Scarlet Caroline----tak pernah menyangka dirinya merupakan reinkarnasi dari tunangan raja iblis.
Hidup yang awalnya tentram dan damai seketika hilang saat ia kembali bertemu dengan sekelibat masa lalunya.
Yuk, langsung baca aja. Jan malu-malu😉
Ga...
Suara rintik hujan itu memenuhi kesunyian malam di tengah hujan lebat ini. Tampak seroang pria menatap sebal jalanan basah yang berada tak jauh dari tempat duduknya.
Beberapa saat yang lalu ia harus menahan malu mendorong motor sportnya yang tiba-tiba saja mogok entah karena apa, padahal ia baru saja mengisi bahan bakar sepeda motornya itu.
Dan sekarang? Ia harus terjebak hujan, Beruntung ia menemukan halte ini untuk berteduh. Ia mengosok-gosokkan dua telapak tangannya, berusaha menghangatkan diri dengan cara tersebut. Jujur saja, udara malam ini mampu membuat bulu kuduknya berdiri.
Kini jam menunjukkan pukul 10. Anehnya, tak ada satupun kendaraan yang lewat, Biasanya jam segini masih banyak orang yang berlalu lalang. Berusaha tak perduli, pria itu kembali menatap langit gelap di atas sana yang sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda hujan akan reda.
Tanpa sadar pria itu melamun, kembali memikirkan mimpi-mimpi serupa yang selalu menghantuinya selama satu tahun belakangan ini.
Mimpi itu kini menjadi teka-teki tersendiri baginya. Ia tak mengerti mengapa ia selalu mendapatkan mimpi yang sama setiap malam, tanpa terlewatkan satu kali pun hingga membuat nya mengingat setiap detail mimpi itu di luar kepala.
Di mimpinya, ia melihat seorang gadis cantik yang tengah menangis tersedu-sedu di samping pria yang tampak terkulai lemas. Ia dapat mengingat rupa gadis tersebut seakan mereka adalah sosok kenalan lama, tetapi anehnya ia tak dapat mengingat wajah sang pria yang ada dalam mimpinya setelah terbangun.
Mimpi itu selalu memiliki akhir Yang sama-- di mana sang gadis berkata ia bersedia menunggu sang pujaan hati kembali. Gadis itu terlihat begitu rapuh dan menyedihkan.
Drittt....drittt......drittt....
Pria itu sontak tersadar dari lamunannya kala merasakan getaran di saku jaketnya. Dengan malas pria itu merogoh sakunya, kemudian meraih benda berbentuk persegi panjang itu.
terpampang jelas pelaku yang telah menganggu acara lamunannya. Ternyata itu adalah Arsen---teman baiknya. Pria itu mendengus kasar, tanpa menjawab panggilan ini sebenarnya ia dapat menebak apa tujuan teman nya itu menelfon.
"Hm?" Pria itu hanya berdehem malas, membuat temanya di sebrang sana berdecak sebal.
"Lo di Mane dah? Kita udah kumpul nih, tinggal Lo doang yang belum nongol"
"Lanjutin aja. Gue ga bisa Dateng, motor gue mogok"
Tutt!
Tanpa menunggu jawaban dari temanya, pria itu langsung mengakhiri panggilan sepihak, Mood nya benar-benar buruk saat ini.
GLEGARR!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tuk!
Pria itu tersentak kaget akibat suara menggelar petir di atas langit. Ia hanya dapat menatap nanar handphone nya yang tergelak di bawah kakinya. Sialnya, ternyata layar handphone tersebut retak, Seketika kekesalan nya semakin bertambah besar.
"Petir sialan" umpatnya sembari membungkukkan tubuh jangkung nya meraih benda pipih itu. Tetapi, sedetik kemudian ia merasakan jantungnya berdebar kencang, Entah karena kaget atau karena hal lainnya.
Deg, deg, deg, deg, deg!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tengah kegelapan ini, tiba-tiba muncul seorang gadis cantik di hadapanya. Detik itu juga, hujan tiba-tiba berhenti tanpa aba.
Kini ia tahu apa yang membuat jantungnya berdebar tak karuan. Bukan karena terkejut, takut, atau semacamnya. Tetapi, karena Gadis di hadapanya ini adalah sosok yang selalu hadir dalam mimpinya, Gadis yang menangis tersedu-sedu dan berkata akan menunggu sosok yang tak ia ketahui siapa itu.
Ternyata tidak hanya di dalam mimpi gadis itu menangis, tetapi juga kini tepat di hadapannya. Ia mengira ini adalah mimpi yang Kembali menghampiri nya seperti biasa, namun nyatanya ini bukanlah mimpi! Ini nyata, karena pria itu membuktikannya dengan diam-diam mencubit lenganya Dan rasanya benar-benar sakit.
Sementara itu, Scarlet dengan air mata yang terus berjatuhan melangkahkan kaki jenjangnya mendekati pria yang kini mematung di tempat.
Ketika merasakan aura serupa milik pria yang telah lama ia nantikan kehadirannya, dengan cepat gadis itu menghampirinya. Sama sekali tak perduli akan penampilannya yang bahkan tak mengenakan alas kaki. Bukannya di kenakan, ia malah memegang nya erat saking terburu-buru.
Kini keduanya benar-benar berhadapan. Jarak yang begitu dekat, bahkan mereka dapat merasakan hembusan napas masing-masing. Tanpa Aba, Scarlet menerjang pria yang kini menatapnya bingung sekaligus terkejut itu dengan pelukan. Pelukan yang teramat erat, menyalurkan segala kerinduan yang terpendam.
"Eh?! A--apaan nih?!"
Scarlet tak menghiraukan pertanyaan pria di pelukanya, Ia tahu bahwa pria itu tak lagi mengingat nya setelah bereinkarnasi. Kasus yang sama seperti yang pernah ia alami dulunya. Karena itulah, ia tak heran kala pria itu kaget karena ia memeluknya tiba-tiba.
"Sttt...bisakah diam?" Pinta gadis itu dengan pelukan yang terasa semakin erat.
Cukup lama mereka berada dalam posisi tersebut, hingga akhirnya Scarlet melepas pelukanya. Gadis itu menampilkan senyum terbaiknya, menatap pria tampan yang juga tengah menatapnya tak mengerti. Tetapi tak dapat di pungkiri gadis itu merasa senang karena pria jangkung di hadapannya ini tak menolak pelukanya.
"Lo siapa ya? Kenapa tiba-tiba peluk gue?" Tanya pria itu heran, terlihat sedikit ekspresi menyelidik di wajahnya.
Melihat itu, Scarlet kembali menangis sesenggukan. Membuat, lelaki di hadapannya semakin kebingungan.
"Aku--- Scarlet. Sosok yang telah berjanji akan menunggumu..." Mendadak tubuh pria itu menegang, Ia sangat hapal akan ucapan yang di lontarkan gadis cantik bernama Scarlet ini. Tentu saja, karena adegan itu selalu muncul dalam alam bawah sadarnya.
"Aku merindukan mu---Charles" dan lebih di buat terkejut lagi ketika gadis itu mengetahui namanya.