Donghyuck beranjak ke dapur ketika mencium aroma kopi. Dengan masih mengenakan bathrobe setelah mandi, dia menghampiri Renjun yang tengah melakukan rutinitasnya setiap pagi: membuat kopi. Menurut mereka, minum kafein sebelum memulai aktivitas merupakan hal yang wajib dilakukan.
"Tidak membuat sarapan?" Tanya Donghyuck usai menyeruput sekali minumannya. Mereka duduk di bar bersebelahan.
"Malas," balas Renjun. Dia membuat sarapan jika sedang ingin saja. "Aku memiliki jadwal jam sembilan nanti. Kau?"
"Jam satu, tapi aku bisa mengantarmu kalau kau mau."
Renjun menggeleng. "Tidak perlu. Aku menggunakan mobil sendiri. Lagi pula aku akan pulang malam."
"Lagi?" Donghyuck memandang tidak suka. Sudah beberapa hari ini lelaki itu selalu pulang malam, menimbulkan kekesalan tersendiri baginya lantaran jarang mendapat perhatian.
Menangkup gelas kaca dalam genggamannya, Renjun bertanya heran. "Kenapa? Aku ada pertandingan dengan Jaehyun Sunbae. Kau tahu, 'kan, dia sangat kaya. Aku akan menguras hartanya malam ini."
Dongkol, Donghyuck mendengkus. Jika soal uang, dia bisa memberikannya berapa pun yang Renjun mau. Toh selama tinggal berdua, dia pula yang membiayai hidup lelaki itu. Apapun yang Renjun butuhkan, dia selalu mengabulkannya.
"Kau memilikiku. Barang apa, sih, yang sedang kau incar? Baju, tas, sepatu, arloji? Atau motor, mobil? Cukup katakan padaku," tandas Donghyuck. Menyerocos congkak supaya Renjun mengerti.
"Benarkah?" Matanya berbinar cerah. Dia sudah membayangkan berbelanja barang-barang branded mahal yang dapat membahagiakannya.
Donghyuck mengangguk. "Ya, asal kau batalkan pertandinganmu dengan Jaehyun Sunbae."
"Oke, aku akan membatalkannya." Senyum Renjun merekah. Manis sekali sampai-sampai Donghyuck hampir lupa jika Renjun adalah laki-laki tulen.
"Give me a morning kiss."
"Tapi aku belum menyikat gigi."
"Lalu? Kau bahkan sudah minum kopi."
"Hah, baiklah." Renjun memiringkan badan, menarik bahu Donghyuck dan menahan kepalanya. "Jangan meminta lebih, oke. Aku tidak mau bertanggung jawab jika penismu tiba-tiba berdiri," peringatnya, sebab paham bahwa lelaki itu mudah sekali terangsang, bahkan hanya dengan ciuman.
"Banyak omong."
Akhirnya Donghyuck mengambil tindakan lebih dulu. Membawa bibir manis Renjun dalam pagutan panas dan terburu-buru. Selalu begitu. Dia seperti tidak bisa bermain lembut, sudah telanjur biasa melakukannya dengan kasar bersama pemuda itu. Sampai di mana Renjun menepuk-nepuk bahunya, Donghyuck terpaksa melepas tautan bibir mereka.
"Sudah, ya, aku mau bersiap ke kampus. Jangan lupa black card-nya," kata Renjun, kemudian berlalu masuk ke kamarnya meninggalkan Donghyuck yang kini mengelih tajam.
***
"Yo, Huang Renjun!"
Menyugar rambutnya ke belakang, Jeno menyapa pemuda yang tengah menyantap makan siangnya di kantin kampus. Dia duduk di sisi kanan, menemani kesendirian laki-laki itu. "Sudah siap dengan pertandingan malam ini? Jaehyun Sunbae sangat ahli dalam balapan. Aku memiliki firasat bahwa kau akan kalah malam ini."
"Ck, sialan!" Umpat Renjun. Dia melirik sinis pemuda di hadapannya. "Tidak ada pertandingan. Aku sudah membatalkannya atas perintah Donghyuck. Pria itu memberikanku kartu debitnya sebagai kompensasi."
Memamerkan black card tersebut, Renjun membuat Jeno tidak bisa menutup mulut. Walau ini bukan kali pertama, namun tetap saja dia terkejut. "Penurut sekali," cibirnya, "Well, tapi kau melakukan hal yang benar! Hebat! Aku juga ingin memiliki Sugar Daddy!"
"Sugar Daddy kepalamu!" Terkekeh, Renjun menggetok kepala Jeno menggunakan kartu itu, lalu dikantonginya lagi. "Nanti sore ikut aku belanja. Aku akan mentraktirmu."
"Benarkah? Jangan membohongiku!" Jeno cukup trauma dengan kata 'traktir' yang diucapkan oleh pemuda Huang. Lelaki itu kerap mempermainkannya. Bilangnya ditraktir, tetapi dia tetap membayar sendiri.
"Aku serius, Jeno."
Baiklah, anggap saja dia percaya. "Oke, aku ikut denganmu," tandasnya, tersenyum puas.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sin - Hyuckren
Fanfiction[COMPLETED] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Mereka saling membenci, namun juga saling menginginkan. HYUCKREN - A little bit angst - Drama - Fwb