Di part ini kalian akan bingung dengan penjelasan Iyan ya haha😅🙏
Tolong kalo disini ada typo, tandain pake komentar ya. Nanti biar Shaa benerin🥺🙏
Yuk, bantu vote nya kawan. Yang belum follow, follow dulu gengs🌷
---
Hari ketiga setelah kejadian itu, kini anggota inti mereka hanya tersisa 4 orang. Reval, Iyan, Bagas dan Langit, mereka sedang duduk di basecamp sambil bersenda gurau. Sebelum menghadapi ujian sekolah, mereka disempatkan untuk berkumpul. Disitu juga banyak para anggota Gaztra yang sedang berkumpul di depan, ada juga yang didalam.
"Sepi banget ngga ada mereka," keluh Langit.
"Sama lah, gue yang biasa deket sama Lorenz aja ngerasa hampa," sambung Bagas.
"Apalagi Vero, kita biasa nistain tuh es yang sekarang udah cair," ucap Langit diangguki Bagas.
"Kita semua juga kangen bang," ucap Key, salah satu anggota Gaztra. "Tapi, ini udah konsekuensinya bang, jadi mereka harus nerima."
Ucapan Key membuat Reval mengangguk setuju, begitu juga dengan Iyan.
"Tapi, gue udah ngira dari pertama gerak-gerik si Lorenz. Kalian tau ngga? Gue sama Vero pernah liat si Lorenz ada di lorong deket sekolah, dan lo tau? Dia kek lagi nunggu seseorang disana."
"Gue juga pas malem pernah liat Lorenz kek mau kerumah Reval, pake jaket Gaztra. Terus gue kasih tau Reval, eh ternyata bener si Lorenz yang neror Reval. Tapi Reval kagak mau ngomong sama gue. Gue tau-tau juga kemaren, pas Lorenz ngomong sendiri," jelas Iyan membuat mereka tercengang.
"Jadi, lo tau semuanya Yan? Kok lo diem si nyet?" Bagas mendengus kesal.
"Gue kan baru mastiin, itu juga belum ada bukti yang kuat. Secara... selama Lorenz jadi inti sekaligus sahabat kita, tingkah dia kek biasa aja."
"Bener juga si, jadi semua masalah kemarin tuh apa konsepnya?" tanya Langit dengan polos.
Iyan menginjak kaki Langit, membuat cowok itu meringis.
"Goblog dipelihara. Makanya dengerin semuanya kemarin!" sentak Bagas.
"Ya maap, abis gue kemarin cuma fokus sama salah satu anggota Jordi. Kepalanya kaya adudu, jadinya gue liatin."
Semuanya tertawa dengan tingkah polos Langit, mengapa disaat situasi yang sedang serius, cowok itu tak pernah mencerna?
"Jadi... gue paham dikit si masalah kemarin," ujar Iyan. "Jordi ada dendam sama si Lorenz karena perusahaan bokapnya bangkrut gara-gara keluarga Lorenz dan mamanya dia meninggal gara-gara penyakit, abis itu bokap Jordi ninggalin Jordi sama bundanya?"
"Sebelum bokap Jordi ninggalin cowok itu. Jordi mau bales dendam sama keluarga Albert, tapi bales dendamnya ke anaknya yaitu Lorenz, dengan cara bokap Jordi nabrak adik Lorenz."
"Berhubung Jordi tau kalo si Lorenz ada dendam sama Reval dan bokapnya. Jadilah si Jordi gunain Lorenz buat hancurin Gaztra, abis itu baru hancurin keluarga Albert."
"Tapi ternyata si Lorenz salah paham. Bukan bokap Reval yang nabrak, tapi bokap Jordi."
"Kok gue ga paham ya?" Langit memotong ucapan Iyan membuat mereka menggeram gemas.
"YHAAAA, LO DIEM BISA GA? GUE LAGI SERIUS!"
Gagal sudah penjelasan Iyan jika sudah begini.
"Dah, gausah dilanjutin. Gue tau, kalian ga bakal paham terutama readers, soalnya Iyan kalo jelasin kaya orang dongo," ujar Reval.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVAL
Jugendliteratur[ HIGHEST RANK IN 2021-2022 ] #1-lovesma #1-badboy #1-rajawali #1-kenyataan