Part 13 : Pertandingan Basket antar Sekolah.

106 66 16
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, hallo guys, gimana nih kabarnya ?
Semoga sehat selalu dan dalam lindungan Allah SWT yaa.

Ada yang kangen nggak sama cerita ini ?

Btw, mon maaf ya, aku udh lama up, karena beberapa hari yang lalu ada kesibukan dan juga beberapa problem, file nya yang udah aku tulis ilang, jadi harus mikir ulang lagi. 😭

°°°°°°°°°

Hari ini adalah hari dimana Sekolah SMKN 1 Bunga Bangsa, yakni sekolah Zaidan, akan melalukan pertandingan basket dengan sekolah lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari dimana Sekolah SMKN 1 Bunga Bangsa, yakni sekolah Zaidan, akan melalukan pertandingan basket dengan sekolah lain.

Semua anak nampak menantikan hal itu dengan gembira. Namun hal itu berbeda dengan Zaidan, karena tidak bisa ikut pertandingan basket hari ini, di karenakan kondisi kakinya yang belum pulih, mengingat tadi malam yang habis di pijat karena jatuh dari kamar mandi di sore hari.

Zaidan sudah beberapa kali merengek pada Mama dan Papanya, agar mengizinkan ikut pertandingan basket itu.

Namun hal itu masih belum di setujui oleh sang Papa dan Mamanya.

"Paa, boleh ya hari ini aku ikutan pertandingan basket ? lagian kan kaki aku juga udah mendingan Paa," ucap Zaidan memohon pada Papanya, agar mengizinkannya ikut pertandingan basket.

"Nggak boleh Zaidan... Kaki kamu belum terlalu pulih, kapan - kapan aja ya ikut pertandingan basketnya."

"Tapi Paa kaki aku udah nggak terlalu sakit kok, lagian kan tadi malem juga habis di panggilin tukang pijet," bujuk Zaidan lagi.

"Nggak boleh, ntar kalo keseleo lagi kapok kamu kesakitan lagi. Kemarin malem aja di pijet hampir nangis. Mama, Zaidan nggak kuat Maa, udah yaa," ucap Rizky, Papa Zaidan sambil mempraktekan nada bicara putranya tadi malam, saat meminta udahan saat di pijat kakinya yang sedang keseleo.

Shella yang mendengar penuturan suaminya pun ikut tertawa ringan, mengingat reaksi Zaidan tadi malam.

Sehingga membuat Zaidan mencebikkan mulutnya kesal.

"Ish Papa apaan sih bilang gitu segala, sakit tau Paa. Di kira nggak sakit apa ? coba deh Papa yang ada di posisi Zaidan pasti bakalan kek gitu juga," ucapnya sambil memanyunkan mukanya.

"Haha, mangkaya jangan bandel jadi anak tuh. Udah sore juga masih mau tidur aja, kasihan tuh Mama kamu banguninnya."

"Ya, Zaidan masih ngantuk Paa, tadi malem bega-"

"Udah dong jangan ribut terus gini, Zaidan di lanjut lagi makannya yaa, Papa juga," lerai Shella, karena sudah pusing melihat perdebatan kedua lelaki kesayangannya itu.

"Iyaa Maa," ucap mereka berdua secara bersamaan, lalu kembali fokus melanjutkan acara sarapannya.

Setelah beberapa menit akhirnya, Papa menyudahi acara sarapannya dan bergegas akan pergi ke kantor.

Mengikhlaskanmu Dalam Sepertiga MalamKu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang