•MIH19•

13K 792 48
                                    


Kedua mata Dera terbuka secara perlahan, melihat jam membuat Dera menghela nafas, entah mulai dari kapan ia selalu terbangun di jam 2 A.M seperti ini, mungkin karena ia banyak pikiran? Bukan soal materi atau apa, masalah ini menekannya dari awal kehamilannya untung saja anaknya ini kuat seperti goyangan ayahnya. Sekarang usia kandungannya 28 minggu, Dera tidak menyangka ia bisa mempertahankan anak Leo ini, walaupun beberapa bulan belakangan, ia sudah banyak menerima tekanan dari para monyet, belum lagi ulah Leo yang terkadang membuat emosi Dera membuncah.

Melirik ke arah Makhluk yang tertidur pulas di dadanya, dengan gaya seperti cicak melengket erat di dinding. Sudah Dera beri tahu bahwa perutnya tidak boleh di jepit seperti ini nanti bayinya gepeng, tapi Leo mengindahkan.

Mendorong sedikit badan Leo menjauh tapi tidak bisa, Dera yang tidak mau membuang waktu, menyentil dahi Leo keras.

Takk!

Akh..

Ringis Leo pelan mengelus dahinya yang disentil Dera, kepalanya mendongak melihat Dera dengan wajah cemberut,

"Rara kok dahinya Leo disentil? Leo gak nakal kok, Leo masih tidur juga." Heran Leo dengan suara serak habis bangun dari kematian sementara.
Matanya menatap Dera dengan mata yang mulai berair,

Dera memutar matanya malas melihat itu,

"Lo sih meluk gw kenceng banget, gw sesek tau gak! Anak lo gepeng gw gak tanggung jawab yah." Ucap Dera menoyor kepala Leo.

"Tapikan rara bisa bangunin Leo baik-baik-"

"Siapa lo? Harus gw baik-baikin, kalo ganteng pasti. Tapi lo?-" Dera menatap wajah Leo rendah campur jijik,

"-plis Leo liat diri lo di cermin, muka jelek! Badan kerempeng! Tingginya kek tiang listrik! Sok-sokan deketin cewek dan murahnya lagi tu cewe mau sama lo yang gak banget ini." lanjut Dera body shaming, mendorong Leo semakin menjauh,

Sorot Mata Leo memerah, menatap Dera sayu, hatinya sesak, Dera selalu saja menghinanya.

Mulutnya bergerak berani menyangkal ejekan Dera,

"Kalo Leo jelek, kenapa rara gak nolak waktu Leo ajakin itu? Leo ganteng rara, Leo pernah dengar rara bilang gitu pas waktu Leo sakit, trus rara sering cium-cium Leo kalo tengah malam, rara pikir Leo gak tau? Rara kenapa sih gak mau lembut sama Leo, tapi kalo Leo sakit baru rara lembutin Leo, Leo harus sakit dulu yah biar rara sayang sama Leo? rara juga sering nuduh Leo punya pacar, emangnya rara pernah liat Leo cium peluk cewek lain selain rara? Gak rara, gak ada cuman rara doang..." jelas Leo pedih mengutarakan semua kebingungannya selama ini dengan air mata yang mengalir tanpa isakan, ia selalu lemah jika berhadapan dengan Dera, ia selalu pasrah membiarkan Dera berbuat semaunya.




SEBAGIAN PART DI UNPUB UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN 🙏

DAPATKAN CERITA LENGKAPNYA DI VERSI CETAK;)



TBC

 My Idiot Husband [END] VER. PDF✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang