Agreement

3.7K 394 31
                                    

Vote dan komennya ygy, biar aku semangat update:))








Renjun sudah bangun dan menyirami tubuhnya dengan air hangat. Hari ini sedikit dingin dan oleh karenanya dia menambahkan jaket parasut milik Donghyuck yang dia dapatkan di lemarinya untuk melapisi t-shirt putih sebagai dalaman. Sambil mematut dirinya di kaca, Renjun juga memandang Donghyuck yang masih santai berbaring di kasurnya. Pria itu sudah membuka mata sejak dirinya masuk untuk berdandan. Donghyuck enggan beranjak dan hanya diam memperhatikannya.

Semalam, mereka bercinta. Ada dialog yang Renjun tuturkan setelah mereka menggapai klimaks bersama-sama. "Donghyuck, ada satu hal yang harus kau lakukan untukku," katanya.

"Apa itu?"

Renjun melihat ada sebuah kesempatan untuk dirinya dan Donghyuck dalam hubungan asmara. Hubungan cinta yang murni tanpa main-main. Maka, dia meminta, "Selama satu bulan, kau tidak boleh berhubungan badan dengan siapa pun, termasuk aku."

Kepala pemuda Lee langsung berubah tegang. Keningnya mengerut dalam. "Termasuk kau? Apa maksudmu?"

"Aku ... aku hanya ingin menguji kesetiaanmu." Renjun tahu ini gila. Donghyuck bukan pria yang bisa menahan nafsunya selama itu, kadang-kadang untuk satu sampai dua hari tidak masalah. Namun, lebih dari itu Donghyuck akan memintanya bersedia untuk memenuhi fantasi liar yang tidak tersalurkan. "Hanya satu bulan, Donghyuck. Kau harus berjanji tidak melakukan seks dengan orang lain dan juga aku." Satu bulan adalah waktu yang singkat. Seharusnya Donghyuck bisa tahan.

"Tetapi kenapa?" Lihatlah wajah frustrasinya. Seperti pria tua yang merindukan belaian cinta. "Aku berjanji tidak melakukannya dengan orang lain, aku hanya melakukannya denganmu."

"Donghyuck ...,"

Pria itu menggeleng-geleng. "Renjun, jangan menyiksaku," lirihnya. "Kau tahu selama ini aku bagaimana. Seks adalah kesenanganku. Dan melihat sekarang kita adalah pasangan kekasih, aku justru tidak bisa menahannya. Aku menginginkanmu setiap saat."

Renjun merasakan jantungnya seperti diinjak-injak. Donghyuck menyinggungnya. Kata-kata pria itu membuatnya seolah menjadi jalang yang hanya dibutuhkan tubuhnya saja. Bagus Donghyuck menginginkannya setiap saat. Tetapi, apakah Donghyuck juga memikirkan perasaannya?

"Itulah yang kupikirkan." Renjun berpaling dan memilih tidur menyamping, membiarkan tangan Donghyuck tetap memeluknya posesif. "Kau hanya mementingkan nafsumu. Sangat menyakitkan bagiku, berpikir bahwa kau hanya membutuhkan tubuhku."

"Tidak. Aku tidak bermaksud begitu," Donghyuck mengecupi rambut kekasihnya. Mengembuskan napas berat, dia berkata tidak ikhlas, "Baik, aku tidak akan menyentuhmu selama satu bulan. Aku menurutimu. Aku berjanji akan melakukannya untuk mendapat kepercayaanmu. Hanya satu bulan, oke?"

"Hum." Barulah Renjun berbalik dan membalas pelukan sang kekasih. Dada bidang Donghyuck merupakan tempat yang Renjun sukai untuk menghirup aroma tubuhnya. "Hanya satu bulan. Kuharap kau tidak mengecewakanku."

Percakapan berhenti di sana. Renjun tidak menaruh keyakinan besar atas janji Donghyuck. Biarkan pria itu menjalaninya dan tunggu sampai waktu yang telah ditentukan.

Kembali pada pagi ini di mana Renjun harus melakukan rutinitas seperti biasanya. Sembari menunggu sang kekasih dengan urusannya di kamar mandi, Renjun membalasi beberapa pesan masuk di KakaoTalk, salah satunya dari Jeno yang mengingatkan dirinya tentang jadwal balapan nanti malam. Oh, astaga, Renjun hampir lupa!

Lalu, Donghyuck datang dan memberinya kecupan di pipi  tiba-tiba. "Hum, wangi sekali."

Renjun mengabaikan bualan itu dan berkata, "Donghyuck, aku mengatakan ini bukan untuk meminta izin padamu, melainkan hanya memberi tahu," jeda, dia meletakkan cangkir kopi yang tengah di pegangnya. "Nanti malam, aku ada jadwal balapan. Kau boleh datang melihatku, tetapi jangan mengacau apa lagi sampai melarang. Jadilah kekasih yang mendukungku setiap saat, oke?"

Sebenarnya, Donghyuck hendak protes. Siapa yang rela membiarkan kekasihnya melakukan balap liar dan berbahaya? Namun, kali ini dia mengalah. Renjun berkata manis padanya. Lagi pula, ini adalah hari pertama mereka sebagai sepasang kekasih. Donghyuck tidak mau menimbulkan keributan. Jadi, dia mengangguk saja.

"Aku akan datang untuk mendukungmu," tandasnya, tersenyum setengah hati.










JANGAN LUPA BACA HEATHER YAAWWW






Beautiful Sin - HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang