Part 30 : PKL hari pertama.

40 18 10
                                    


Assalamu'alaikum, hallo guys. Akhirnya aku update lagi.

Dimohon untuk mengeklik tanda bintang pojok kiri bawah, untuk menghargai karya author. 🙏🏻

"Rencana Allah padamu lebih baik dari rencanamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rencana Allah padamu lebih baik dari rencanamu.  Terkadang Allah menghalangi rencanamu untuk menguji kesabaranmu. Maka perhatikanlah kepada-Nya kesabaran yang indah, tak lama kamu akan melihat sesuatu yang menggembirakanmu."

~ Ibnu Jauzi Rahimahullah.

🍎🍎🍎

Hari yang cukup dinantikan oleh sebagian murid pun tiba, akan tetapi hal itu rupanya tidak bagi Azkiya, karena ia harus menjalani PKL ini dengan terpaksa dan harus merelakan tempat PKL-nya impiannya.

Naisya, Bundanya Azkiya sudah beberapa kali menyemangati putrinya agar bisa menerima semua keputusan dari Guru PKL-nya itu, yang tidak bisa di ganggu gugat.

Naisya memang sempat tadi semalam menginap di Kost-an putrinya, hal itu ia gunakan untuk mengunjungi Kost
putrinya yang sudah cukup lama tidak ia kunjungi.

"Udah Kiy, gak papa kamu PKL- nya di sekolahan. In Syaa Allah, kalo Guru kamu benar - benar masih niat pasti  diajarin, sekarang kamu jalanin saja ya, pelan - pelan nanti kelamaan juga bisa menerima keadaannya." Sebuah nasehat Naisya sampaikan pada putrinya, sambil menangkupkan wajah Azkiya dengan kedua tangannya.

"Iya Bun. Ini juga lagi berusaha ikhlasin kok, Ya, meskipun susah sih," jawab Azkiya dengan senantiasa masih dengan muka murungnya, tentu ini adalah hal yang cukup tidak mudah baginya.

"Udah dong Kiy, jangan murung terus gitu. Semangat ya, serahin aja sama Allah masa anaknya Bunda yang cantik ini cengeng sih," ucap Naisya sambil mencubit pipi kanan Azkiya.

"Ih, Bunda apaan sih," rengeknya saat Bundanya mencubit pipinya cukup keras.

"Udah sana berangkat,  keburu kesiangan nanti !" ucap Naisya memerintahkan putrinya agar segera berangkat ke sekolahan.

"Ya udah iya, aku berangkat dulu ya Bun," pamit Azkiya sambil meraih punggung tangan Bundanya untuk di ciumnya.

"Iya, hati - hati ! Inget, semangat okey ?" ujar Naisya yang lagi - lagi menyemangati putrinya.

Azkiya hanya membalasnya dengan anggukan sembari tersenyum.

Sebenarnya Azkiya bukan karena resah dan sedih tentang PKL itu saja, melainkan ia juga sudah lelah berada di Kost-nya yang mayoritas orangnya selalu saja menghibah walaupun hal sekecil pun, bukan hanya itu akan tetapi Azkiya juga sudah berusaha bergaul dengan temannya yang lain, tapi tetap saja mereka tidak menghargai keberadaan Azkiya disana.

Memang di Kost-nya sekarang banyak kedatangan penghuni wanitanya, sedangkan yang laki - laki hanya tersisa tiga orang saja.

Sebagaimana manusia biasa tentu kita ada kalanya merasakan lelah dengan keadaan dan tidak mungkin terbebas dari masalah, apalagi hal tersebut berdatangan dengan berturut-turut.

Mengikhlaskanmu Dalam Sepertiga MalamKu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang