Chapter 24 - Proposal

7.3K 386 94
                                    

Cutie Pie Translation
Novel by Bambam

* Kangen sama LianxKuea versi novel, jadi lah nulis disela istirahat tugas-tugas! ^,^
* Interaksi manis Kuea dan camer. Ternyata camer lebih bucin dari Lian. Rela kasih mahar apa aja yang diminta Kuea.
* Manisnya Kuea dan Lian. Gimana Kuea rela nomor dua-in mimpinya demi Lian. Dia ngga mau Lian yang terus berkorban.
* Janji suci didepan dua boneka naga Toothless dan Light Furry. I am emoooo, this is too sweet! 🥲🥲
* Mood songs: My Destiny <Jim Brickman>; From This Moment On <Shania Twain>

>>>>>

Gilayn Wang, dalam balutan jas hitam menghisap rokok seraya bersandar pada Lamborghini yang mengkilat. Mata tajamnya menatap pintu masuk dimana tunangannya sama sekali tak terlihat di sekitar situ. Dia lalu menjatuhkan tatapan pada jam tangan Patek Philippe yang Nu-Kuea belikan untuknya... Ini lah istimewanya punya kekasih kaya. Karena Lian membelikannya Ducati, Kuea ganti membelikannya jam sangat mahal. Kuea tak tahan kalau harus kalah.

Jam menunjukkan hampir pukul lima sore, waktu janjian mereka. Suara superbike yang familiar ditelinga Lian sudah didengarnya sebelum kemunculan sebuah Ducati mentereng warna merah dan berhenti didekatnya.

"Hia! Beri aku sepuluh menit. Lima juga bisa. Lima menit!"
Lalu dia lari masuk ke dalam apartemen masih dengan memakai helm. Gilayn tak bisa menahan tawa gara-gara kekikukan Nu-Kuea. Lian menaruh rokok diasbak dekat pintu masuk lalu mengikuti Nu-Kuea ke atas. Suara pergerakan di kamar tidur menandakan Nu-Kuea sedang terburu-buru ganti baju.

"Hia...tunggu sebentar. Aku sedang cari kemejaku."

Baju-baju Nu-Kuea sekarang memenuhi gantungan di kamar. Dua boneka naga menempati kepala ranjang.

Lian mengambil langkah panjang dan berhenti di belakang pemuda yang hanya memakai boxer. Bau wangi sabun mandi dikulit lembut Kuea menggoda Gilayn Wang untuk melingkarkan tangannya dipinggang ramping itu dan menyentuhkan hidungnya pada pundak ber-bau harum... Sabun mandi yang sama. Kenapa baunya tak seharum ini ketika dia yang menggunakannya?

"Ah, hia..."

"Apa kita tak usah pergi saja?"

"Tak boleh begitu!"

"Aku bisa bilang ke-ayah, kita sedang buat bayi. Dia akan mengerti."
<Notes: Astagaaaa...speechless sama si om satu ini 🙈>
Hari ini ultah ayahnya yang ke-tujuh puluh. Ayahnya menikahi ibunya diumur empat puluh tahun dan Lian lahir saat ayahnya berumur empat puluh tahunan. Dia tak mengerti kenapa ibunya, yang lebih muda lima belas tahun, mau menikahi seorang pria hampir paruh baya. Belum lagi seorang peramal menyarankan ayahnya pada waktu itu untuk membuat pesta besar-besaran. Jadi lah dibuat perayaan besar dengan banyak tamu--vendor perusahaan, pejabat pemerintah, dan partner bisnis kelas atas Gilayn Beverage Company...sementara si wakil CEO di-jam lima lewat sedang menikmati momen manis bersama tunangannya.

"Hia...jangan aneh-aneh. Minggir lah supaya aku bisa berpakaian, kita sudah terlambat."
Hari ini Nu-Kuea ada ujian tengah semester di tempat mereka biasa praktek, makanya Kuea terburu-buru pulang diwaktu mepet seperti ini. Pesta diadakan di sebuah hotel yang berlokasi di tengah-tengah kawasan Thong Lor, tak jauh...tapi Lian harus mengendarai Lamborghini miliknya meski mereka bisa jalan atau naik taksi. Ada citra yang harus dijaga.

"Hotelnya dekat."
Bibirnya menyesap kulit lembut Kuea, membuat kulit itu merona. Lian bercanda saat bilang tak usah pergi... Tapi sekarang melihat sepasang telinga memerah, dia jadi benar-benar tak ingin menghadiri pesta. Ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi.

Dia tak ingin kumpul-kumpul... Jujur, dia sudah tak memeluk istrinya selama dua minggu. Ujian tengah semester sangat menyita waktu dan pikiran sampai-sampai Nu-Kuea harus tidur larut demi persiapan, belajar dengan teman-temannya dan menyelesaikan tugas-tugas makalah. Hari ini ujian selesai tapi Nu-Kuea harus menghadiri pesta ultah ayahnya. Ha...benar-benar mengesalkan.

Novel Terjemahan - ZeeNuNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang