Angin berembus tenang, dengan sekumpulan awan biru yang sesekali menutup sinar mentari yang menyorot begitu terang dari jendela-jendela kaca. Terduduk nyaman di sisi bagian dalam meja bar, Liera tak terlalu disibukkan untuk melayani para pelanggan. Beruntung ada Dae Zayyan yang lebih banyak mengambil alih untuk itu semua.
Sejak kejadian tempo hari antara dirinya dan Zayyan mengenai percakapan mereka by phone. Liera masih mendapati Zayyan seperti biasanya, sama sekali tidak ada yang berubah. Walau terasa janggal, namun Liera tetap lega Zayyan tidak menjauhinya atau hanya sekedar menjaga jarak. Liera tahu, Zayyan bisa bersikap dewasa pada hal-hal semacam ini. Terkadang malah Liera merasa Zayyan lebih pantas menjadi seorang kakak dibandingkan kekasih. Hanya saja otak mesumnya yang menjadi kendala.
"Apa kau akan terus menerus memandangiku seperti itu?" keluh Zayyan yang menyadari sepasang manik indah milik pribadi wanita Juan yang sudah bermenit-menit lamanya tak kunjung juga mengalihkan pandang ke arah lain dari dirinya. Walau sejak tadi Zayyan sibuk berkutat dengan kopi yang diraciknya, namun ia sadar tengah dipandangi. Sejujurnya Zayyan suka, sebab orang itu adalah wanita yang disukainya. Akan tetapi organ dalam tubuh lainnya yang merasa sesak dengan itu semua.
"Seperti apa?" tanya Liera seraya bangkit dari duduknya untuk menghampiri Zayyan yang mulai salah tingkah. "Seperti ini?" tambah Liera yang sedikit mencondongkan tubuhnya dengan air wajah terlihat sangat manis menggoda. "Kau terlihat manis dan sangat tampan secara bersamaan ketika tengah sibuk seperti ini," jelas Liera sudah pasti tujuannya jika sedang menggoda Zayyan.
Berhenti melakukan aktivitasnya. Zayyan kini menatap penuh ke arah Liera. "Jadi, kau suka?" tanya Zayyan manis sementara pandangnnya menusuk semakin tajam.
Tak mau kalah seolah tengah ditantang, Liera menghadap lurus ke arah Zayyan dengan kedua lengan bersilang di dada. "Tentu saja aku suka, kau tampan, dan aku suka pria tampan. Kalau tidak, untuk apa aku melihatimu sejak tadi?" balas Liera dengan senyum yang mengembang di kedua sudut bibirnya.
"Juan Liera, kau sadar tidak? Kau itu wanita jahat dan aku salah satu bukti kekejamanmu," ucap Zayyan memberikan jeda sesaat guna membasahi bibir yang malah terlihat seksi di mata Liera. "Kau selalu menolakku, tetapi juga menggodaku. Diammu didekatku saja sudah membuatku frustrasi, apalagi jika sudah bertingkah seperti ini."
Kening Liera berkerut seraya tersenyum sombong. "Aku tahu, dan aku kelewat sadar dengan apa yang kulakukan. Lagi pula, aku sudah pernah mengatakan hal ini padamu, bukan?" seru Liera terang-terangan tanpa ada yang disangkal. "Mungkin, sebut saja aku ratunya? Jadi bagaimana? Masih mau mencintai wanita jahat ini?" terka Liera yang lagi-lagi memang benar. Liera sudah pernah menegaskan tentang hal ini, jika dirinya bukan wanita baik-baik apalagi lugu.
Belum sempat menjawab, deru ponsel milik Zayyan berdering karena adanya panggilan masuk dari seseorang. Zayyan yang sudah menatap layar ponselnya, kini memandang Liera sekilas. Tanpa diminta pun Liera mempersilahkan Zayyan untuk mengangkatnya. Entah apa yang pria itu bicarakan sampai harus menjauh darinya, namun Liera tak ambil pusing sebab ia tak ingin mencampuri hal yang bukan urusannya.
"Ada apa?" tanya Acasha yang sempat berpapasan dengan Zayyan sebab baru saja masuk dari pintu belakang dan mendapati Liera masih saja memandangi kepergian Zayyan dengan raut wajah dingin. Liera hanya menggeleng singkat guna menanggapi ucapan Acasha barusan, lalu memilih membuang sampah yang sudah penuh. Akan tetapi Zayyan tiba-tiba datang dan mengambil alih kantung sampah di tangannya. Liera yang sempat terkejut pun mendongak, menatap Zayyan dengan air wajah bertanya.
"Biar aku saja yang membuangnya," ucap Zayyan sembari tersenyum, kemudian berlalu pergi melewati pintu belakang kafe. Sekali lagi, Liera hanya memandangi kepergian Zayyan namun kali ini dengan raut wajah bertanya sebelum akhirnya teralihkan oleh ucapan Acasha di dekatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Povýšený • Leo Xodiac [M] ✔
Fanfiction[M/A. Romance Action Dark Angst] Salahkan Acasha Lau yang memaksa Juan Liera untuk memiliki seorang kekasih. Membuat Liera jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Leoxisier Dean, sampai akhirnya mereka menikah. Tapi ternyata, Leo seorang mafia...