"Lo ada hubungan apa sama Althar?"
Lyana yang hendak menyuapkan batagor ke dalam mulutnya terhenti. Menoleh ke samping di mana Sintia yang baru saja mendudukkan dirinya dan langsung melontarkan tanya.
"Kenapa?"
"Gue gak suk-"
"Kenapa kalo gue ada hubungan sama Althar?"
Untuk sekali itu Sintia menggeram kesal.
"Emang lo siapanya Althar?" tanya Lyana balik. Memandang Sintia tak minat.
"Kita belum putus," balas Sintia.
"Althar udah mutusin lo."
"Itu putusan sepihak!" bentak Sintia. Membuat beberapa pasang mata di kantin menoleh.
"Gue mau lo jauhin Althar!" sambung Sintia.
"Gue jadi partner adu bacotnya aja lo udah cemburu," jeda Lyana. Mengaduk-aduk batagor pada sterofoam.
"Apalagi kalo gue beneran ada hubungan sama dia?" sambungnya, detik itu ia memandang Sintia.
Sintia mengatupkan mulut. Mengambil lemon tea lantas menyiramkan ke dalam sterofoam.
"Maksud lo apa?!" Sintia berdiri dengan tatapan tajam. Mereka kini sudah menjadi pusat perhatian.
Lyana melotot, memandang batagornya yang sudah mengenaskan berubah menjadi batagor berkuah lemon tea. Dia belum menyentuhmya sama sekali. Sialan.
Lyana mengumpat tertahan. Ikut berdiri memandang Sintia. "Lo gak sakit telinga kan? Apa ucapan gue kurang jelas masuk ke telinga lo?!"
Sintia mengepalkan tangan. Mengangkat tinggi-tinggi telapak tangannya.
"Lo-"
Grep
Lyana memejam. Beberapa detik tak kunjung menerima tamparan, ia lantas membuka mata.
Si kampret yang durhaka itu...
Sintia terkejut. Memandang pemilik tangan yang menahan pergelangannya.
"Althar," ujar Sintia. Kemudian melepaskan cekalan tangannya dari tangan cowok itu.
"Kenapa, Al? Lo mau belain dia?" tunjuknya pada Lyana.
Althar memandang Lyana.
"Gimana kalo lo pacarin Lyana?"
"Karena dia pacar gue."
Untuk sejenak, keriuhan memenuhi udara. Seketika itu, hati para perempuan SMA TARSA alias penggemar Althar terpatahkan. Sedangkan Lyana melotot. Memandang gelagapan ke sekitar, lalu memandang Althar tajam.
"Jadi lo beneran ada hubungan sama dia?" tanya Sintia.
"Jahat lo, Al!" Kemudian Sintia berlari meninggalkan area kantin. Althar memandang kepergian Sintia. Luka yang diberikan oleh perempuan itu dulu, terlampau menyakitkan untuk diingat.
"Ikut gue!" Lyana menyeret tangan Althar, membawanya ke belakang sekolah.
"Maksud lo apa tiba-tiba ngeklaim gue pacar lo?" tanya Lyana mengintimidasi cowok di depannya.
Althar tak langsung menjawab. Menyunggingkan senyum tengil memebuat Lyana bertambah kesal.
"Jiaaakhh! Kenapa? Baper lo?" ujar Althar, setelah itu tertawa keras.
"Aduh, Al-" jeda Lyana, menghela napas lalu menggeleng-gelengkan kepala.
"...sumpah lo-"
Althar menunggu sabar. "Lo ngomong jangan setengah-setengah."
"LO GAK MIKIR NANTI FANS LO KEROYOK GUE?!"
"Pfft- muka lo lucu."
Lyana mendecak. Althar menghentikan tawanya. Memandangi muka frustasi Lyana lantas maju satu langkah. Membuat Lyana mundur sembari menatap Althar.
Tangan Althar begerak membenahi anak-anak rambut yang berantakan. Sedangkan Lyana diam termenung.
Dari jarak sedekat ini...
"Emangnya lo mau..." jeda Althar.
...ia dapat merasakan hembus napas lelaki paling random sedunia ini.
"Jadi pacar gue beneran?"
Lyana seketika itu bungkam. Rasanya seperti ada sesuatu yang dijebloskan ke dalam dadanya. Matanya menatap lurus netra kecoklatan di depannya. Tak bersuara ataupun bergerak. Bahkan batinnya sedang bergelut mengatur detak jantungnya yang menggila.
"Gue anggap diam lo itu sebagai jawaban iya."
Mampus.
a/n :Sebelumnya mau ngasih tau ini adalah cerita kolaborasi antara Anndwi_S dan elyaaa_pn
Cerita ini murni hasil pemikiran dua otak kami. Jadi, kalo ada kesamaan di cerita lain baik nama karakter, tempat, kejadian atau yang lainnya, itu murni ketidaksengajaan.
Harap tidak membawa-bawa cerita lain ke dalam cerita ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak komen dan vote!
Salam dari elann
.
.
.See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Too || A L T H A R
Teen Fiction❝Antara rencana dan rahasia Tuhan❞ "Al, gue pacaran sama lo, nyebelin dan nyaman di waktu yang bersamaan!" -Brilian Azelyana Gravena. "Sebelnya ilangin, nyamannya pertahanin." -Magenta Altharic Agasthya. _____________________________________________...