17

421 41 3
                                    

Sejak kedatangan Kageyama yang menginap dirumahnya, Sanko, Osamu, dan Atsumu meminta klarifikasi perihal kebenaran itu dari mulut Shoyo sendiri.

Di tweet mereka sangat heboh gara-gara Kageyama pamer sedang tiduran dikasurnya.

"Kau tidur satu kamar sama dia, gak?" Tanya Sanko yang cemburu.

"Nggak kok, aku tidur di kamarnya Ibuku" jawab Shoyo

"Tapi kenapa kalian bisa bertemu? Darimana dia tahu alamat rumahmu?" Sahut Osamu dan Atsumu bergantian.

"Eh, katanya sih dia stalking. Staff TU disini kenalannya katanya" 

"Wah, gila. Berani bener stalking anak orang. Untung temen sendiri, kalau orang jahat gimana?" Dumel Atsumu menggosok kasar rambut sendiri.

"Gara-gara dia — kami gak sabar buat main ke rumahmu. Bang Kenma aja sampe mau nyusul Kageyama, gak rela dia Kageyama nginap di rumahmu" timpal Sanko menghela nafas panjang.

"Jadi, dia ngapain aja dirumahmu? Dia gak merepotkan, kan?" Tambah Osamu, lagaknya sudah seperti seorang Ayah yang menginterogasi anak perempuannya.

"Astaga, kalian terlalu khawatir. Dia gak merepotkan kok"

Meskipun Shoyo bilang begitu, mereka bertiga tetap kesal dan iri. Tidak sabar menunggu 2 hari menuju Sabtu besok.

Lain sisi, Shoyo memikirkan kalau mereka kerumahnya, apakah Ibunya akan menceritakan hal yang sama nanti pada mereka?

°°°°°

Hari yang sama, di sekolah SMA Negeri Ruby, merupakan sekolahnya Kenma, Kuroo, dan Kitashin.

Sebagian anak-anak dari keluarga terpandang bersekolah disini. Dengan menyembunyikan latar keluarga mereka, berguna untuk menjauhi teman sebaya yang maunya memeras harta mereka.

"Kageyama itu diam kayak gak tertarik, bergerak menghebohkan kita. Sialan." Oceh Kuroo

"Dia hebat juga bisa langsung dapat nomor Hinata, aku yang semalam bertemu dengannya gak sempat minta nomornya." Timpal Kitashin teringat saat dia mau mengambil ponsel dikantornya untuk meminta nomor Hinata, tapi dia sudah pulang lebih dulu.

"Aku sih punya nomornya, tapi mana mungkin aku kasih gratis" sahut Kenma yang fokus pada gamenya.

Kuroo dan Kitashin tersenyum ikhlas mendengar perkataannya.

"Jadi gak sabar. Hahh... Kapan sih hari Sabtu? Lama banget." Omelnya

"Mau kemana?" Tanya Kuroo

Kenma menyeringai, "main lah ke rumah Shoyo. Aku diundang sama dia" jawabnya penuh kebanggaan padahal Shoyo tidak mengundangnya.

"Aku ikut!" Seru mereka berdua

"Gak ah, rumah Shoyo itu kecil gak cukup menampung kalian berdua." Tolak Kenma, alasannya adalah dia tidak mau Shoyo terbebani dengan kedatangan tamu seperti mereka.

"Bilang aja kau tidak mau kita ikut" kata Kuroo menyindir

"Ya" ucap Kenma membenarkan sindiran Kuroo.

"Jangan begitu, tidak cuma kau yang ingin berkunjung dirumah Hinata. Yaku, Sakusa dan Daichi juga. Sayangnya keluarga mereka tidak pernah mau Hinata berteman dengan mereka, apalagi menjalin hubungan relasi." Sahut Kitashin

"Baiklah, aku akan tanyakan Sanko dulu"

"Kenapa Sanko? Kau kan punya nomornya Hinata?" Tanya Kuroo

"Tidak sopan. Aku bukan seperti Kageyama" jawab Kenma sok profesional

"Alasan. Bilang saja kau sungkan." Ejek Kuroo

"Cerewet banget sih kau" tukas Kenma

Kitashin diam. Lebih baik kembali ke kelasnya daripada mencampuri pertengkaran kecil mereka.

°°°°°

Kantor BB Group, Tn. Kazuyo datang memenuhi panggilan meeting dengan Tn. Kenta dan sahabat lainnya. Sekitar 2 jam meeting telah selesai.

Mereka masih duduk ditempat sambil memakan makan siang yang disiapkan para OB.

"Tobio kemarin menginap dirumah anaknya Shota" ucap Tn. Kazuyo membuat rekannya tersedak makanannya sendiri.

"Apa yang dia lakukan?" Tanya Tn. Kuroo Moran sambil menyeka mulutnya

"Bagaimana dia bisa tahu alamat rumahnya?" Sahut Tn. Miya Hazuki

"Cucumu itu terlihat pendiam dan tertarik apa-apa, tapi ternyata bergerak lebih cepat," timpal Tn. Kenta, "pantas saja kemarin Kenma ingin pergi kesana."

Tn. Kazuyo tertawa, "aku sendiri juga kaget sama kelakuannya."

Beliau diam sejenak untuk menghela nafas, "lalu dia menemukan fotoku bersama Shota"

Sahabatnya saling berpandangan, suasana diruang meeting menjadi canggung.

"Dia bertanya hubunganku dengan Shota, jadi aku menceritakan tentang siapa Hinata Shota ini."

Dalam hati para sahabatnya, mereka sama sekali belum bisa menceritakan tentang Hinata Shota pada anak-anak mereka dan hubungan erat mereka dengan Ayahnya Shoyo.

"Ehem," seru Tn. Moran memecah kesunyian, "saya tidak menyangka anda akan menceritakan tentang Shota secepat ini. Kami bahkan belum ada keberanian untuk menceritakan itu pada anak-anak kami"

"Kurasa, ini saatnya kita untuk memberitahu anak Shota kalau Ayahnya adalah mantan Idol dan kita adalah sahabatnya. Sekalian memberitahu anak-anak kita mengenai eratnya persahabatan kita" sahut Tn. Hazuki disetujui

"Anakku akan bertamu ke rumah Hinata Shoyo Sabtu ini, kalian mau ikut?" Tawar Tn. Kenta

"Boleh juga, aku ingin tahu kabar Istrinya. Apakah dia masih cantik?" Canda Tn. Moran mendapat tatapan tajam dari rekannya. "Kudengar sekarang dia bekerja sebagai Perawat Lansia di RSD Lansia."

"Halo, Nyonya Kuroo, suamimu —" balas Tn. Kenta menjaili satu sahabatnya ini.

"Aku cuma bercanda!" Selanya mencoba merebut ponsel Tn. Kenta.

°°°°°

"Hatchiim!"

"Yoshihara-san, kau baik-baik saja?" Tanya Dr. Semi yang kebetulan habis menangani pasiennya, melihat Ayumi si Perawat Lansia itu bersin-bersin dari tadi.

"Aku baik-baik saja, hidungku tadi gatal" jawab Ayumi sambil meminta maaf atas perilakunya yang dia anggap mengganggu ketenangan rumah sakit.

Dia berpamitan dengan Dr. Semi dan pergi beristirahat makan siang. Diam-diam Dr. Semi tersenyum melihat tingkah lucu Ayumi.

Sejak pertama kali melihat Ayumi bekerja sebagai Perawat Lansia di RSD, dia sudah menyimpan perasaan suka selama itu. Walaupun tahu latar belakang keluarganya seperti apa, rasa suka itu tidak bisa pudar.

Meskipun banyak perawat lainnya yang suka padanya, Ayumi lah pemenang hatinya. Sayangnya hati Ayumi hanya untuk Shota seorang.

Poor Dr. Semi adalah Julukan yang diberikan oleh teman sekantornya.

"3 jam lagi waktunya pulang. Akhirnya aku bisa pulang lebih awal." Batin Ayumi lega bisa pulang lebih awal dan memasak makan malam untuk anak-anaknya.

Sorot cahaya yang dipantulkan dari kaca spion mobil panther hitam menyilaukan matanya, terpaksa dia masuk lagi ke dalam RS sambil membawa bekalnya.

Senyum sinis terlukis dari wajah Saguru yang sedari tadi mengintai didalam mobil.

°°°°°

Lama gak update ._. maaf banget ya🙇‍♂️ Terimakasih yang udah vote dan komen, gak nyangka bakal rame yg baca padahal ceritanya agak² gimana gitu :)

Semoga cerita ini cepat Tamat 🙏

Rebutan Jeruk {Hinata Shoyo} [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang