Yang belum puas dengan endingnya, aku kasih bonus side story tentang Shoyo dan Sanko.
Happy reading ✨
°°°°°
Cambridge university, tahun ke 3 ...
Dibawah sebuah pohon yang rindang nan sejuk, Shoyo bergelut dengan laptopnya — sibuk mengerjakan tugas akhirnya. Tahun ini dia bisa lulus lebih awal karena kecerdasannya, karena itu dia sangat bersemangat untuk mengerjakan tugas akhir.
"Hinata, kau masih belum selesai?" Tanya teman seperkuliahannya. Rosetta Herlind. Dia adalah teman sejak pertama kali bertemu di kampus.
"Sedikit lagi. Besok siang sudah mulai sidang nya" jawab Shoyo tanpa mengalihkan pandangannya.
Rosetta mendengus melihat keseriusan Shoyo yang mengerjakan Tugas akhirnya. Sesekali dia mencoba mendekati Shoyo, menempelkan lengannya ke lengan Shoyo.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Shoyo merasa terganggu dengan sikap gadis itu.
"Istirahatlah dulu, kau sudah duduk disini selama 3 jam. Pantatmu gak sakit apa?"
"Aku masih sanggup, kok. Agak ke sanaan dikit, bahu sakit soalnya" pinta Shoyo sambil meregangkan kedua lengannya.
"Shoyo, boleh tanya gak?" Ucapnya dengan suara dielu-elukan.
---
Jauh dari sana Sanko mendadak merasa kesal dan memukuli lengan Kakaknya tanpa sebab. "Kenapa lu?" Tanya Kenma, aneh sekali melihat adiknya yang tiba-tiba kesal padanya padahal tidak ada yang salah.
"Gatau, kok kesel ya. Rasanya aku pengen banting orang, deh" jawab Sanko menggertakan jari-jari tangannya.
"Aneh lu. Masuk sana!" Cerca Kenma menyuruhnya segera masuk ke mobil.
---
"Tanya apa?" Shoyo menaikkan sebelah alisnya, heran kenapa Rosetta begitu lama menjawabnya.
"Shoyo udah pacar belum sih?" Tanya gadis itu malu-malu
----
"HHHAAAAHHHH!!! PANAS BANGET ANJ--!" Jerit Sanko membuat Kenma hampir hilang kendali dalam mengemudi
"Berisik, nyet! Ini jalan raya, tolol! Gila lu, ya. Gua turunin disini lu lama-lama"
"Aku tuh kesel, bang! Rasanya tuh kayak aku kecolongan sesuatu deh." Ujar Sanko menggigit jarinya, menyalurkan kerisauan dihatinya.
"Bodo! Gausah berisik lu"
"Bang, firasat ku mengatakan kalau Shoyo kenapa-napa. Pasti ada kucing betina lagi birahi nih yang mau rebut Shoyo dari aku" pikirnya semakin membuat Kenma pening kepalanya."Besok aku mau ke London!'
"Ngapain?"
"Ngapelin Shoyo lah. Gamau tau, pokoknya besok temenin aku ke London. Titik!""Ya Tuhan, capek"
---
"Aku udah lama suka sama kamu" ungkap Rosetta, mata zamrudnya berkilau menatap Shoyo yang diam saja tanpa berkata apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebutan Jeruk {Hinata Shoyo} [END]
Hayran KurguKetika mereka yang berduit menginginkan jeruk jelata