Cutie Pie Translation
Novel by Bam BamNotes: Susahnya ngambil hati papahnya Kuea, yang ada Lian disidang sang ayah camer. Cerita kunjungan Wang ke Austria untuk ngelamar Nu-Kuea!
>>>>>
Gilayn Wang menatap ke arah pemuda yang sedang tidur dibalik selimut. Lampu di dalam pesawat sudah dimatikan, hanya menyisakan penerangan temaram ditempat pramugari/a. Lian sangat bersemangat akan penerbangannya dari Bangkok ke Vienna, lebih semangat dibandingkan saat dia secara resmi membuka Pentagon. Sudah satu jam sejak pesawat lepas landas, namun dia belum bisa tidur.
Meski di-sepanjang hidupnya Lian sudah menyiapkan diri untuk melamar Nu-Kuea, rasanya sekarang jadi terasa tak mudah begitu akan segera jadi kenyataan. Ditambah, dia cemas sang duta besar akan menentang pernikahan mereka. Ayah Nu-Kuea tak terlalu menyukainya.
"Hia..."
Nu-Kuea bergumam, sementara tangannya berusaha meraih Lian. Lian pun mengulurkan tangannya, melewati sekat tempat duduk mereka. Tempat duduk kelas satu memiliki sekat dengan partisi yang dapat disesuaikan demi privasi. Lian menaikkan partisi di sisi lorong supaya dia bisa menggenggam tangan Nu-Kuea.Pemuda yang bergumam dalam tidurnya memeluk lengan Lian dan kembali tidur. Mereka terbiasa menghabiskan malam berdua karena itu mereka tak terbiasa kalau tak ada salah satunya. Kadang-kadang, Lian sangat sibuk dan mau tak mau harus menginap di pabrik. Namun, sejak Nu-Kuea tinggal bersamanya, dia jadi susah tidur sendiri dan biasanya berakhir melakukan video call dengan Nu-Kuea.
Lian sangat kecanduan pada kekasihnya sampai dia takut ayah sang kekasih tak akan mengijinkan dirinya menikahi sang anak.
•
•
•Menurut peraturan kementrian, seorang duta besar harus bertempat tinggal di rumah dinas yang disediakan oleh kedutaan dan melakukan perjalanan darat dengan mobil dinas. Gilayn Wang secara rutin mengunjungi keluarga Nu-Kuea sejak sang duta besar ditugaskan di Norwegia.
Vila yang ditinggali oleh sang duta besar dan Lady Keewalin memberi nuansa kekeluargaan dibandingkan nuansa rumah dinas pejabat senior pemerintah. Lady Keewalin seperti biasanya bersikap hangat dan menyenangkan. Dia berbincang dengan Nyonya Wang sambil bergandengan tangan. Sedangkan ayahnya berbincang dengan sang duta besar. Dan Nu-Kuea...
"Hia, aku ngantuk."
Si pemuda mungil bersandar pada Lian dengan mata masih terpejam, seolah siap terjatuh di lantai kapan saja. Jelas sekali masing-masing dari mereka merasa tegang, menyadari tujuan kunjungan kali ini adalah lamaran pernikahan. Hanya Nu-Kuea yang bersikap biasa."Bibi Kew, dimana kah kamar Nu-Kuea?"
"Ke arah sana, Lian. Apa dia tertidur? Istirahat dulu saja. Kalian pasti merasa lelah setelah perjalanan jauh. Akan kutunjukan ruangan untukmu, paman. Sebelah sini."
Ayah Lian jauh lebih tua dibanding Lady Keewalin karena itu tak mungkin memanggilnya dengan panggilan seolah mereka teman. Lagipula, sejak muda Lady Keewalin memanggil Tuan Wang dengan sebutan paman.Lian menggandeng tangan Kuea untuk membimbingnya menuju kamar namun dihentikan sang duta besar.
"Lian."
"Ya, tuan."
"Nu-Kuea, istirahat lah. Aku perlu bicara dengan Lian."
"Tapi..."
Lian tahu Nu-Kuea ingin tidur bersamanya. Saat Nu-Kuea menatapnya, Gilayn tahu pemuda itu sangat tak bisa lepas darinya. Meski begitu, calon ayah mertuanya ada di sini. Lian tak mungkin membantah/melawannya.
"Aku akan menyusul.""Baik lah."
Lian memperhatikan sampai Nu-Kuea menghilang untuk masuk ke dalam kamar, lalu mengikuti sang duta besar ke taman kecil yang berada tepat di sebelah bangunan kediamannya. Vienna sore ini tampak berkabut, dan cuacanya jauh lebih dingin dibanding Bangkok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel Terjemahan - ZeeNuNew
General FictionHi again semua! Berhubung lagi sibuk aku ngga sempat bikin fanfic baru. Buat pelampiasan stres karena tiap hari serasa deadline aku mau terjemahin Novel Cutie Pie, karya Bambam yang seriesnya lagi tayang. Tiap minggu, aku akan berusaha bikin update...