02- BANDARA DAN DIA

8.7K 725 351
                                    

[18:30]

Suara deru motor menggema, memenuhi jalanan. Kini motor Iyan melaju terseok-seok dengan lincahnya sesekali menyalip pengendara lain.

Disaat seperti ini, tiba-tiba ponselnya berdering. Cowok itu menepikan motor besarnya di pinggir trotoar, dan meraih handphone yang berada disaku celana.

"Siapa si ganggu gue aja deh," gerutunya.

Saat membuka notif panggilan, tertera nama Reval. Ia mengurungkan niatnya untuk marah, karena takut dengan sahabatnya yang seperti singa jika sedang marah.

Iyan manggut-manggut sambil menekan tombol hijau. "Wah pak ketu."

[Halo] ucap suara disebrang sana.

[Kenapa?] tanya Iyan dengan nada ketus.

[Jemput gue, di bandara]

[Ngapain lo?]

[Nganterin bokap, ck sini ga pake lama. Kalo lama, gue pecat lo!] Ancam Reval.

[Iya-iya bawel amat]

Iyan langsung mematikan telponya secara sepihak, lalu segeralah cowok itu menyalakan mesin motornya.

Cowok berjaket kulit hitam mengendarai motor sport kesayanganya menuju bandara. Jalan yang sangat ramai membuat cowok itu sedikit emosi dan mengumpat.

"Bangsat, rame banget si elah. Kaya mau antri bantuan pemerintah aja!"

Setelahnya Iyan mengocah sendiri sambil cengar-cengir layaknya orang gila. "Lumayan tadi abis nyolong mangga tetangga! Untung pas gue ambil ga ketahuan, eh malah si bangsat nyuruh gue jemput di bandara kan anying!"

Dengan gerakan lincah ia bisa menyelip kendaraan lain, berbagai sumpah serapah yang pengendara lontarkan tak membuat nyali cowok itu ciut. Justru dengan tengilnya, Iyan asik memencet klakson untuk dibuat mainan.

"Bakso Bakso siapa yang mau! Beli satu gratis aku yaha hayuk papale papale."

Seorang gadis yang sedang mengendarai motornya tepat di samping motor Iyan menoleh. "Ogah mas badan lo kurus, cocoknya jadi selang infus!"

Iyan melotot tak terima. "Heh, makanya ngaca ya mba Jaenab. Badan lo aja kaya gentong bocor!" sambungnya.

Sebelum gadis itu marah, Iyan lebih dulu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Tujuan Iyan adalah menjemput Reval di bandara. Sebelum ketua gengnya marah, karena Iyan lama. Terpaksa cowok itu mengebut dengan sangat brutal, membuat pengendara lain mendesis.

"Malem malem gini asik kayanya kalo godain janda deket basecamp!"

"Atau godain tetangga gue! Kan suaminya lagi pergi. Good idea Yan, lo emang the best kalo rayu tetangga sebelah," lanjutnya.

Berbagai pertanyaan-pertanyaan tidak jelas pada diri sendiri membuat ia seperti orang gila, banyak yang menatapnya aneh membuat cowok itu mendengus sebal. "Apa liat-liat! Mau gue kawinin sama kambing dirumah gue?" ketusnya.

Sepertinya pengendara lain mengira Iyan adalah pasien yang kabur dari rumah sakit jiwa.

---

This night is cold in the kingdom
I can feel you fade away
From the kitchen to the bathroom sink
And your steps keep me awake
Dont cut me down, throw me out
Leave me here to waste--

Kringgg ....

Suara dering ponsel menghentikan aktivitas gadis yang sedang mendengarkan musik. Jujur, dirinya sudah bosan menunggu selama dua jam, tetapi supirnya tak kunjung datang.

REVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang