Chapter 19 - Perfect

9.5K 434 121
                                    

Cutie Pie Translation
Novel By Bambam

* Perfect disini ngacu ke sosok Lian sebagai tunangan sempurna.
* Satu kata, Tuan Wang dan Lian punya loyalitas luar biasa sama Keerati.
* Cerita mengharukan gimana Lian nenangin Kuea yang syok dan hancur kepercayaan dirinya.
* Second NC. Ini warning ya!!! 🔞🔞

>>>>>

Kuea Keerati terbangun di ranjang Gilayn Wang.
Kepala dan matanya sakit karena menangis terus menerus. Sejak kapan Kuea jadi lemah? Sepertinya begitu banyak hal yang memicunya untuk menangis. Dia lelah... Bahkan bernafas pun melelahkan.

"Nu-Kuea, bagaimana perasaanmu?"
Hia Lian ada di sini, di sisi Nu-Kuea. Dia bersandar pada kepala ranjang. Melihat Kuea terbangun, Hia Lian menyentuh keningnya dengan tangan hangatnya.

"Hia...Aku.."

"Tak apa, Nu-Kuea... Jangan memikirkan apapun sekarang. Apa kamu lapar? Apa mau minum? Biar kuambilkan."
<Notes: Melted ngga berkesudahan ini akohh, liat Lian kayak gini. Husband goal!>

"Tidak... Aku...aku mau dipeluk hia."
Kuea berbisik lembut, tak berani menatap Hia Lian. Dia menjatuhkan tatapan pada ujung hidung Hia Lian, rasanya dia seperti tersesat dan tak tahu dimana. Dan...dan hanya Hia Lian saat ini yang membuatnya merasa terlindungi.

Gilayn Wang beringsut dan berbaring disisi Kuea Keerati, tangan kokohnya kemudian meraih pemuda yang tampak jauh lebih kecil darinya ke-dalam pelukannya. Dia tak bicara atau pun bertanya yang bisa membuat pikiran Nu-Kuea susah. Tangan hangatnya mengusap punggung Kuea dengan lembut dan hidungnya tenggelam dalam rambut halus Kuea. Sensasi basah didada menandakan Nu-Kuea menangis lagi, meski tak separah sebelum dia pingsan.
"Nu-Kuea, aku disini bersamamu. Semua akan baik-baik saja."

Setelah cukup lama, Nu-Kuea berhenti menangis. Matanya terlihat bengkak, hidungnya merah, dan kedua tangannya mencengkram erat kemeja yang dipakai Lian seolah dia takut Hia Lian akan menghilang.

"Hia...Aku takut..."

"Apa yang kamu takutkan? Katakan padaku."

"Aku lihat dokumen di atas mejamu. Akta Keerati...Aku tak bermaksud lancang, ta...tapi aku penasaran... Hia...disebutkan semua aset Keerati adalah milikmu. Keerati sudah tak punya apa-apa lagi."

Gilayn Wang tak merasa kaget atas apa yang dikatakan Nu-Kuea. Dia memang berencana membicarakannya dengan Nu-Kuea. Meski, dia tak mengira Nu-Kuea akan melihat lebih dulu. Lian tak mau Kuea jadi syok dan hancur seperti sekarang... Ini semua salah Lian.

"Apa kamu mempercayaiku, Nu-Kuea?"

"Percaya. Hia tak akan...punya niat buruk pada Keerati, kan? Hia tak akan pernah melakukan itu."

"Aku tak akan pernah melakukannya. Kalau aku sampai melakukan hal mengerikan...hal pertama yang akan terjadi adalah aku akan kehilanganmu untuk selamanya. Aku sudah menunggu bertahun-tahun untuk bisa bersamamu."
Tatapan kelegaan Nu-Kuea memberi ketenangan pada Gilayn Wang. Setidaknya, masalahnya adalah masalah keuangan, bukan kesalahpahaman.

"Apa ibuku tahu soal ini? Aku lihat nama kakek lalu namamu."

"Dia tahu. Aku membeli semua aset Keerati, namun semua dokumen asli ada pada Lady Keewalin di Austria. Aku tak bisa melakukan apapun kalau tak ada dokumen asli."

"Aku tak mengerti. Kalau hia tak bisa menggunakan aset yang hia beli, artinya...hia kehilangan uang sia-sia."

"Sesuatu lebih berharga seperti janji misalnya dibandingkan bisnis. Ayahku sangat mengkhawatirkan Keerati, dan aku sangat mengkhawatirkanmu. Tak ada yang menginginkan ini terjadi, tapi...Keerati harus menjual aset-asetnya karena masalah bisnis. Kalau mereka menjualnya pada orang lain maka akan sulit mendapatkannya kembali. Karena itu, aku dan ayah yang membelinya."

Novel Terjemahan - ZeeNuNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang