9 • Odhaleno

139 51 0
                                    

"Sepertinya kau harus segera pergi, Tuan. Maaf, bukan maksudku mengusirmu, tetapi sepertinya kekasihku tak suka jika mengetahui ada pria lain tengah mencoba mendekatiku," alibi Liera yang kembali menatap buket bunga di pelukannya. Ingin menunjukkan jika bunga itu sangatlah spesial karena diberikan oleh orang yang spesial.

Sing tersenyum licik menatap buket bunga itu. Tak butuh berpikir panjang dia langsung mengambil paksa kartu ucapan berwarna hitam di tangan Liera. Sontak saja membuat Liera terduduk ingin mengambil balik, tetapi Sing lebih dulu menghindarinya dengan cepat. Membukanya lalu ketika selesai membaca, dia kembali tersenyum. Licik. Bengis. Sungguh, Liera rasanya ingin mencekik leher pria itu.

Isi kartu ucapan berwarna hitam yang baru saja membuat Sing menampilkan senyum miringnya itu berisikan ;

Untukmu 15 tangkai mawar. Juan Liera, aku benar-benar menyesal. Maaf karena tidak bisa menjengukmu untuk saat ini.

From Claus.

Sing menanggalkan kacamata hitamnya dan menyimpan ke dalam saku kemeja di saat menatap Liera kembali. "Dari kekasihmu? Claus?" Sing bertanya dengan mengangkat kartu ucapan itu di sela kedua jari telunjuk dan jari tengahnya. Menaik turunkan kedua alisnya seraya bergantian menatap Liera dan kartu ucapan itu. "Apa kau tahu jika aku lebih mengenal dia dengan baik ketimbang dirimu?" imbuhnya dan kali ini dengan senyum sombong.

"Kau—mengenalnya?" tanya Liera ragu. Sepertinya ia salah memperkirakan rencananya sendiri. Kembali mengutuk ketika teringat seberapa besar Aeolus Sing ini. Dibandingkan dirinya, jelas tidak ada apa-apanya. Dan yang paling membuatnya kesal, pasti Sing sudah mencari tahu tentang dirinya sampai ke akar-akarnya, mungkin.

Hening beberapa saat. Kini Liera merasa terlihat seperti orang bodoh di mata Sing. Kenapa Liera merasa jika salah satu kemampuannya dengan membuat rencana secara tiba-tiba selalu gagal ketika berhadapan dengan Sing? Seolah pria ini mengetahui semua hal tentang dirinya. Dan tak lama Liera kembali dibuat tersentak.

Sing membungkuk, mendekatkan bibirnya untuk berbisik dengan suara yang begitu rendah tepat di telinga Liera. "Kau akan terkejut jika mengetahui sedalam apa aku mengenalnya. Berhenti membuatmu terlihat bodoh di mataku, Nona Juan. Claus? Kupikir nama itu terdengar asing di telingamu, bukan?" bisik Sing yang diakhiri kekehan kecil.

Sindiran yang lembut sekali. Baru kali ini Liera menghadapi pria gila selain mantan suaminya itu. Liera mendengus samar. Mendorong dada Sing untuk menjauh, tetapi tangan mungil itu tertahan oleh tangan besar dengan jemari yang lebih panjang darinya. Sangat panjang. Terlihat ada urat-urat yang menonjol di tangan. Bayangkan saja seberapa nikmat jika jemari panjang itu mempoyak di bagian lain. Pasti sungguh nikmat.

Membuang pikiran yang sempat mengotori otak. Liera malah kembali terkunci dengan tatapan mata Sing sementara bibirnya kembali membisikkan sesuatu sampai membuatnya kehabisan kata-kata hanya untuk ingin menyangkal ketidak percayaannya.

***

Liera tak pernah bilang seberapa besar keinginannya untuk mengakhiri semua ini. Pergi sejauh mungkin dari Leo dan lingkungan gelapnya. Tak pernah meminta bantuan pada siapapun karena itu sama sekali tidak akan membantu. Liera tak bisa percaya pada mereka yang mengulurkan tangan begitu saja. Seolah menjadi tanda tanya besar, apakah itu bentuk kepedulian atau malah akan membawanya pada kesengsaraan yang lainnya.

Jika bukan karena sesuatu yang sangat berarti baginya, mungkin sejak awal Liera memilih berhenti dari semua ini. Lebih tepatnya, sama sekali tidak ingin menyentuh dunia bawah yang kelewat hitam ini, terlebih lagi selalu memberikan tanda tanya besar untuknya.

Lontaran kata yang dibisikkan ke telinganya beberapa saat lalu oleh Aeolus Sing, sudah mampu membuat seisi galaksi di kepala Liera menjadi berbenturan satu sama lain—tidak beraturan. Kacau. Semua menjadi sangat sulit. Di luar kendali. Kehidupannya jauh dari kata wajar dan baik-baik saja.

Povýšený • Leo Xodiac [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang