My Only Home

3.9K 390 59
                                    

Vote dan komennya ygy, biar aku semangat update:))






"Akhirnya kau pulang juga!"

Senyum yang secerah mentari menjadi sambutan bagi Donghyuck yang diberikan oleh Nancy. Gadis itu baik-baik saja berada di apartemennya. Donghyuck balas tersenyum, tetapi tidak selebar yang Nancy lakukan. Dia mendudukkan Donghyuck di kursi bar. Pertama kali tinggal, dia diberi tahu bahwa tabiat Donghyuck setiap pagi adalah minum kopi dan makan roti panggang dengan olesan mentega. Jadi, Nancy berinisiatif mengerjakannya, menyenangkan Donghyuck untuk mengambil atensinya.

"Apa ayahmu memberimu banyak pekerjaan? Kau terlihat sangat lelah." Nancy menggeser secangkir kopi dengan kepulan asap tipis untuk Donghyuck.

"Ya, begitulah," sahut pemuda Lee tanpa minat. Sial, dia masih belum terbiasa akan eksistensi Nancy di apartemennya. Dia membutuhkan Renjun yang membuatkannya kopi, bukan orang lain. Dia menginginkan Renjun yang memperhatikannya. Dan dia agak menyesal meminta gadis itu tinggal bersamanya. Sebab keadaan semakin asing. Suasana ini, atmosfer ini membuatnya hampa.

Setelah menyeruput sekali, Donghyuck kehilangan minat untuk minum lagi. Maka dia hanya mengaduk-aduknya. Kopi terlalu manis. Donghyuck tidak suka. Roti panggang gosong yang menyebabkannya sedikit pahit. Jika itu Renjun, dia melakukannya dengan sempurna sesuai seleranya. Renjun tahu apa-apa yang dia suka.

"Kuharap kau tidak pergi-pergi lagi. Aku kesepian di sini." Nancy membelai dagunya dengan sensual. "Aku merindukanmu, Donghyuck," bisiknya seduktif.

***

"Renjun." Kepala pemuda Huang menoleh, mendapati seorang bartender tampan memanggilnya. "Maaf menunggu lama. Pulang sekarang?" Dia mengangguk, lalu menerima uluran jaker yang diberikan Jaemin kepadanya.

Renjun benar-benar menunggu pria itu hingga bar tutup dan urusannya sebagai pemilik tempat telah diselesaikan. Renjun tidak keberatan, justru dia senang berlama-lama di sana. Dan jika tidak ada jadwal balapan, Renjun akan menemui Jaemin di tempat kerjanya. Seperti adegan menyenangkan dan tidak akan bosan melihat pria tampan meracik minuman.

Setibanya di apartemen Jaemin, Renjun langsung duduk di sofa. Tujuannya menunggu Jaemin sampai pulang adalah karena malam ini dia akan menginap. Jeno sedang memiliki esai sampai-sampai mengusirnya sebab tidak mau ada yang mengganggu konsentrasinya. Alhasil, di sini, di tempat Jaemin.

"Aku lapar," celetuk Renjun, memandang lurus ke arah televisi yang tidak menyala.

"Aku menawarimu ke tempat makan, omong-omong." Jaemin terkekeh. Dalam perjalanan, dia sempat menawarkan Renjun untuk mengisi perut. Namun, pemuda itu tidak mau. "Kalau begitu, sebentar, aku masakkan sesuatu."

Lantas, Jaemin berdiri di dapur dan menggulung kemeja putihnya. Fuck! Renjun menggigit bibir. Pemandangan tersebut membuat darahnya berdesir. Renjun bisa menobatkan bahwa Jaemin adalah pria terseksi yang pernah dia temui. Lihat saja otot-otot tangannya, tampak kuat dan menggugah pikiran nakalnya.

Selagi pemuda Na sibuk memasak, perhatian Renjun teralihkan oleh dering ponsel di saku celana yang menandakan ada sebuah pesan masuk. Ketika melihat nama pengirimnya, dada Renjun sudah sesak.

Donghyuck:
Aku menyerah. Pulanglah. Aku ... merindukanmu.

Tanpa sadar, Renjun tidak menghela napas dalam beberapa detik. Masih dipandanginya pesan tersebut. Meskipun Donghyuck sudah sering menyuruhnya pulang ketika dia masih keluyuran, mengatakan rindu saat jarang bertemu, tetapi, kali ini terasa berbeda. Ada debaran senang dan sedih di waktu bersamaan. Senang karena akhirnya pria itu mengalah untuk membujuknya, dan sedih karena takut hubungan mereka tidak lagi sama.

Ponsel berdenting kembali. Pesan masuk yang kedua dari Donghyuck.

Pulang, ya. Aku rumahmu.

Menjadikan Renjun gelisah setelah membacanya. Kalimat itu mampu mengguncang batinnya. Teringat masa awal-awal tinggal bersama. "Aku adalah rumahmu, dan kau adalah rumahku. Kita memiliki tempat kembali yang saling mengasihi. Jika suatu hari nanti kita bertengkar, tetaplah pulang padaku," ujar Donghyuck waktu itu.

Maka, dengan segala perasaan yang mengalir ke permukaan, Renjun siap kembali ke rumahnya. Bukan Jaemin dan Jeno, melainkan ... Donghyuck. Dia juga menyerah atas kebebasan ini. Kegelisahan yang timbul karena merindukan Donghyuck berada di atas segalanya. Ingin segera bertemu, ingin segera bercumbu. Hanya kepada Donghyuck, Renjun akan pulang.

"Jaemin, maafkan aku. Aku ... aku harus pergi," pamitnya buru-buru, mencampakkan pemuda Na yang sudah menyajikan masakannya.

***

PROMO BENTAR

Hai, bestie!

Berhubung ebook Weird Teacher 2 sudah bisa dibeli, jadi @vannxtaa ngadain promo.

Weird Teacher 1+2 : Rp35.000.

~ Harga ini cuma sampai tgl 15 Mei aja yaa ges ya.
~ Harga normal Rp40.000
~ Sudah dapat 2 ebook
~ Puas baca!

Tapi, kalau kalian mau beli satuan juga gapapa. Ini detailnya:

 Ini detailnya:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful Sin - HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang