chapter 35

769 91 0
                                    

Happy Reading~!🌹



















Hembusan angin lembut menerpa wajahku. Angin menyejukkan itu berhasil membuat gaun sebetis dengan motif bunga mawar kesukaan ku ini melambai bebas di udara.

Langit berwarna biru cerah dengan gumpalan awan putih yang menghiasinya. Rerumputan bergoyang akibat terpaan angin yang melanda.

Aku menatap tempat kakiku menginjakkan diri dengan bingung. di tepat seluas ini hanya ada sebuah kursi panjang terbuat dari kayu yang tampak kokoh. Berada tepat di tengah hamparan rumputan hijau.

Dari tempat ku berdiri, dapat ku lihat seorang pria bertubuh tegap duduk di kursi kayu itu. tatapan matanya tampak menerawang jauh sana. Ke tempat yang tampak tak terjangkau. Orang itu adalah---Reviano.

Ya, beberapa saat yang lalu pria itu mengirimi ku surat dengan bantuan sihirnya. Berkata bahwa ia menunggu ku di tempat ini. tempat yang tak ku ketahui persis di mana lokasinya.

Aku tak mengetahui di mana ini, aku hanya mengikuti perintah pria itu untuk mengikuti surat yang tadi di kirimnya. Dengan ajaib surat itu terbang di udara, kemudian menuntun ku keluar dari rumah lalu masuk ke sebuah portal berukuran sedang dengan Cahaya putih yang menyilaukan.

Awalnya aku sempat ragu dan takut, tetapi setelah terdiam cukup lama dan portal itu juga terlihat akan menghilang aku dengan cepat berlari memasukinya hingga tibalah aku di padang rumput hijau yang tampak segar ini. ku tebak ini adalah tempat favorit Reviano, mengingat pria itu memang menyukai suasana tenang dan damai.

Perlahan kaki ku mulai berjalan mendekati pria yang tampak termenung itu. hingga aku berada tepat di sampingnya. ia sama sekali tak menoleh. seakan tak perduli akan kehadiran ku dan itu sukses membuatku mendengus kesal.

Padahal ia yang menyuruhku ke tempat ini untuk menemuinya. Tetapi ia malah mengabaikan ku dan sibuk melamun tidak jelas. Menyebalkan.

“ini cerita lama. Tetapi entah mengapa tak pernah pudar dari ingatan ku” seketika aku menoleh, menatap pria yang masih setia menatap ke depan dengan pandangan yang kali ini cukup berbeda dari biasanya. Matanya memancarkan kesedihan.

Tanpa menunggu persetujuan ku, pria itu mulai bercerita.

“ini adalah kisah seorang raja besar yang memiliki banyak selir. Raja itu begitu maruk dan suka mengoleksi banyak wanita. Hingga suatu hari ia bertemu dan merasa tertarik dengan seorang gadis cantik yang memiliki sebuah kekuatan, membuat raja itu semakin gencar untuk memilikinya. Walaupun mereka berbeda ras,  raja itu tak menyerah untuk mendapatkan gadis itu”

aku hanya diam. Mendengarkan cerita pria itu. entah apa yang terjadi denganku, biasanya aku tak sebaik ini hanya untuk mendengar sebuah cerita membosankan.

Sebenarnya, ia tak perlu repot-repot menceritakan lebih lanjut, karena aku dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Ada manfaatnya juga aku memiliki hobby membaca novel, sehingga aku dapat mengerti hal-hal seperti ini dengan mudah. Tanpa di jelaskan. Tetapi karena menghargai pria yang tampak paling tersakiti di dunia ini, akhirnya aku tetap diam dan kembali mendengarkan ceritanya.

“alhasil raja itu berhasil memiliki gadis itu. tentu saja, berkat beribu ancaman yag ia berikan. Mereka akhirnya menjalin hubungan, kemudian wanita itu merangkap menjadi salah satu selir di kerajaan nya.

kala itu ia menjadi selir kesayangan sang raja. Ia yang hanya mendapat gelar sebagai selir tentu mendapati perlakuan tak mengenakkan dari para istri raja lainya. Terutama sang ratu yang sangat membencinya.

Setelah 2 tahun berlalu, akhirnya raja dan wanita itu di karunia seorang anak laki-laki. Anak itu memiliki darah campuran berkat perbedaan darah kedua orang tuanya.

Naas---ibu anak itu akhirnya meregang satu Minggu kemudian. Raja yang mendengar kematian selirnya tampak tak perduli, ia bahkan mengacuhkan anaknya yang baru saja lahir. Benar-benar brengsek raja itu”

Diam-diam aku membenarkan ucapan Reviano tentang sang raja. bukan hanya sekedar brengsek, menurutku ia lebih pantas di sebut bajingan. Habis manis, sepah di buang. Sangat cocok mendefinisikan keadaan wanita malang itu.

Padahal ia yang dulu mengejar wanita itu, tetapi setelah berhasil mendapatkan nya dan mengambil mahkotanya ia lantas tak lagi perduli. hanya 2 tahun hubungan mereka berlangsung dan sang raja begitu cepat bosan. Semua pria memang sama saja. sama-sama bajingan!.

“anak yang di lahirkan oleh wanita  itu akhirnya terbuang. Tak di anggap keberadaanya oleh seluruh penghuni istana. tidak ada yang menganggap keberadaanya. Seakan ia tak pernah lahir ke dunia. bahkan pelayan dan prajurit saja sama sekali tak mengharginya dan dengan begitu berani menghinanya.

Tak dapat di pungkiri, anak itu merasa dengki dengan salah satu anak kandung ratu. Kita panggil saja dia dengan inisial ‘C’. anak C ini sangat di sayangi oleh semua orang, dapat mendapatkan apa saja yang ia inginkan dan juga memiliki seorang tunangan cantik di sampingnya.

Seakan tahu apa yang di pikirkan oleh salah satu anak selirnya, sang ratu akhirnya mengusir anak malang itu keluar dari istana. anak itu merasa dirinya begitu menyedihkan. Tak ada siapapun yang menginginkan keberadaan nya.

tetapi setelah mengingat segala hal buruk yang telah ia dapatkan semasa hidupnya, bocah berumur 10 tahun itu pun akhirnya kembali bangkit dengan tujuan membalas dendam. Terutama kepada salah satu anak ratu berinisial C itu. ia benar-benar merasa iri dan marah, walau ia tahu bahwa sebenarnya bocah seusianya itu sama sekali tak mencari masalah padanya. 

anak malang itu akhirnya benar-benar pergi meningalkan dunia gelap itu dan memulai kehidupan baru. Tentu saja, ia tak akan pernah lupa akan balas dendam nya. ia akan menghancurkan mereka yang dulu tertawa senang di atas penderitaan nya”

Setelah bercerita panjang akhirnya ia menoleh menatap wajahku. Ia menatap ku dalam, aku pun tak mengerti apa maksdunya. Kemudian, ia menatap leher serta dahiku yang terdapat luka dan lebam akibat ulah nya beberapa hari yang lalu.

Ia tampak menghela napas panjang kemudian menatapku penuh akan penyesalan. Aku semakin terbingung-bingung di buatnya. Tak mengerti akan sikap pria ini yang begitu cepat berubah.. kemarin ia mengamuk dan tampak sangat emosi padaku.

tetapi apa ini? ia meraih luka di leher dan dahiku, setelah itu muncul lah sebuah cahaya berwarna kehijauan yang menyilaukan mata.

Beberapa detik kemudian, aku dapat merasakan luka di tubuhku menghilang. Ya, sembuh total hanya karena di sentuh oleh pria yang kini menatap mataku dalam. Aku tak mengerti mengapa ia seperti ini.

bercerita panjang lebar kemudian mengobati luka yang memang di sebabkan oleh dirinya sendiri.
ia pun berdiri dari duduknya, Kemudian menatapku dengan tatapan yang bahkan aku sendiri sulit untuk menjabarkan nya.

“maaf”

ucapnya singkat. kemudian, dengan cepat membalikkan badanya berjalan menjauhiku yang masih tak mengerti akan maksudnya.

Aku kembali menatap punggungnya yang perlahan mulai menghilang mengikuti langkahnya memasuki portal yang tadi ku gunakan utnuk dapat sampai ke tempat ini. beberapa detik setelahnya, aku pun baru mengerti.

SCARLET ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang