#25.

267 20 0
                                    

Happy reading Gaess...














Senin pagi,adalah hari yang paling tidak di sukai oleh Yuta. Anak itu kini masih terbaring di kasurnya,namun karena cahaya matahari yang menyorot nya,dia pun terbangun dan mendapati adiknya yang sudah rapih dengan seragamnya tengah berdiri di depan jendela kamarnya.

"BANGUUUUNNN.."

"Ck, berisik!"

"Bangun bang..ini udah siang.."

Yuta memutar bola matanya malas, matanya yang masih mengantuk ,raganya yang masih lemas,terpaksa bangun dari tidurnya yang lelap.
"Ganggu aja Luh"

***

"Bunda..papah kemana,udah tiga hari papah nggak pulang" tanya Arkan yang sedang memakan nasi goreng buatan bundanya.

Andini tidak menjawab ia hanya menatap putranya lalu tersenyum tipis.

"Bun?" Panggil Yuta

Andini tidak mempedulikannya,dia pun pergi ke dapur,untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa ia jawab dari kedua putranya.

"Bunda kenapa bang?" Tanya Arkan pada Yuta, Yuta mengangkat kedua bahunya.

Setelah sarapan mereka berdua pun pamit kepada bundanya untuk pergi ke sekolah. Tidak lupa Arkan mengambil satu susu kotak di dalam kulkas untuk ia minum saat istirahat nanti.

***

Di rumah Fero

Fero sudah siap untuk berangkat sekolah, baju,celana sepatu bahkan dasi sudah rapih ia pakai. Entahlah hari ini ia bersemangat sekali.

Namun saat menuruni tangga mood Fero berubah 180 derajat karena ia di sambut oleh papahnya yang sedang memeluk erat kakaknya yang baru saja pulang dari luar kota.

Zero. Dia Zero Kaka dari Fero dia kini menjadi Maba di universitas terbaik di Indonesia, dia tinggal di apartemen dekat universitasnya yang membuat dirinya harus berpisah dengan keluarganya.

Daniel melihat kehadiran putra keduanya,dia pun menyuruh Fero untuk menghampiri mereka.

"Sini" titah Daniel
Fero menurut ia pun berjalan maju menghampiri papahnya dan kakaknya,Zero.

"Liat Kaka kamu,dia masuk universitas terbaik di Indonesia, kamu harus jadi seperti kakak kamu" tegas Daniel.

Fero menghela nafas berat, ia sudah bisa menebak apa yang akan papahnya bicarakan,pasti papahnya akan membanding-bandingkan dirinya dengan kakaknya yang sudah jelas beda jauh dengannya.

"Sebentar lagi ujian! papah nggak mau kamu dapet nilai jelek, itu bikin papah malu!" Ketus Daniel

"Pah.." panggil Zero, namun Daniel tidak mempedulikannya.

"Dan satu lagi! Jaga kelakuan kamu! Papah nggak mau dapat laporan lagi dari pihak sekolah tentang tingkah laku kamu yang jelek!" Daniel berhenti sejenak sebelum akhirnya ia melanjutkan pembicaraannya "sudah berangkat sana!" Titahnya seperti orang yang sedang mengusir kucing.

DEAR BROTHER || Yumark [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang