Vote dan komennya yaa supaya aku semangat update:))
"Kau menyukaiku, 'kan?"
Bahu diremas kuat. Renjun menatap Donghyuck, pikirannya mendadak kosong sejak pertanyaan tersebut kembali dilontarkan. Pemuda Lee bicara lagi seolah tidak sabar menunggu jawaban. "Renjun, jika kau memiliki perasaan padaku melebihi teman, maka, ya, aku juga memilikinya. Entah itu suka atau bahkan cinta, kupikir keduanya sama. Aku membutuhkanmu. Aku menginginkanmu setiap saat bersamaku."
Belaian lembut di pipi membuat mata Renjun terpejam, merasai kehangatan yang menjalar. "Aku ... aku ingin menjadikanmu milikku seutuhnya. Tidak ada orang lain dalam hubungan kita. Kau ... mau?"
Kelopak mata Renjun terbuka. Lama dia memandang, menyelam ke dalam bola mata terang di hadapannya. Tangan Donghyuck berada di tengkuknya. Mereka diam. Perlahan kepala pria itu mendekat, semakin dekat dengan tujuannya. Namun, ketika kedua bibir hendak menempel, Renjun menghindar. Kepalanya berpaling terkejut.
"Aku ... tidak bisa." Halus, tetapi menyakitkan. Pemuda Lee berkaca-kaca. "Aku memang menyukaimu. Aku nyaris tergiur oleh ucapanmu untuk menjadikanku milikmu seutuhnya. Namun ...," Renjun menggeleng, menatap Donghyuck dengan air mata menggenang, "Aku ... aku takut patah hati. Aku takut disakiti. Mengingat kejadian tadi saja jantungku seperti diremas. Bagaimana jika kita benar-benar bersama dan aku kembali menyaksikan kejadian serupa?"
Langkahnya mundur ke belakang sementara Donghyuck terus mendekat. Keadaan ini membuatnya takut. Renjun tidak bisa mengatakan bahwa pengakuan Donghyuck adalah kebenaran. Sebab, dia takut pria itu hanya terobsesi padanya, seperti korban-korban Donghyuck sebelumnya. Dia paling tahu pemuda Lee, dan selama ini pria itu hanya bermain-main. Bagaimana bisa Renjun percaya?
"Aku tidak akan membiarkan kejadian tadi terulang," tuturnya, menarik lengan si pemuda mungil. "Tolong, berikan aku kesempatan untuk bisa bersamamu. Aku mencintaimu, Renjun, kumohon percaya padaku."
Lalu, tubuhnya direngkuh. Kini, perasaannya semakin berada di ambang keraguan. Haruskah dia melangkah dan mengikuti kata hatinya? Atau justru berhenti dan meninggalkan penyesalan dalam pikiran? Renjun mau hidup bersama Donghyuck sepanjang umurnya. Tidak ada orang terpenting selain Donghyuck yang bisa memenuhi sanubarinya, pikirannya, hingga hidupnya. Renjun ... hanya menginginkan Donghyuck.
"Aku ... aku mencintamu," lirihnya, mendekap erat tubuh yang dia tangisi. Renjun menyerah pada hatinya, memilih jalan lara sebagai keputusan hidup dia ke depannya. "Aku memberimu kesempatan untuk membuktikan. Buktikan padaku bahwa kau memang benar-benar menginginkanku, tubuhku dan seluruh hatiku. Kau dapat memilikinya."
Di bahunya, Donghyuck mengangguk pasti. "Aku akan melakukannya. Aku akan membuktikan padamu bahwa aku benar-benar mencintaimu." Mata dan bibirnya tersenyum haru. "Terima kasih, Renjun. Terima kasih telah memberikanku kesempatan."
Sejak hari ini, Renjun berharap hidupnya akan baik-baik saja. Keputusan yang dia pilih seharusnya tidak dia sesali, sebab mencintai Donghyuck adalah keinginannya.
TBC DULU YAAA
JANGAN LUPA BACA "HEATHER"
UDAH ADA CHAPTER BARUUU <33
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sin - Hyuckren
Fanfiction[COMPLETED] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Mereka saling membenci, namun juga saling menginginkan. HYUCKREN - A little bit angst - Drama - Fwb