian pacaran? Aku gak pernah denger Shoyo nembak kamu?" Protes Kakak si cewek, menaruh sembarangan blouse-nya ke kursi belakang, menampilkan lekuk tubuh proporsional seorang Pria idaman. Dengan name tag CEO Kozume Kenma di saku kiri Jas almamater.
"Memang dia gak pernah nembak aku, kok" jawabnya dengan santai menyesap Frappuccino dari Shoyo. "Yang tadi itu cuma pengalihan, biar gak ada yang berani liat-liat calon pacar Kozume Sanko." Ucapnya menaruh tangan kirinya diatas dada dengan wajah yang sangat sombong.
Sang kakak hanya menghela nafas lelah sama kelakuan adiknya ini. Padahal Sanko yang dia kenal, tidak pernah bersikap sesombong sekarang. Malahan dia adalah sosok adik yang periang, baik hati, dan penurut. Gara-gara kejadian itu, dia menjadi gadis seperti sekarang. Suka membantah, egois, dan overprotektif.
"Sho-kun beneran mau ke London? Padahal disini Universitas nya juga gak kalah sama yang disana." Komen Sanko, dia merasa sedih ketika mengetahui Shoyo akan kuliah di London untuk 4 tahun ke depan.
"Terserah dia lah, dia yang kuliah kok kamu yang sewot" dumel Kenma menyalakan gas mobil, perlahan memutar mobilnya ke jalanan.
"Lu gak diajak ya, Bang" balas Sanko menunjuk wajah Kakaknya.
Sementara mereka bertengkar, Shoyo hanya mampu tersenyum melihat mereka dari kursi tengah. Senang sekali rasanya dia memiliki teman seperti mereka. Sudah banyak sekali mereka membantunya sejak masa SMA sampai sekarang. Shoyo sudah seperti Kakak kedua bagi Sanko, tapi bagi Shoyo, Sanko adalah gadis yang dia cintai.
Itulah kenapa, saat Sanko memeluknya tadi dia sangat senang. Disebut sebagai pacar walaupun dia belum pernah menembaknya, sudah membuat hatinya berbunga. Dan sekarang, karena dia sudah dewasa; dia bertekad untuk mengejar cita-cita nya, kerja, lalu melamar Sanko.
Gadis yang dulunya pernah menyelamatkannya dari jurang kelegapan, sekarang gantian dia yang akan menjadi mentari kehidupannya.
Selamanya.
°°°°°
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebutan Jeruk {Hinata Shoyo} [END]
أدب الهواةKetika mereka yang berduit menginginkan jeruk jelata