Dimohon vote dan komennya ygy, biar aku semangat update :)
"Kenapa kau berkelahi dengannya?" Renjun bertanya sembari mengobati memar-memar di wajah Jeno menggunakan obat oles. Setelah percakapannya dengan Donghyuck tadi sore, Renjun memutuskan untuk menjadi pembangkang lagi. Halah, persetan dengan pria itu! Malam ini dia akan menginap di apartemen Jeno, tidak peduli apapun!
Sesaat, Jeno meringis perih sebelum menjawab panjang, "Donghyuck menghajarku pertama. Dia kira kau ada bersamaku, menyembunyikanmu. Lalu kukatakan dengan jujur, kau sedang bersama temanku, teman yang akan menggeser posisinya. Setalah itu dia langsung kesetanan memukuliku. Terpancing, hahaha. Tapi, tenaganya tidak lebih kuat dariku. Lihat, aku hanya mendapat luka ringan seperti ini."
Tangan Renjun menggetok kepala Jeno gemas. Bisa-bisanya pria itu berujar sombong mengenai kekuatan. Ketika dia memasukkan salep ke kotak obat-obatan, selama itu dia dalam perhatian Jeno. "Kau sudah mengobati lukanya juga?" Tanyanya.
"Hm?" Renjun tersadar. Maksud Jeno adalah Donghyuck. Lalu, dia menggeleng sebagai balasan. "Aku bertengkar dengannya."
"Kenapa?"
"Don't play innocent! Kau yang melemparku pada Jaemin, Lee Jeno," geramnya.
Jeno terkekeh, matanya yang sipit semakin tidak terlihat. "Dan kau tidak menyuruhku untuk meminta maaf, bukan?" Iseng, dia bersiul genit. "Kau senang bersamanya, 'kan? Kalian sudah melakukan seks."
Renjun memberengut. "Dari mana kau tahu?"
"Masih bertanya?" Jeno memandang ke lehernya. "Ouch, pasti Donghyuck mengamuk besar karena ini."
"Ya. Oleh karena itu, dia tidak mau bercinta denganku sebelum tanda ini hilang," ujar Renjun, acuh tak acuh sembari menggedikkan bahu. "Masa bodoh. Lagi pula aku tidak dirugikan. Black card-nya masih ada di tanganku."
"Benarkah?" Mata Jeno berbinar, mengharapkan sesuatu. "Kalau begitu, mari kita berbelanja."
Nahas, pria itu mengaduh kesakitan lantaran kepalanya dipukul yang kedua kali oleh pemuda Huang. "Belanja pantatmu!" Makinya tajam.
***
"Berhenti, Donghyuck. Ini terakhir kalinya aku memperingatkanmu. Jangan merokok!" Namun, alih-alih menuruti permintaan Nancy, pria itu malah dengan kurang ajarnya mengembuskan asap tepat di depan wajahnya. Senyum miring terpatri. Begitu brengsek. "Tidak ada yang bisa menghalangiku, tidak terkecuali kau," balasnya, merasa geli akan tingkah gadis itu.
Suasana hati Donghyuck sedang kacau ketika pria tampan itu datang ke flatnya, meminta diobati wajahnya. Nancy syok, dia tidak tahu apa yang telah terjadi hingga Donghyuck memiliki banyak lebam di wajah. Donghyuck tidak menjawab pertanyaannya tentang masalah apa yang menimpa, dia tidak memaksa.
"Aku tidak suka pria perokok," cetusnya, menanggalkan semua ketakutan akibat tatapan tajam Donghyuck yang tidak seteduh biasanya.
"Dan aku tidak suka gadis pengatur." Donghyuck membuang puntung rokok di asbak. Dia telah menghabiskan sedikitnya tiga batang dalam satu jam. "Tetap dalam batasanmu, Nancy. Aku memang menyukaimu, tetapi bukan berarti kau bisa mengaturku."
Setelah mengatakan hal tersebut, Donghyuck tertegun. Merasa bahwa apa yang dia katakan adalah milik Renjun, lelaki yang mengelu-elukan sikap otoriternya. Donghyuck sadar konteksnya adalah sama: menginginkan kebebasan. Ketika aturan yang tidak berdasar itu keluar dari mulut Nancy, Donghyuck marah. Tidak ada yang bisa mengaturku.
"Beri aku ruang bernapas. Tidak selamanya hidupku selalu berpusat padamu! Kau tidak bisa mengaturku!"
Kalimat-kalimat yang pernah dilontarkan Renjun terputar di otaknya, membuat Donghyuck menggertakkan gigi. Emosi yang belum stabil, kini menguap kembali. Dia geram. Renjun-nya menginginkan kebebasan. Tanpa dirinya, juga tanpa aturan yang mengikat
Donghyuck memandang Nancy dengan luapan amarah membara. "Kau, mulai hari ini akan tinggal di apartemenku. Kemasi pakaianmu sekarang juga," perintahnya. Lalu gadis itu langsung mengangguk setuju disertai senyum senang. Benar, Donghyuck suka seseorang yang penurut. Tidak seperti Renjun ....
Kebebasan, huh? Baiklah, Donghyuck akan mengabulkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sin - Hyuckren
Fanfic[COMPLETED] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Mereka saling membenci, namun juga saling menginginkan. HYUCKREN - A little bit angst - Drama - Fwb