Special Chapter 4

4.3K 263 21
                                    

Cutie Pie Translation
Novel by Bam Bam

Notes: Akhirnya update juga !! Maap yah yang udah nunggu-nunggu. Asli tugasku lagi banyak banget dan aku harus travel ke beberapa tempat. Kurang tidur dan capek <jadi curhat>. Enjoy this chapter. Masih ada dua lagi sebelum kita beneran end ya ^~^.

🤗🤗🤗

Gilayn Wang dengan kaca mata hitamnya, berdiri di pinggir arena balap F1. Tangannya berada dalam saku sedangkan dari kejauhan matanya menatap tajam Ducati berwarna merah yang meluncur dengan kecepatan tinggi. Dia menahan nafas saat Ducati berbelok tajam di tikungan, kedua lutut Kuea hampir menyentuh aspal, selanjutnya Ducati kembali berdiri tegak dan meluncur dalam lintasan lurus dengan kecepatan tinggi.

"Butuh inhaler?"
Berdiri di samping Lian, pemilik sirkuit yang memegang secangkir kopi dalam ekspresi seolah tak ada apapun, namun tentu saja tertarik untuk ikut campur dalam bisnis keluarga Lian.
"Dia bisa membalap. Bahkan bisa go international. Aku mau jadi sponsornya."

Entah ucapan barusan serius atau sekedar candaan menyebalkan, Lian pun menendang sahabatnya. Dia hampir kena serangan jantung hanya dengan melihat Nu-Kuea mengendarai superbike di arena balap. Apa yang akan terjadi kalau Nu-Kuea benar-benar mengikuti ajang balap pro?! Bisa-bisanya Yi berucap seenaknya?! Sial!

Gilayn Wang menahan nafas beberapa kali sampai Ducati diparkir di depannya. Kuea Keerati mematikan mesin dan melepas helm dengan tangan yang masih terbungkus sarung tangan.

"Hia, tadi itu benar-benar luar biasa!"
Senyum Kuea yang membuat matanya menyipit mengulas sebuah senyum diwajah Gilayn Wang.
"Arena balap Hia Yi memang keren!"
Nu-Kuea turun dari motornya dan berlari menuju sang tunangan yang tangannya baru saja berhenti gemetar. Gilayn Wang menarik pinggang ramping Kuea kedalam dekapannya. Entah sudah berapa kali Lian melihat mobil terbalik ketika dia mengendarai mobil balapnya, namun itu tak membuatnya takut setengah mati seperti saat dia melihat Nu-Kuea berbelok tajam dengan superbikenya.

"Hia, boleh aku melakukan satu putaran lagi?"

"Sudah cukup. Matahari sangat menyengat. Kamu akan kena demam. Aku akan mengajakmu ke sini lagi kapan-kapan. Lihat lah, pipimu merah."

"...Baik lah. Toh, aku akan magang di sini."

Itu lah yang membuat Lian frustasi! Dimana lagi seorang mahasiswa teknik otomotif akan magang kalau bukan di pabrik mobil? Keluarga Chen memiliki pabrik F1 dan merupakan pabrik terbesar di kawasan ini. Nu-Kuea sangat ingin mendapatkan pelatihan di sini. Waktu itu dia pernah mengatakan ingin bekerja di sebuah perusahaan mobil terkenal di Eropa, namun dia melupakan keinginan ini karena memutuskan memilih tinggal di Thailand bersama Hia Lian... Magang di pabrik F1. Kalau Hia Lian tak menyetujuinya, Nu-Kuea akan sangat sedih. Namun tetap saja, arena balap F1 berada jauh di bagian timur laut.

"Jangan berpikir memindahkan pabrik pembuatan bir ke sini. Aku tak menjual tanah di sekitar sini."
<Notes: Yi tau kalo si Lian bucin banget 🤭😂>

Waktu Lian mengajukan permintaan supaya Nu-Kuea bisa magang, Yi mengolok-oloknya...Benar-benar teman yang brengsek.



Kuea Keerati menyunggingkan senyum melihat raut tegang Gilayn Wang. Bagaimana mungkin dia tak tahu kalau Hia Lian sangat cemas? Meski begitu, Hia Lian membiarkannya mengendarai superbike di arena balap. Kuea harusnya tak membuatnya lebih cemas lagi.
"Hia akan adu balap dengan Hia Yi, kan?"

"Yah...karena kita sudah di sini. Beri aku semangat."

"Tentu. Hia pasti bisa."

"Peace sign tak cukup untuk menyemangatiku. Cium aku."

Novel Terjemahan - ZeeNuNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang