Jangan lupa follow, vote dan share yaa guys .❤️
Enjoy reading....
°°°°°°°°°°°°
Beberapa bulan akhirnya mereka lalui dengan daftar ke Sekolah baru dan berkunjung ke Sekolah tersebut, sambil mendengarkan pengumuman dari salah satu guru dan bapak kepala sekolah.
Mereka awalnya yang tidak mengira bahwa akan jadi satu sekolahan dan tepat 1 kelas, namun kecanggungan muncul karena mereka tidak pernah melakukan komunikasi langsung dan tidak pernah bertemu sebelumnya.
Hari ini adalah giliran Sekolahnya SMP-nya Azkiya untuk masuk ke Sekolah ini untuk daftar ulang, Sedangkan giliran sekolahnya Humaira adalah kemarin.
Azkiya sudah sampai di depan sekolah barunya, namun tak ada satu pun teman SMP-nya dulu yang Azkiya lihat. Hingga akhirnya, ada 2 orang kakak kelas sepertinya itu kakak osis menghampirinya dan bertanya :
Kakak Osis :
"Mau ppbd ya kak ?"Azkiya pun menjawab : "iya kak."
"Anak dari SMPN 1 Cemara apakah sudah datang ya ?"Kakak Osis :"Oh, belum kak, kalo mau masuk. Silahkan masuk aja, pendaftarannya ada di ruang komputer atas," Ucap salah satu kakak Osis perempuan itu.
Azkiya :"Iya kak, makasih ya."
Azkiya pun masuk kedalam dan sebelum masuk harus cek suhu badan dan cuci tangan terlebih dahulu. kenapa harus begitu ? Karena pada saat itu, masih ada masa pandemi jadi kita harus mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Dan sampailah Azkiya di ruangan atas untuk melakukan pendaftaran ulang di komputer. Azkiya masih bigung, tidak seorang pun teman SMP-nya yang dia liat ada disini padahal kan ini sudah sesuai jadwal bedanya ia diantar oleh Paman Iparnya, tiba - tiba beberapa saat dia perhatikan lagi, ada Lina dan Amira disana yang sedang mengisi formulir di komputer. Saat Azkiya ingin ikut dengan mereka, namun Azkiya urungkan karena melihat banyak siswa dan siswi yang lain mengumpulkan sebuah 2 lembar kertas ke meja Guru.
Sepertinya mereka ingin mengumpulkan Kartu Kk dan juga akte kelahiran, Azkiya pun ikut dan mulai mengumpulkan kartu Kk dan juga Akte kelahiranku kepada Guru yang ada di sana, sebagai syarat pendaftaran online itu.
Kemudian Guru itu menyuruhnya untuk duduk, Azkiya pun duduk tepat di sebelah Lina (Teman 1 SMP-nya). Azkiya mulai bertanya kepada Lina, jika ada hal yang tidak dia mengerti dalam mengisi formulir di komputer dan Lina senantiasa juga mengajarinya.
Namun beberapa jeda menit Azkiya di kagetkan oleh si Radit, dia juga teman 1 SMP-nya. Radit duduk di sebelahnya karena semua kursi sudah penuh. Untung saja dia tidak berani menyentuh Azkiya sama sekali bahkan dia lebih memilih bertanya kepada Lina. Ya, walaupun Radit kadang suka mengejeknya saat semasa di SMP-nya dulu.
Tapi Radit bisa memahami Azkiya, kalau Azkiya memang berbeda dengan cewek - cewek lainnya. Azkiya memang seorang cewek pendiam, pemalu dan sedang menjalani proses hijrahnya baru - baru ini namun teman Se SMP-nya tidak ada yang tahu.
Sementara Radit juga merasa malas harus duduk disebelah Azkiya, bisa - bisa diejek oleh teman se - gengnya nanti, pikirnya.
"Duh ini beneran nggak ada kursi lain apa ? masa iya gue harus duduk sebelahan sama Azkiya sih, ntar bisa -bisa anak cowok lain nyorakin gue lagi," Batin Radit dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengikhlaskanmu Dalam Sepertiga MalamKu
Teen FictionPlagiat dilarang mendekat ! Notes ! : Cerita ini aku ambil dari kisah nyata ku dan aku kemas sedikit dengan cerita khalayan. °°°°°° Menceritakan tentang seorang gadis desa yang sedang duduk dibangku Smk, gadis yang b...