🦋🦋🦋"lepasin Gw!!" Histeris Dera saat orang itu merobek bajunya yang mahal, harganya saja yang mahal sekali ditarik langsung robek ia berjanji tidak akan membeli baju di toko itu lagi, Rekomendasi Dian memang sangat buruk!
Tetapi sekali lagi Dera tidak berdaya, tenaga orang itu sangat kuat hingga memberontak pun akan sia-sia. Ia sudah tidak bertenaga dalam kungkungan orang itu hanya bisa menangis menatap pintu yang sedikit terbuka berharap Bella dapat menemukannya disini, orang itu merobek baju Dera dan melepaskan celananya sendiri dan sekarang mereka sudah tidak memakai apapun lagi alias(nekad), dan kalian pasti tau apa yang terjadi selanjutnya...
🙂🦋🦋🦋
Sedang bella khawatir Dera tak juga kembali setelah 15 menit, kalau hanya sekedar pipis waktu yang dibutuhkan tidak mungkin selama itu, tapi kalau BAB make sense sih, ia juga sudah 5 kali mencoba menghubungi Dera tapi tak diangkat. Iapun berinisiatif menyusul Dera ke toilet setelah menitipkan pasien kepada perawat lain.
ia cemas Dera belum kembali dan karena lupa memberi tahu Dera bahwa di ujung koridor ada kamar pasien yang sengaja dikurung, karena selalu berusaha untuk kabur. Itupun mereka sudah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga pasien tersebut.
tapi gak mungkin Dera berani kesitu, pintunya juga digembok, jadi mana mungkin kan?
sesampainya ditoilet ia tak menemukan Dera, toilet disini memang sepi karena ini adalah toilet cadangan jadi jarang digunakan. Bella menyuruh Dera disini karena hanya toilet ini yang letaknya tidak terlalu jauh dari kamar pasiennya tadi.
"Dera? Dera? Kemanasih tu anak!" Cemas Bella sembari membuka satu persatu pintu toilet, namun nihil.
memutuskan pergi mencari Dera di tempat lain, dikarenakan suasana yang sepi, jadi ia dapat mendengar suara walaupun samar-samar suara yang *anu seperti orang kepedesan, sontak Bella menoleh ke arah sumber suara tersebut dan melihat kamar yang berjarak 3 meter dari tempatnya berdiri, ia terkejut melihat pintu kamar itu sedikit terbuka. Yah, itu kamar pasien yang dikurung. Kenapa pintunya bisa terbuka? bella langsung diliputi rasa khawatir.
Iapun berjalan terburu-buru kesana lalu membuka pintu untuk melihat keadaan pasien nya yang kemungkinan besar sudah kabur bisa kena marah mereka semua, saat ia membuka pintu lebar-lebar, ia mematung melihat pemandangan yang sangat tidak senonoh di sudut kamar dan yang lebih membuatnya terkejut sampai ingin menangis melihat tas hitam yang sama persis seperti tas yang digunakan Dera tergeletak di lantai.
Dera yang mendengar suara pintu yang dibuka pun, langsung pucat pasi mengetahui ada orang yang melihat mereka, walau lemas ingin pingsan, ia berusaha menoleh ke arah pintu dan meminta tolong , tapi pasien gila itu tak memberinya kesempatan, menggigit bibirnya berusaha agar tidak mengeluarkan suara laknat, air matanya mengalir ia menangis tanpa suara,dan menjambak rambut orang gila itu dengan sisa tenaganya, membuat pasien gila itu ikut menangis.
"Hikss...em-hh sakit hiks.." isaknya. mendengar isakan si gila, Dera dengan suara lemas nyaris tak terdengar.
"L-lepas g-o-blok a-da or-ang emh-h.."Tapi pasien itu malah menyembunyikan kepalanya di dada Dera sambil terisak-isak.
"Goblok" ucap Dera dalam hati.
Bella yang mendengar itu, langsung menampar pipinya, secepat kilat berlari mengambil selimut sambil menutup matanya lalu melemparkannya kearah Dera dan pasien itu.
"Dera! Cce-cepet tut-tupin tubuh kalian, kakak cari bantuan dulu yah." Panik Bella dengan suara bergetar lalu berlari keluar tidak lupa menutup pintu kamar tersebut.
mendengar suara Bella, Dera bernapas lega, untung Bella yang melihat mereka, kalau orang lain bagaimana? Mau meniggal dia. Dengan gemetaran ia meraih selimut tadi dan menutupi tubuhnya dan si pasien idiot itu yang sekarang sudah tepar diatasnya, 'semoga saja orang ini mati' harapnya dalam hati.
Tak lama kemudian, suara pintu yang dibuka membuat Dera tersentak hingga membangunkan si idiot. Terlihat Bella dengan seorang perawat wanita membawa pakaian, saat melihat wajah Bella Dera langsung menangis ia malu dan juga takut, bagaimana cara mejelaskan ini kepada Bunda Lina pasti Buli sangat kecewa dan akan membencinya, bagaimana jika Dian dan Bella jijik? Mereka juga akan membencinya, dia sudah kotor, bahkan ia merasa jijik dengan tubuhnya yang sudah dijamah orang gila, mau meninggal rasanya, kalau orang normal masih bisa terselematkan, tapi ini orgil! Gak banget.
memikirkan itu membuat Dera semakin menangis terisak, sembari tangannya memukul kepala si idiot yang tidak mau melepaskan pelukannya."Hiks..hiks.." karna pukulan Dera si idiot itu juga ikut menangis tapi ia tetap kekeh memeluk Dera sedangkan Dera langsung diam melihat wajah sengsara idiot itu. Lucu, ehh gak gak dia mirip monyet!
Bella dengan cepat menghampiri keduanya, dan menyuntikkan obat tidur pada pasien itu.
"J-Jangan kak d-dia belum lepasin anunya!" Ucap Dera ketar-ketir."Dera tenang yah, coba kamu bungkus tubuhnya, pake selimut ini." ujar Bella tidak peka, sambil menyodorkan selimut.
"Kak m-masih nempel!" sentak Dera pelan.
Akhirnya Bella dan perawat wanita tadi konek dan spontan menampar pipi si idiot.
"PLAKK..."
"PLAKKK.."
Si idiot yang kesadarannya mulai menipis, langsung terbelalak, menangis sambil menggosok-gosok pipinya yang perih. Dera menarik rambut pasien idiot itu hingga mendongak, memperlihatkan pipinya yang merah dan sudut bibir yang mengeluarkan sedikit darah. Saat menampar, Bella menggunakan sedikit kekuatan kodam, sebagai bentuk kemarahannya dan ia menarik tangan perawat wanita tadi, untuk memberi ruang kepada Dera.
Setelah Bella dan temannya keluar kamar, ia menoleh ke arah dadanya di mana si idiot itu sedang menangis.
"Turun!" Geram Dera, menatap datar si idiot itu.
"Gak-k mau-u!" Balas si idiot dengan suara serak.
Mendengar itu, emosi Dera membuncah, dan entah mendapatkan kekuatan dari mana ia langsung menendang dan mendorong si idiot hingga terdorong ke belakang dan ekhem sesuai harapan akhirnya mereka terlepas.
Mulut Dera terbuka ternyata anu... Sudahlah.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Husband [END] VER. PDF✔️
JugendliteraturBagaimana perasaanmu ketika kamu dihamili pasien RSJ? Malu? Mau meninggal? Inilah yang dialami sodara kita... Adeera keysa yang hidup sebatang kara korban keegoisan orang tua. Ayah dan Ibunya memutuskan untuk bercerai saat ia duduk di bangku SMA kel...