#27.

367 26 1
                                    

-
-
-
-
-
[Happy reading gaise]












Yuta memasuki pekarangan rumahnya, setelah di obati di rumah Cahya ia kembali pulang kerumahnya. Lagipula ini sudah malam, sudah pasti papah dan bundanya mencari-cari mereka berdua.

Prang!!!

Suara pecahan kaca terdengar sangat keras, membuat Arkan dan yuta terperanjat kaget, apa yang terjadi di dalam sana, mereka pun buru-buru masuk kedalam. Dan apa yang mereka lihat.

Yuta dan Arkan melebarkan matanya ketika melihat bundanya yang menangis di ujur ruang tv. Banyak percikan kaca dimana-mana.

"Saya mau kita cerai!!" Sergah Ryan_papahnya kepada bundanya, bunda hanya menggeleng-gelengkan kepalanya seraya menangis, sedangkan Yuta dan Arkan di buat kaget oleh perkataan papahnya.

Ryan yang menyadari keberadaan Yuta dan Arkan, dia menghampiri putra bungsunya, dan menarik tangannya.

"Arkan beresin semua barang-barang kamu!!" Titah papahnya.

Arkan hanya diam mengerutkan dahinya.

"Kenapa pah?" Tanya Yuta, dia beralih menatap bundanya yang duduk di pojokan seraya menangkupkan kepalanya di kedua lututnya yang ia peluk.

"Bunda?" Yuta menghampiri bundanya.

"AYO ARKAN! KAMU NGGAK DENGER?!! CEPAT KEMAS SEMUA BARANG-BARANG KAMU!!" bentak papahnya.

"Kita mau kemana pah? Papah sama bunda kenapa? Kenapa cuman nyuruh Arkan aja? Kenapa bang yuta sama bunda nggak dia ajak?" Tanya Arkan Penuh pertanyaan.

Yuta hanya melihat dan mendengarkan percakapan adiknya dengan papahnya seraya mengusap-usap punggung bundanya yang bergetar hebat.
"Bun? Bunda kenapa?" Lirih Yuta.

Ryan menghela nafas panjang, tertampang jelas laki-laki itu sedang emosi berat.

"Kamu ikut sama papah" jawab Ryan.

Andini_ bundanya tiba-tiba mengangkat kepalanya dan berdiri.
"Arkan ikut sama bunda" ucapnya penuh penekanan.

"Apa-apaan kamu! Arkan anak saya!" Jawab Ryan.

Yuta bingung apa yang tengah terjadi kepada kedua orang tuanya. "Tapi yuta juga anak papah pah!" Gumam Yuta menatap papahnya penuh tanda tanya.

"Kamu bukan anak saya!!" Sarkas papahnya, membuat Yuta dan Arkan menatapnya kaget.

Andini memajukan langkahnya menghadapi Ryan, dia menampar keras rahang kokoh laki-laki itu. "Kamu janji sama aku buat nggak ngasih tau anak-anak!!" Sentak Andini Mencoba untuk tidak menangis lagi.

Yuta menghampiri papahnya "maksudnya apa pah?"

"Kamu bukan anak saya, dan saya bukan papah kamu! Ngerti kamu!! Ayo Arkan!" Ryan kembali Manarik tangan putranya, namun Arkan menahannya "Arkan nggak mau, Arkan mau sama bunda" Arkan memeluk bundanya, begitupun dengan Andini dia memeluk Arkan erat.

"Kamu itu bukan anak dia Arkan!!" Bentak Ryan, dia menarik tangan putranya untuk melepaskan pelukannya. Namun Arkan tetap semakin mempererat pelukannya.

"Lepasin anak saya! Dia bukan anak kamu!!" Ryan menatap Andini tajam. Kemudian mendorong keras tubuh wanita itu sehingga membuatnya tersungkur kebelakang.

Yuta yang tidak terima bundanya di perlakukan seperti itu, dia pun mendorong tubuh papahnya, "jangan keras sama bunda pah!!"

Ryan hanya menatap Yuta tajam dan menarik tangan Arkan yang sedang membantu Bundanya untuk bangun "ayo Arkan!!" Dia menyeret Arkan untuk ikut bersamanya.

DEAR BROTHER || Yumark [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang