#26. |2

263 17 0
                                    

Happy reading ygy
-
-
-
-






Fero memasuki kamarnya dan mendapati Zero yang berbaring di kasurnya.

"Ngapain Lo disini? Keluar!" Titah Fero
Zero terkejut dengan kedatangan adiknya dia pun merubah posisinya menjadi duduk

"Fer gu-"

"KELUAR!!"

Zero menghela nafas berat, dia hanya ingin dekat dengan adiknya,dia hanya merindukan adiknya, dia ingin bicara,mengobrol, layaknya adik kakak pada umumnya.

Zero pun beranjak dari tempatnya, sebelum benar-benar keluar dari kamar Fero dia menatap adiknya nanar, sungguh ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya dan adiknya akan jauh seperti ini.

"Lain kali kalo masuk kamar orang jangan asal masuk! Sekolah aja tinggi!" Celetuk Fero

Zero hanya bisa menghela nafas berat, mencerna semua kalimat-kalimat yang adiknya katakan bukanlah hal yang penting. Ia tidak peduli apapun yang adiknya katakan dia hanya benci ketika dirinya ingin dekat dengan adiknya namun adiknya berlaku sebaliknya.

[Maksudnya : zero ingin dekat dengan adiknya namun Fero tidak mau dekat dengan kakaknya]

***

Setelah mengantar Anya, Yuta mengajak adiknya untuk mampir sebentar ke sebuah kafe andalannya, Arkan langsung mengiyakan ajakan Yuta.

Yuta memilih jalan yang sepi karena jalan lainnya pasti macet itu akan membuang waktu yang lama.

Saat di perjalanan Yuta menyadari bahwa dirinya sedang di ikuti oleh empat orang bermotor dan berpakaian serba hitam. Yuta tidak bisa menebak itu siapa, baru kali ini ia di ikuti oleh Genk motor.

"Kita di buntuti kan" ucap Yuta kepada adiknya.
Arkan hanya diam, Dugaannya benar, sedari tadi ia melirik ke kaca spion melihat motor-motor yang di belakang mobilnya yang terus-terusan mengikutinya.

"Lebih ngebut lagi bang" titah Arkan

Yuta menggangguk cepat dia pun menambah kecepatannya namun hasilnya nihil salah satu dari Genk motor itu lebih cepat dari mobilnya, motor itu melaju kencang membalap mobil yuta dan menghadangnya, sontak Yuta pun mengerem dadakan dan hampir saja menabrak motor itu.

Kini mereka berempat sudah berada di depan mobil Yuta.
Ketiga orang dari mereka berbadan ramping dan tinggi, dan satunya lagi berbadan besar.
[Gendut]

Yuta dan Arkan saling menatap panik,apa yang harus mereka lakukan,jalanan disini sangat sepi bahkan tidak ada satu orangpun yang melewatinya, hanya ada mereka berdua dan mereka berempat.

"siapa sih bang?" Tanya Arkan panik
"Gue juga nggak tau" jawab yuta sama paniknya seperti Arkan

"TURUN LO!!" teriak salah satu dari mereka. sepertinya dia adalah ketua dari ke empatnya. Mereka semua melepaskan helm full face nya kecuali orang yang tadi berteriak. Itu membuat yuta semakin penasaran. Siapa sebenarnya orang itu kenapa dia tidak ikut melepaskan helm nya.

Yuta menarik nafas panjang, saat ia bersiap untuk keluar, tangannya di cekal oleh adiknya.
"Jangan bang,mereka berempat" cegah Arkan, wajahnya terlihat begitu takut, ia khawatir, ia tidak ingin terjadi apa apa kepada kakaknya.

"Lo diem disini jangan keluar!" Tegas Yuta
"Awas Lo kalo keluar!"

Walaupun ada rasa takut di benaknya Yuta tetap keluar dari mobil dan menghadapi mereka berempat.

"Mau apa Lo? Gue nggak kenal sama Lo semua!" Sergah Yuta.

Tanpa aba-aba mereka langsung menyerang Yuta secara bersamaan, kecuali ketuanya dia hanya menontonnya sambil duduk di atas motor.

DEAR BROTHER || Yumark [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang